part 17

10.7K 518 33
                                    

Happy reading📖
__________________

"Bercanda, lagipun kau adalah suami nya bagaimana aku bisa menikahi Lisa. Lisa adalah putri dia sangat cantik bahkan Taehyung pun dulu menyukainya termasuk aku, namun semua berakhir masing masing," ujar Jimin.

"Apa yang harus aku lakukan? Apa Yoona bisa kemari untuk menenangkan Lisa?" tanya Jungkook.

"Ya, Yoona pasti bisa," sahut Jimin. Jungkook mengangguk paham. "Kalau begitu kau ajak dia  kerumah ku nanti malam," ujar Jungkook.

"Dia sedang di Amerika untuk menyelesaikan proyek mu, kau yang menyuruh nya menyusun semua dokumen proyek bersama presedir Jungwoo," ujar Jimin. Jungkook menghembus kan nafas kasar dan menyender kan tubuh nya ke punggung kursi.

"Urus saja kepulangan dia kemari, aku tidak mau tahu nanti malam kau harus mengajak Yoona ke rumah ku. Soal proyek aku akan bilang pada Jungwoo Hyung," ujar Jungkook.

"Baiklah kalau begitu aku akan mengurus kepulangan nya ke korea. Tapi tanda tangani ini," ujar Jimin, menyodorkan dokumen. Jungkook mengangguk dan menandatangani dokumen.

Jimin keluar setelah dokumen tertandatangani, Jungkook pun bangkit menutup laptop nya setelah itu mengambil tas dan bergegas keluar. Hari sudah larut Jungkook berpikir akan membeli sesuatu untuk Lisa, siapa tahu Lisa menerimanya dan tersenyum kembali.

Jungkook mendatangi toko bunga, lalu membeli beberapa bunga merah yang di hiasi pita. Tak lupa di isi dengan surat yang mengungkapkan isi hatinya. Jungkook kembali menuju rumah.

Tepat di depan rumah Jungkook mengehembus kan nafas pelan setelah itu mendorong knop pintu, lalu masuk. Tidak menampakan Lisa di ruang tamu atau pun di meja makan, hanya ada Seulgi dan Yuna disana.

"Jung kau sudah pulang," sahut Seulgi yang melihat Jungkook berdiri di ambang pintu. Jungkook menatap kearah suara itu berasal. "Hem," mendehem pelan sebagai sahutan.

"Dimana Lisa? Apa dia belum keluar dari kamar?" tanya Jungkook, sambil melangkah maju ke arah Seulgi dan Yuna berada. Keduanya mengangguk setelah itu menunduk.

"Lanjutkan pekerjaan kalian, aku akan menemui Lisa dulu diatas, oh iya apa tadi dokter Hana kemari? Hari ini jadwal Lisa pemeriksaan," tanya Jungkook. Yuna mendongak sedikit lalu menjawab.

"Iya tadi dokter Hana kemari, tapi Nyonya Lisa tidak mau membuka pintu kamar nya. Dan dokter Hana pulang setelah lama menunggu nyonya Lisa membuka pintu, namun tetap sama nyonya Lisa tidak mau membuka pintu nya," ujar Yuna, Jungkook memutar bola mata kesal lalu berlari pergi ke kamar.

Clekk...

Jungkook membuka pintu kamar dengan kunci cadangan yang ia bawa. Terlihat Lisa yang sedang duduk menghadap jendela dengan tatapan kosong. Jungkook menghampiri dan duduk di bawahnya.

"Sudah makan hem?" tanya Jungkook dengan lembut, Lisa diam tidak menyahut. Namun, Jungkook tidak mau menyerah ia terus berusaha membuat Lisa membuka mulut.

"Aku punya hadiah untuk mu," ucap Jungkook, lalu menyodorkan bunga untuk Lisa, namun lagi lagi Lisa diam. "Ayo sayang jangan seperti ini ya, kasihan anak ku," ujar Jungkook, sambil mencium perut Lisa setelah membuka beberapa kancing nya. Lisa tidak mengubris, tatapan nya masih menatap keluar jendela.

"Kenapa kau tidak di periksa tadi hem?, dokter Hana sudah kemari," ucap Jungkook, merasa terabaikan akhirnya bangkit dan memilih menyimpan bunga itu di meja samping Lisa. lalu beranjak ke kamar mandi.

Jungkook keluar menatap Lisa yang masih setia duduk menatap langit ke luar jendela. Lslu berniat  menghampiri Lisa sambil menggosok rambut basah dengan handuk. Jungkook sangat bingung dengan apa yang harus dia lakukan, memakai cara ini dan itu selalu salah.

'Stay goldd' nada dering panggilan ponsel Jungkook berbunyi. Memperlihatkan nama kontak 'Tn. Park' di layar. Jungkook keluar, lalu mengangkat panggilan nya.

"Hallo, bagaimana apa Yoona sudah ada? Jika ada cepat bawa kemari sedari tadi Lisa menangis dengan tatapan kosong. Cepat!" ujar Jungkook.

"Yoona sedang dalam perjalanan, mungkin butuh waktu stengah jam untuk sampai di bandara korea, setelah itu kami akan datang ke rumah mu," ujar Jimin.

"Ok, aku akan menunggu mu! Malam ini harus ada," sahut Jungkook setelah itu menutup panggilan nya kembali. Selsai bicara dengan Jimin, Jungkook menghampiri Lisa lagi.

Chupp..

Mengecup bibir serta kening Lisa sekilas, lalu turun untuk menemui Seulgi. Sudah satu bulan Jungkook tidak pernah bersentubuh lagi. Masih ada waktu sebelum kedatangan Jimin dan Yoona, Jungkook berniat untuk menuntaskan hasrat nafsu nya dengan Seulgi.

"Seulgi," panggil Jungkook dari anak tangga. Seulgi menoleh dengan mengkerut kan dahi nya.

"Ya, ada apa jeon? Apa Lisa membutuhkan sesuatu, biar aku ambilkan," sahut Seulgi, Jungkook turun menghampiri Seulgi. bukan hanya Seulgi, Yuna saja ada di sana.

"Yuna, kau pijatkan Lisa," titah Jungkook, Yuna mengangguk tanpa menjawab setelah itu pergi menuju kamar Lisa. Sedangkan Seulgi bingung dengan apa yang Jungkook ingin kan.

"Aku menginginkan nya sekarang, bersiap di kamarmu aku akan minum dulu, lalu menyusul." Seulgi mengangguk dan pergi, tahu apa yang di inginkan Jungkook dan Seulgi mengerti kalau Lisa tidak bisa menuntaskan nafsunya saat sedang hamil.

Selsai dengan meleguk segelas air, Jungkook berlalu ke kamar Seulgi dengan memakai boxer hitam tanpa atasan. Lalu menuntaskan hasrat nya hingga puas.

****

Sebuah mobil terparkir di halaman istana Jungkook setelah seorang pengawal Jungkook membukakan gerbang nya. Pintu mobil terbuka, menampakan Jimin dan Yoona keluar.

"Ini rumah nya? Besar sekali, Lisa pasti betah tinggal disini. Aku tidak pernah menemui nya lagi setelah kematian appa Jackson," ucap Yoona, Jimin mengelus punggung Yoona lalu mengajak nya masuk.

Mendengar suara bel dari arah luar ahjuma membukan pintu itu, lalu menyuruh Jimin dan Yoona untuk masuk dan menunggu Jungkook di ruang tamu. Yoona melihat sekeliling rumah mewah Jungkook, megah sekali lampu yang harga ratusan juta dan seperti barang barang mahal.

"Lihat Jim, Tn. Jungkook pasti sangat kaya," ucap Yoona sambil menganga. Jimin tertwa pelan. "Kau pasti iri kan?!" ejek Jimin.

"Aish tidak! Kekasih ku juga sangat kaya. Lagi pun ini adalah rumah Lisa juga 'kan," ujar Yoona, Jimin mengangguk malas.

****

Ahjuma berniat untuk memanggil Jungkook yabg berada di kamar Seulgi. Namun, saat di ambang pintu pikiran nya takut karena tidak berani mengganggu Jungkook jika sedang menuntaskan nafsu nya. benar-benar suara desahan Seulgi terdengar jelas di telinga ahjuma.

"Huh apa saya ketuk saja pintu nya ya, tapi Tuan besar akan marah, menyuruh nyonya besar! Dia tidak akan mau karena sedang sakit." ahjuma menghembuskan nafas kasar lalu mengetuk perlahan pintu nya.

"Siapa yang berani menggangguku ashh mpph," ketus Jungkook di iringi desahan, Seulgi yang berada dalam Kungkungan nya hanya mengeliat. Ahjuma terus memanggil nya dari luar sehingga Jungkook melepaskan penyatuan nya dan beranjak membuka pintu setelah memakai boxer nya kembali.

"Oh ahjuma, ada apa?!" tanya Jungkook, ahjuma itu menunduk takut. "A-ada tamu di bawah, Tuan besar."

"Oh iya aku sampai lupa, katakan tunggu sebentar aku akan menyusul nya," ucap Jungkook, ahjuma mengangguk lalu pergi. Sedangkan Jungkook menutup pintu kamar Seulgi dan beralih ke kamar nya untuk memakai baju.
.
.
.
.
.
T.B.C

Komen dan Vote donk, kali kali juga kan.

Follow💜

Tuan Ranjang Jeon Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang