part 18

10.3K 537 7
                                    

Happy reading📖
__________________

Jungkook masuk kedalam kamar nya, menampakan Lisa dalam posisi yang sama, sedangkan Yuna sedang memijat kaki nya sambil mengajak nya ngobrol.

Jungkook kasihan dengan Yuna yang mengajak Lisa mengobrol, namun Lisa masih tidak mngubris ucapan Yuna. Jungkook melangkah mengambil baju lalu mendekati Lisa sambil mengelus perut nya dengan lembut.

"Ada tamu istimewa di bawah, mau menemuinya?" tanya Jungkook dengan lembut, Lisa menggeleng. Jungkook menghembuskan nafas nya kasar lalu keluar dari kamar menemui Yoona dan Jimin di bawah.

"Tn. Jungkook," sahut Yoona yang melihat Jungkook menuruni satu persatu tangga anak tangga. Jungkook menatap lalu menghampiri Yoona dan Jimin.

"Kau masuk saja ke kamar ku, sudah satu bulan ini Lisa mengabaikan aku dan memilih mengurung dirinya di kamar. Tolong kembalikan senyuman nya aku akan memberimu apapun," ucap Jungkook dengan suara berat. Yoona mengangguk.

"Baik, aku akan kesana," sahut Yoona lalu berjalan menaiki anak tangga. Jimin yang melihat itu mencoba memberi semangat untuk Yoona 'fighting yoona'. Sambil menunggu Yoona, Jungkook dan Jimin mengobrol mengenai proyek nya di Amerika.

Clekk...

Yoona membuka pintu itu, menoleh kearah Lisa yang tengah duduk di kursi dengan tatapan kosong. Yoona menghampiri Lisa dan berdiri tepat di hadapan nya.

"Lisa ada apa dengan mu? Kau akan terus menangisi appa seperti ini? Sudah jangan di tangisi, lagi pun aku mempunyai sesuatu untuk mu," ucap Yoona sambil tersenyum. Lisa menatap sekilas.

"Baiklah kau tidak mau tau tentang sesuatu yang ku bawa ternyata, padahal ini adalah surat terakhir dari appa Jackson. Sayang sekali appa Jackson pasti sedih Lisa tidak membaca nya," gumam Yoona, menciutkan bibir nya. Lisa yang penasaran akhirnya membuka mulut.

"Sudah apa? Aku ingin membacanya," ucap Lisa, Yoona tersenyum mendengar ucapan Lisa. Hanya dalam sekejap Yoona bisa membuat Lisa membuka mulut nya kembali.

"Kau ingin membacanya?! Cukup ikuti perintah ku, aku akan memberikan ini pada mu. Ini adalah surat yang ditulis oleh appa Jackson sehari sebelum ia meninggal. Aku menemukan ini di laci dengan bunga kesukaan mu, namun maaf bunga nya sudah ku buang karna layu. Jika tidak percaya tanyakan pada Jennie," ucap Yoona, lagi lagi membuat Lisa semakin penasaran.

"Iya Yoonaa aku percaya, berikan surat nya! Aku akan menuruti perintah mu setelah membaca surat itu," sahut Lisa, Yoona menggeleng dengan menjauhkan surat itu dari Lisa.

"Aku mau sekarang, kau ikuti perintahku setelah itu aku memberimu surat ini," sahut balik Yoona, Lisa menghembuskan nafas nya kasar lalu mengangguk.

"Pertama, turun dan makam malam dengan ku! Aku sangat lapar. Hanya itu saja perintah ku, setelah kita makan aku akan memberikan ini padamu" sahut Yoona.

"Aku tidak bisa," ucap Lisa dengan suara serak basah nya. Yoona memutar bola mata kesal dan melangkah pergi, namun tangan nya di cekal oleh Lisa.

"Ini ya aku mau!" ucap Lisa, Yoona tersenyum dan membalik. "Bagus, itu adikku!" sahut Yoona. Lisa beranjak dari kursi dan melangkah keluar di tuntun oleh Yoona di samping nya.

_____________________________________
22—06—20**

“dear Lalisa, ku pikir kau akan membenci ku saat kau tau kalau aku menjual mu pada pria brengsek. Namun, kau tetap sama seperti dulu, menyayangi ku tanpa kasih sayang dari ku. Sungguh kau tidak perlu menganggap ku sebagai appa mu lagi. Karena aku tidak mau membuat mu bersedih di kala nanti aku pergi.

Tidak apa jika aku di benci, setidaknya aku bisa melihat anak ku bahagia sekarang. Aku memang appa bejat mu lalisa, dulu kau yang selalu mengatakan itu.

Ingat! Jangan membuat ku sedih di sana karna kau terus menangisi ke pergian ku. Aku ingin kau membenci ku, hanya ada kebencian. Mungkin sebentar lagi aku pergi, maka jaga dirimu baik baik. Jangan mengingat ku.

I'm sorry, aku terus menyiksa mu agar kau benci. Maaf appa bejat mu ini, ya. Tersenyum meski tidak ada hari esok.”
______________________________________

Lisa meneteskan air matanya, melihat surat yang di tulis oleh appa nya sebelum pergi. Selama ini Lisa memang membenci Jackson. Namun, tetap sayang nya tidak akan terganti oleh apa pun. Rasa sayang itu mengalahkan kebencian. Lisa benar benar menyesal menyebut appa nya sendiri dengan sebutan 'appa bejat'.

"Sudah Lisa, lihat kan apa yang di tulis?! Jangan menangis lagi. Ayo tidur!" titah Yoona. Lisa menatap, lalu memeluk erat tubuh Yoona.

"Apa aku sangat bersalah selama ini? Kenapa tidak ada seorang pun yang menyayangi ku. Apa aku memang pantas untuk disiksa, katakan Yoona!" sahut Lisa dengan isakan. Yoona mengelus lembut punggung Lisa untuk menyalurkan kekuatan.

"Tidak, kau tidak salah. Kau pantas di sayangi bukan di siksa. Aku menyayangi mu Lalisa, kau sudah seperti bagian hidup ku. Kau adik satu satu nya yang aku sayang, kita hidup sebatang kara," ujar Yoona, kedua nya menagis.

"Sudah jangan menangis ini sudah malam, tidur! Lupakan semuanya, mulai membuka lembaran hidup yang baru, Ok," ujar Yoona lagi, membaringkan Lisa. "Terima kasih Yoona-ah," ucap Lisa.

"Ayo aku akan menemani mu tidur," ucap Yoona. Keduanya saling berpelukan dan tertidur pulas. Memulai lembaran hidup yang baru esok hari.

****

Keesokan hari nya, Lisa bangun dan melihat sekeliling kamar yang tidak lagi mendapati Yoona. Lisa sempat bertanya tanya dalam hati kemana Yoona pergi. Lau beranjak keluar setelah mencuci muka nya.

Rumah yang tampak kosong, namun masih ada Yuna di meja makan, sedang mengelap meja sesekali bersenandung ria. Lisa menuruni anak tangga dan menghampiri Yuna disana.

"Yuna, kemana semua orang?!" tanya Lisa, Yuna menoleh dan memberhentikan aktivitas nya.

"Tuan Jeon sudah berangkat nyonya, dan Seulgi pergi kepasar untuk membeli beberapa kebutuhan bersama ahjuma tadi pagi di temani Chanyeol," ujar Yuna. Lisa mengangguk paham.

"Kalau Yoona dan Jimin?" tanya Lisa lagi.

"Mereka pulang tengah malam karena mendapat panggilan dari Tuan presedir Jungwoo, setahu ku untuk menyelesaikan dokumen yang belum lengkap, jadi Yoona kembali ke Amerika," jawab Yuna.

"Ah kenapa tidak memberitahu ku, aku akan pergi ke kantor Jungkook sekarang," sahut Lisa, kembali kekamar dan bersiap. Lisa menatap cermin sebelum pergi dan terus menyemangati diri sendiri.

'Ayo Lalisa kau harus kuat, ini demi anak mu. Mulai hidup yang baru dan jalani rencana mu,' gumam Lisa sambil tersenyum samar.
.
.
.
.
TBC.

*Vote dan Komen nya💜

Follow juga, pasti follback.

Tuan Ranjang Jeon Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang