part 14

11.4K 583 16
                                    

Happy reading📖
__________________

Gadis itu menunduk dan menjawab. "Yuna, tuan," sahut Yuna sedikit mendongak dan menunduk kembali. Jungkook menaikan sebelah alis nya.

"Ok, tubuh mu sangat indah baby," bisik Jungkook di telinga Yuna, gadis itu bergidik ngeri dan memejamkan mata nya erat sambil meremas jari. Jungkook tersenyum smirk dan menggengan lengan Yuna. Lisa di buat jijik oleh nya.

"Sekarang kau pelayan ran---," ucap Jungkook terpotong. "Sekarang kau pelayan ku Yuna, kau harus melayani ku," sahut Lisa memotong pembicaraan Jungkook. Jungkook langsung menoleh kebelakang dengan tatapan tajam sedangkan Lisa hanya tersenyum.

Yuna tersenyum kearah Lisa sesekali berdoa dalam hati atas keselamatan nya, jika Lisa tidak menolong Yuna, hancur sudah masa depan Yuna.

"Apa apa ini Chagi, siapa yang berhak mengatur ku. Dia sudah menjadi pelayan ran---." lagi lagi ucapan Jungkook terpotong. "Dia sudah menjadi pelayan ku," sahut Lisa dengan cepat.

Jungkook menghembuskan nafas kasar dan berjalan maju kearah Lisa. "Chanyeol urusi gadis itu, aku akan mengurusi istri ku dulu," ujar Jungkook kepada kedua pengawal nya tanpa menatap ke belakang, kaki nya terus melangkah maju mendekati Lisa.

"Ikut aku!" ketus Jungkook menyeret tangan Lisa dengan lembut, Lisa menelas Saliva nya kasar dan mengikuti langkah Jungkook dari belakang. Jungkook membawa Lisa kekamar, lalu mendorong tubuh Lisa dengan pelan.

"Kenapa kau ikut campur urusan ku huh?!" ucap Jungkook dengan rahang mengeras. "Kasihan dia," sahut Lisa menatap kembali mata Jungkook.

"Siapa yang berhak mengatur ku?!" ketus Jungkook. "Aku," sahut Lisa dengan berani.

"Andai saja jika kau tidak sedang mengandung anak ku, mungkin aku sudah memberi hukuman yang berat kepada mu." Jungkook menjambak rambut Lisa dengan tangan yang sudah siap melayang ke pipi Lisa.

Lisa memejamkan mata nya karna takut, lalu kembali membuka saat tamparan itu tidak ia rasakan. "Kenapa?! Kau mau menampark ku?! Silahkan tampar saja aku, bukan aku saja yang merasa sakit tapi anak mu juga akan merasakan nya," ketus Lisa.

Jungkook memejamkan mata nya dan menghembuskan nafas dengan kasar, lalu memeluk Lisa dengan sangat star meskipun terhalang perut buncit Lisa.

"Maaf, aku tidak bisa menyakiti mu lalisa. Entah perasaan apa setelah kau mengandung anak ku perasaan cinta itu muncul. Jangan berkata itu lagi aku tidak mau anak ku kesakitan," ringis Jungkook, berada di dekapan Lisa sambil menenggelamkan wajah nya ke tengkuk leher Lisa.

"Aku memaafkan mu, sekarang duduk lah! Aku akan menceritakan kehidupan wanita." Lisa melepaskan pelukan nya. Jungkook menghapus air mata nya dan membaringkan tubuh nya di paha Lisa.

"Dengar! Pria biasa menginginkan tubuh wanita tanpa berpikir sakit nya perasaan wanita. Wanita hanya ingin di cintai bukan di masuki. kau mengambil masa depan gadis tidak berdosa dengan memasuki tanpa menikahi. Jika orang yang di cintai nya tahu, pria mana yang akan menikahi wanita yang sudah di masuki," jelas Lisa, mengelus lembut rambut Jungkook.

Jungkook mematung kaku dan memikirkan apa yang baru saja Lisa katakan. Semua ini memang salah banyak wanita yang sudah Jungkook masuki tanpa nikahi, dan Lisa adalah wanita yang beruntung bisa dinikahi Jungkook.

"Kau tau?! Kau memperlakukan kami sebagai pelayang atas ranjang mu," sahut Lisa lagi. Jungkook meneteskan air mata bersalah nya.

"Daripada Yuna menjadi pelayan atas ranjang mu lebih baik dia menjadi pelayan ku karna aku sangat membutuhkan nya. Kasihan jika dia harus kehilangan masa depan nya 'kan?!" ucap Lisa. Jungkook semakin memikirkan perkataan Lisa.

"Dan Kau ha---," ucapan Lisa terpotong. "Cukup Lisa jangan menceritakan hal itu lagi," ucap Jungkook, memeluk erat tubuh Lisa. Lisa tersenyum dan membalas pelukan Jungkook.

"Maaf hiks," ringis Jungkook sambil memeluk erat tubuh Lisa. Lisa mengelus lembut punggung Jungkook dengan senyuman smirk nya. Rencana meluluhkan hati Jungkook telah berhasil namun belum sepenuh nya.

"Sudah Oppa, sekarang aku minta appa untuk di bebaskan aku ingin menemui nya malam ini," sahut Lisa, Jungkook melepaskan pelukan nya dan menatap manik coklat mata Lisa.

"Tapi kenapa kamu mau membebaskan Jackson, dia sudah banyak menyiksa mu," ucap Jungkook.

"Lalu apa kau tidak pernah menyiksa ku, begitu?" ucap Lisa, menaikan sebelah alis nya. Jungkook terdiam kaku, lalu menundukan kepalanya. "Maaf," sahut Jungkook.

"Tidak apa apa, sekarang ku mohon bebaskan appa walaupun dia selalu menyiksa ku tapi kau harus ingat karna dialah kau bisa memilik anak di perut ku kalau tidak hi----," ucapan Lisa terpotong.

"Sudah cukup, iya aku akan membebaskan Tn. Jackson untuk mu," ujar Jungkook. Lisa tersenyum menang, lalu Jungkook pergi dari kamar nya.

****

Jam menunjukan pukul 19.11 WKS, Lisa sudah di beri kabar kalau appa nya sudah bebasa dari penjara. Dan Lisa baru mendapat panggilan kalau Jackson menunggu Lisa di Cafe. Lisa buru buru bersiap dan turun.

"Nyonya Lisa, anda mau kemana? Biar saya antar soal nya tadi Tn.besar menyuruh ku untuk mengantar mu nyonya, tolong jangan menolak saya ingin menjaga mu." Yuna memohon.

"Emm baiklah, ayo berangkat." Lisa keluar dan memasuki mobil ditemani Yuna ke Cafe yang sudah di tunjukan.

Terlihat Jackson yang tengah duduk termenung sendirian di meja pojok. Lisa yang melihat nya langsung menghampiri Jackson.

"Appa," panggil Lisa sambil berjalan kearah Jackson, Jackson melirik dan tersenyum. Lalu Lisa duduk di hadapan nya diikuti Yuna yang berdiri di samping Lisa.

"Apa kabar mu appa, Lisa sangat merindukan appa," sahut Lisa. "Appa mau pesan minum? Biar lisa yang pesan kan," ujar Lisa, Jackson menggeleng tanda tidak mau.

"Wah kau sangat bahagia Lisa, aku mencoba membuat mu agar membenci ku, tapi kenapa kau selalu baik huh," ujar Jackson, dan Lisa hanya tersenyum.

"Kau tau, aku menjual mu agar kau mendapatkan hidup yang layak, setelah aku mengetahui kalau Tn. Jeon ingin menikah dan ingin mempunyai keturunan aku menjual mu pada nya agar kau bisa bahagia. Bukan ingin bergelimang harta, namun aku ingin menyambung hidup ku agar aku bisa melihat mu bahagia seperti sekarang," jelas Jackson sambil meneteskan air mata, mata Lisa ikut berkaca kaca mendengar nya.

"Lisa, roda kehidupan akan berputar semua orang tidak akan kekal disini dia juga pasti akan pergi walupun hati tidak ingin," ucap Jackson.

"Kenapa appa bicara seperti itu," tanya Lisa bingung. Jackson tersenyum dan mengacak acak rambut Lisa dengan gemas.

"Kau akan mengetahui nya esok, sekarang sudah malam sebaiknya kau pulang, tidak baik kalau wanita hamil keluyuran malam," sahut Jackson.

Lisa mengangguk. "Biar aku antarkan appa pulang ya," ucap Lisa, Jackson menggeleng. "Semua sudah direncanakan oleh tuhan," ujar Jackson, Lisa lagi lagi dibuat bingung dengan teori perkataan Jackson.

"Baiklah, ini untuk mu," ucap Lisa sambil menyodorkan amplop berisi uang. Jackson menggeleng lagi.

"Itu tidak akan berguna lagi, semua nya sudah berakhir. Sekarang kau pulang jangan menangis," ujar Jackson. Lisa sangat bingung firasat nya sudah buruk.

"Kenapa appa selalu bicara seperti itu?" tanya Lisa bingung, Jackson lagi lagi menggeleng sambil tersenyum.

"Baiklah hati hati appa aku sangat menyayangi mu. Lisa pulang dulu jaga dirimu baik baik," ujar Lisa melangkah pergi.

Jackson tersenyum dan menghapus air matanya. 'Jaga diri mu juga sayang, appa akan pergi jauh sangat jauh. Tuhan sudah memanggil dan merencanakan segalanya,' batin Jackson, lalu beranjak keluar dari Cafe.
.
.
.
.
.
TBC.

Aku up panjang kali ini.
Komen donk!
Maaf banyak typo nya.

Tuan Ranjang Jeon Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang