part 16

11K 607 14
                                    

Budayakan Follow, vote dan komen nya.

Happy reading📖
___________________

Sudah satu bulan ini Lisa tidak mau berbicara dengan siapa pun, Lisa memilih diam di kamar dengan lampu yang sengaja ia gelapkan. Sejak kematian Jackson, Lisa mengabaikan Jungkook begitu saja. Setiap hari yang dilakukan Lisa hanya lah duduk di atas ranjang sambil menenggelamkan wajah nya.

Clekk....

Knop pintu kamar mandi itu bergerak, menampakan Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi memakai handuk di lehernya dan celana boxer hitam. Jungkook mendekati Lisa yang duduk di ranjang sambil memeluk lutut, dengan tatapan kosong.

"Sudah makan, hem?" tanya Jungkook, duduk ditepi ranjang sambil mengelus rambut Lisa. Namun, Lisa masih sama. ia tidak mau membuka mulut nya.

"Ada apa dengan mu?! Lihat matamu sudah seperti panda dan pipi mu sudah memerah bibir mu sudah semakin tebal," ucap Jungkook. Lisa menatap tajam sekilas lalu melamun kembali.

"Ayo aku akan menyuapi mu," ucap Jungkook melayangkan sesendok makanan untuk masuk kedalam mulut Lisa, namun Lisa memalingkan wajah nya. Jungkook semakin geram dengan hal ini.

"Sampai kapan kau akan begini terus hah, kau tidak kasihan dengan anak ku?! Kenapa kau selalu keras kepala?! Jackson sudah mati dan itu adalah kenyataan nya. Kau tidak boleh menangisi nya lagi, sekarang makan atau aku akan meng----," ucapan Jungkook terpotong, kala Lisa menatap tajam kembali dan ikut menyahut.

"Apa kau akan menghukum ku lagi hah, hukum saja aku. Kau selalu mengatakan itu berkali kali tapi kau tidak menghukum ku juga, hukum aku sekarang bunuh saja aku agar kau puas atau kau memang sengaja ingin menyiksa ku secara perlahan." ketus Lisa. Jungkook mematung kaku dan memeluk Lisa dengan erat.

"MAAF, aku mencintai mu lalisa, jangan katakan hal itu lagi." ucap Jungkook. Lisa mencoba melepaskan pelukan Jungkook.

"Tapi aku tidak pernah mencintai mu, kau yang bilang kalau aku hanya wanita yang di beli. Aku mengerti posisi ku sebagai wanita yang dibeli. Sejak kapan aku bilang kalau aku mencintai mu?! Perlu aku ingatkan apa saja yang sudah kau perbuat kepada ku?!" ketus Lisa dengan nada yang sangat tinggi. Jungkook lagi lagi mematung kaku dengan mata yang berkaca kaca.

"Kau lihat ini?! Luka di sudut pelipis ku saat kau membenturkan kan aku ke tembok dengan kasar, dan lihat ini luka di paha ku saat kau menusuk ku dengan sebuah cutter tajam karna  aku tidak sengaja mengigit kejantanan mu, masih mau lagi ada banyak luka di tubuh ku, ingin melihat." Jungkook segera memeluk erat tubuh Lisa.

"Aku tidak akan melakukan itu lagi, maaf kan aku hiks..jangan bicara seperti itu lagi...aku tidak mau melihat atau pun mendengar nys lagi. Maaf, seribu kali kata maaf ku." Jungkook menangis di pelukan Lisa. Lisa memutar bola mata malas dam sesekali mendecih dalam hati.

"Apa yang bisa membuat ku memaafkan ku?" tanya Jungkook, sambil menghapus air mata Lisa.

"Biarkan aku sendiri dan aku akan memaafkan mu!" sahut Lisa dengan datar. Jungkook menganga dan mengeleng tanda tidak mau.

"Tidak mau?! Kalau begitu hukum saja aku sekarang!" ketus Lisa. Jungkook menunduk lagi, kali ini ia harus benar benar sabar menghadapi Lisa. Ia tahu jika ia terus menekan Lisa, maka akan berdampak buruk bagi anak nya. Jungkook mengangguk dan keluar setelah mencium perut Lisa dan memeluk nya lagi.

Setelah berdebat dengan Lisa, Jungkook memilih pergi ke kantor nya. Percuma jika terus berdebat dengan Lisa, Lisa sangat keras kepala dan tidak mau kalah. Ego nya menghancurkan semua.

Jungkook duduk di kursi ruangan, siku yang menahan ke meja dan jari jari yang memijat pelipis. Laptop yang ia nyalakan bahkan tidak ia tatap atau sentuh sekali pun.

"Hai bung," sapa Jimin, yang tiba tiba membuka pintu. Namun, kedatangan nya tidak membuyarkan lamunan Jungkook hingga Jimin memilih duduk di depan Jungkook dengab heran. Tatapan Jungkook benar benar kosong.

"Jung, kau tidak apa apa?" tanya Jimin, sekali lagi Jungkook tidak menyahut sehingga Jimin mengobrak meja, membuat Jungkook bergidik kaget.

"Aish kau, ada apa?!" tanya Jungkook. "Ada apa dengan mu?! Kenapa terlihat lesu seperti itu?" tanya Jimin penasaran.

"Apa kau sahabat Lisa dari kecil?" tanya Jungkook dengan suara yang serak, Jimin mengangguk.

"Ada masalah dengan Lisa, kenapa dia sangat menyayangi Jackson yang sudah menjual hingga menyiksanya. Sudah satu bulan Lisa tidak mau keluar dari kamar, Lisa bukan seperti dulu lagi dia sangat terpuruk. Jujur, aku sangat kasihan sekarang. Bisakah kau menceritakan persahabatan kalian dari kecil?" tanya Jungkook.

"Ya, aku sahabat Lisa dari kecil. Bukan aku saja Yoona, Taehyung, dan Jennie pun adalah sahabat nya. Bagi Yoona Lisa sudah seperti keluarga dan begitu pun sebaliknya. Saat ny. Yumi atau eomma Yoona meninggal, Yoona diurus oleh ny. Maria Manoban atau eomma Lisa. Keduanya sudah saling akrab, bertahun tahun mereka adalah keluarga yang harmonis, namun ny. Maria meninggal membuat Lisa terpuruk satu tahun lamanya tinggal Lisa dan Yoona, mereka saling melengkapi. kami beranjak dewasa. Tapi Taehyung pergi kuliah di Jerman, sedangkan Jennie pergi ke New Zelan lalu menetap disana hingga sekarang. Tinggal kami bertiga. Lalu Tn. Ramoz atau appa Yoona menyuruh Yoona tinggal di Amerika karna Tn. Ramoz menikah lagi." Jimin menceritakan nya panjang lebar.

"Tinggal aku dan Lisa di korea. Aku sering mengunjungi rumah Lisa. Namun, ada apa dengan appa Lisa, saat aku kesana pintu selalu di kunci dan aku mendapat Lisa selalu di siksa oleh Tn. Jackson, aku merasa kasihan namun apa yang bisa ku perbuat. Dan Yoona, aku mendapat kabar kalau dia juga di siksa oleh eomma tirinya," sambung Jimin.

"Entah kenapa semenjak Yoona pergi ke Amerika, Tn. Jackson semakin kejam kepada Lisa. Hidup nya benar benar terpuruk. Dan aku di beri kabar kalau kau selalu menyiksanya," ucap Jimin sambil menyindir. Jungkook memalingkan wajah mendengar perkataan Jimin di akhir.

'Benar benar kasihan sekali hidup nya. Aku memang salah selama ini selalu menyiksa nya,' gumam Jungkook.

"Jika kau selalu menyiksanya, lebih baik lepaskan dia. Apa kau tidak kasihan melihat Lisa selama ini terpuruk?! Aku bersedia menikahi nya dan tidak akan melakukan hal yang sama seperti mu," ujar Jimin, Jungkook menatap tajam dengan rahang mengeras.

"Cari mati?!" ketus Jungkook.
.
.
.
.
.
TBC.

Komen donk!

Tuan Ranjang Jeon Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang