Happy reading📖
__________________Ting ..., suara sulangan gelas beradu. Lisa dan Yuna tertawa, lalu kembali masuk kedalam. Yuna kembali keluar dengan memabawa nampan itu kembali.
Keesokan hari nya, Lisa menuju keluar setelah membersihkan dirinya. Ia menatap ke penjuru ruangan sambil menoleh kebawah. Dimana sudah ada Seulgi di sana. Ia menuruni satu persatu tangga dengan hati hati dan menghampiri Seulgi yang duduk manis sambil mengoles selai ke selembar roti.
"Kau sudah sembuh?" tanya Seulgi, menatap Lisa yang mehampiri dirinya. Lisa mengangguk setelah itu duduk di depan nya. Ia akan membicarakan perihal yang kemarin kepada Seulgi.
"Apa kau ingin terus berada di rumah ini?! Apa kau tidak ingin mempunyai keluarga juga?" tanya Lisa bertubi-tubi, membuat Seulgi menatap bingung sebelum ia angkat bicara.
"Ya, keinginanku mempunyai keluarga juga seperti mu, namun Jungkook akan marah jika pergi. Aku juga takut jika terus berada disini, Hidupku bisa saja hancur setelah Jungkook bosan dan membuang ku ke pelacuran." Lisa tersenyum smirk dan menggelengkan kepala nya.
"Pergilah, jika kau ingin pergi. Jungkook mengatakan kalau dirinya tidak akan merasa jika kau ingin pergi. Selagi Jungkook tidak ada kau aman kabur." Seulgi mengangkat alis nya sebelah.
"Bagaimana kalau Jungkook ada?!" tanyanya, "itu mudah aku akan mengurus semua nya, cukup pergi dan jalani hidup mu yang baru sebelum hidup mu hancur," ujar Lisa. Seulgi mengangguk paham.
"Aku akan pergi kali ini, aku akan menyiapkan koperku dan keluar dari neraka ini. Tapi bagaimana dengan mu? Kau tidak ingin pergi juga?" tanya Seulgi. Lisa menggelengkan kepala nya lagi, "tidak perlu memikirkan aku, pergi dan cari kebahagiaan mu sendiri."
Seulgi beranjak dari kursi nya menuju kamar. Untuk kali ini Seulgi sangat senang karena Lisa mendukung nya. Namun, itu adalah salah satu bagian dari rencana Lisa. Hati nya terlalu sakit. Lisa berpikir kalau Jungkook yang membuat appa nya meninggal.
Lisa memang egois, karena dendam nya Lisa tidak bisa melihat Jungkook yang baik dan mencintai Lisa seutuh nya. Gadis berponi ini memang tidak peduli tentang hal itu.
Beberapa saat setelah nya, Seulgi keluar dengan membawa koper. Ia berjalan keluar dan sempat mengirim kan pesan kepada Lisa. Ia hendak memberi uang untuk Seulgi sebagai tanda kebutuhan nya. Seulgi pergi setelah menerima uang itu dari Lisa.
"Dimana wanita itu, Nyonya?" tanya Yuna, berada di belakang Lisa dan tidak mendapatkan sosok Seulgi lagi disini. "Dia sudah pergi," sahutnya sambil tersenyum samar.
"Woahh bahagia nya aku." Lisa menggelengkan kepala nya melihat tingkah Yuna yang sangat bahagia dengan kergian Seulgi. "Kenapa tidak pergi seutuh nya saja ke alam sana," ucapnya ceplas-ceplos.
"Kau mendoakan Seulgi mati 'ya, sudahlah jangan bicarakan hal itu. Siapkan koper! Kita akan langsung ke Amerika menyusul Jungkook. Aku tidak sabar menemui suami ku, hahahaha." Yuna pun ikut tertawa bersamaan dengan Lisa.
"Baik, nyonya," sahutnya setelah itu pergi membawa koper yang sudah di siapkan sejak malam tadi. Mereka keluar dan memasuki mobil nya menuju bandara. Rumah itu di huni oleh ahjuma sekarang.
Pesawat itu cepat landas meninggalkan Korea. Beberapa jam mereka melakukan perjalanan, akhirnya sampai di Amerika. Negri asing bagi mereka berdua.
"Kita akan tinggal dimana?" tanya Yuna sambil mendorong koper itu dan memasukan nya kemobil jemputan. Lisa melirik kanan dan kiri, melihat seorang wanita yang beridiri sambil melambaikan tangan nya.
"Yoona," gumam Lisa, berjalan menghampiri Yoona. Sedangkan Yuna mengikuti langkah Lisa dari belakang. "Wah aku merindukan mu," ucapnya sambil memeluk Lisa erat meski terhalang perut buncit nya.
"Aku juga," sahut Lisa, "okay! Kita akan berpelukan disini sampai malam?! Apa kau tidak lelah?! ayo sekarang lebih baik kita masuk dan menuju hotel karena apartemen ku sempit. Tidak apa kan?!" tanya Yoona, Lisa menggeleng, "tidak apa apa," sahut nya, lalu masuk kedalam mobil bersamaan dengan Yoona.
"Ini hotel nya?!" tanya Lisa menatap kearah hotel mewah di depan nya. Yoona mengangguk sambil tersenyum, setelah itu mengajak Lisa untuk turun dari mobil dan masuk kedalam hotel itu.
"Bagaimana Nyonya Jeon?! Apa ini sangat mewah bukan?! Di depan adalah apartemen milik presedir Jungwoo dan Jungkook tinggal di situ," ujar Yoona, Lisa mengangguk paham. Dirinya masuk dan berbaring di ranjang size hotel.
"Nikmati kamar nya, ada pekerjaan yang harus aku selsaikan. Kau tau, aku mengendap keluar saat menjemputmu dari bandara tadi." Lisa menatap seakan tak peduli. "Lalu?!" tanya Lisa sambil memejamkan matanya.
"Sudahlah, aku pergi dulu. By, keponakan ku," ucapnya setelah itu pergi meninggalkan Lisa. Disisi lain, Yuna sedang membereskan semua kopernya masuk. Setelah itu duduk sambil menyiapkan makan malam untuk Lisa.
Ya, tak terasa waktu sudah malam. Lisa membuka matanya dan melihat sekeliling ruangan itu. Melihat Yuna yang sedang duduk santai setelah menyiapkan makanan itu di meja. Lisa beranjak turun dari ranjang menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit, dia keluar dan memakai piyama tipis, menggunakan parfum kesukaan Jungkook dan tak lupa rambut yang ia ikat keatas. Di sedang hamil pun Lisa selalu terlihat sexy, dan itu membuat Jungkook semakin nafsu. Lisa keluar, membawa segelas wine dengan Yuna. Ia melihat apartemen di depan nya.
****
"Bagaimana dengan keadaan Lisa, sekarang?! Aku sangat merindukan nya walau baru satu hari. Apa aku coba hubungi saja, ya?!" gumam Jungkook. Ia melangkah keluar dari kamar nya menuju balkon. Menghubungi Lisa melalui vidio call.
"Hallo, Oppa," sapa Lisa, menerima panggilan dari Jungkook. Terlihat dari wajah nya, pria ini tampak tersenyum melihat istrinya yang hanya memakai piyama tipis.
"Mau menggodaku 'ya," ucapnya sambil tersenyum. Lisa tersenyum mendengarnya.
"Aku tinggal datang ke apartemen Jungwoo Oppa jika aku ingin, namun aku sedang tidak ingin," ucap nya sambil meleguk segelas wine.
"Kenapa kau meminum wine?!" bentak Jungkook. Lisa hanya tersenyum tanpa menanggapai, ia menyimpan gelas wine itu dimeja. Lisa menatap kearah apartemen di depannya. Ya, ia melihat Jungkook sedang berada dibalkon, tanpa menyadari kalau Lisa menatapnya di balkok hotel.
"Apa itu kau, Oppa?" tanya Lisa, sengaja mengarahkan ponselnya kearah dimana Jungkook berdiri. Jungkook tampak terkejut kenapa dirinya bisa ada di kamera Lisa.
"Hah iya itu aku, apa kau ada disini?" Jungkook melirik kearah kanan dan kirinya mencari keberadaan Lisa. Namun, dengan cepat Lisa mematikan panggilan nya. Biarkan Jungkook menacarinya dulu.
"Kenapa dimatikan?!" gumam Jungkook, tatapan nya kini tepat sasaran. Jungkook melihat Lisa yang tengah melambaikan tangan nya. "Lisa, wanita itu tidak akan aku beri ampun!" ucapnya, kemudian berlari keluar menuju hotel didepan nya.
"Dia kemari Yun," ucap Lisa, kepada Yuna yang tengah duduk santai di kursi balkon. "Biarkan dia kemari Nyonya," ucapnya. Setelah itu menuangkan wine nya ke gelas dan bersulang dengan Yuna.
.
.
.
.
.
TBC.Jangan lupa tinggalkan jejak!
I HATE SIDERS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Ranjang Jeon Jungkook ✔
RomanceSeorang wanita yang tega dijual oleh appa nya sendiri. Dirinya dijual kepada seorang CEO ternama, Jeon Jungkook. Lisa dinikahkan dan dijadikan seolah pelayan ranjang nya saja. Dirinya sering diperlakukan kekerasan dan harus menuntaskan hasrat nafsu...