part 31

9.8K 471 19
                                    

Happy reading📖
___________________

"Aku sedang tidak mau berdebat saat ini, Junghyun mau ikut mommy atau disini, sayang?" tanya Lisa sembari mencubit gemas pipi Junghyun. Berbeda dengan Jungkook yang murung kerena perkataan Lisa. Tangan Junghyun mengarah ke Lisa, meminta nya untuk menggendong.

"Mom," ucapnya, Lisa langsung mengambil alih Junghyun dan berjalan keluar meninggalkan Jungkook yang masih terdiam kaku. Dirinya menatap punggung Lisa dan anaknya yang kian menghilang, tak sadar air mata menetes melewati pipi mulusnya.

Lisa yang selama ini Jungkook cintai, tidak menyangkan akan berkata seperti itu. Jungkook tergeletak jatuh sembari terisak saat pintu itu menutup. Mengacak acak rambut nya frustasi, terus berteriak memanggil Lisa kembali. "Lisaaa hikk..." tangis nya pecah.

****
"Eonnie, aku akan pulang kesana sekarang. Junghyun, kau bersama eomma Hanami dulu ya. Dan jangan nakal, sayang." Lisa mengalihkan gendongan nya kepada Hanami setelah mencium pipi Junghyun beberapa kali.

"Kau tidak akan menengok halmoni dulu?!" tabya Hanami, menatap Lisa lekat. Ia menggeleng sambil berkata 'tidak'. Setelah itu Lisa keluar dari rumah Jungkook dan kembali ke bandara menuju Amerika, tempat tinggal yang baru baginya.

Semua keluarga Jungkook berisiap untuk pergi ke rumah sakit, tempat Halmoni di rawat. Termasuk Jungkook yang kini sudah bisa bangkit dan keluar menemui semua orang. Namun, hatinya mash tetap rapuh. Jungkook tidak mengatakan apa pun.

"Jung.." sapa Dakyun, Jungkook menoleh sekilas, setelah itu berjalan mendekati semua orang. Mereka keluar dan memasuki mobinya masing masing, melaju menuju rumah sakit.

****
Beberapa jam berlalu, setelah Lisa sampai di Amerika dan apartemen nya. Ia masuk dan duduk sejenak. "Uh lelah sekali, simpan tas nya disana!" titah Lisa pada Yuna. Ia menyimpan tas nya dan menuju menghampiri Lisa. Yuna memijat bahu Lisa dengan lembut.

"Apa yang kau bicarakan dengan Tuan besar, nyonya?" tanya Yuna, disela sela keheningan. Lisa mengehela nafas pelan, memjamkan mata nya sejenak dan membalas nya dengan datar. "Tidak ada apa apa," ucapnya datar. Yuna mengangguk paham.

Tokk... Tokk... Tokk...

Tatapan keduanya beralih pada pintu, "siapa yang mengetuk pintu?! Yuna, tolong buka 'kan!" titah Lisa. Yuna mengangguk dan berjalan menuju arah pintu. Membuka nya perlahan dan menatap wanita yang tengah berdiri menatap nya. "Nyonya, Yoona.." sapanya, mempersilah kan Yoona masuk.

"Lisa, ada?!" tanya Yoona, Yuna mengangguk dan menyuruh Yoona untuk duduk di ruang tamu. Sementara Yuna berjalan menuju kamar Lisa, dan memanggil nya. "Nyonya, ada Yoona di ruang tamu," ucapnya.

"Yoona?!" gumam Lisa, ia berjalan menghampiri Yoona berada. Lalu duduk dihadapan Yoona sembari menatap matanya lekat. "Ada apa?!" tanya Lisa. Yoona tersenyum.

"Ada apa Lisa?! Kenapa kau cerai dengan Tuan Jeon?" tanya Yoona, bertubi tubi. Lisa terdiam sesaat dan membuang pandangan nya kearah lain. "Tidak," ucapnya datar. Yoona beralih duduk disamping Lisa.

"Jangan berbohong?! Apa kau tau, Lisa?! Aku mengenal Jungkook lebih lama, hidupnya penuh kegelapan dengan sexs dan pemain wanita. Aku sendiri sampai tidak percaya kau menikah dengan nya, tapi setelah menikah dengan mu, aku melihat banyak perubahan dari Jungkook."

"dia yang enggan menyapa orang lain, kini berbeda. Kau yang memberi warna dan cahaya pada hidupnya. sebagai ganti, Jungkook memanjakan mu dengan harta dan cinta. Jika kay ingin tahu bukan sepenuh nya salah Jungkook, ini adalah Seulgi. Dia yang membuat Jungkook seperti itu. Sekarang kau meninggalkan nya, membuat dia rapuh serapuh-rapuhnya," sambung Yoona, lagi.

"Kau ingin tahu, masa lalu kelam Jungkook?! Kalau 'ya, tanyakan hal ini pada nya. Hidupnya penuh penderitaan dulu, namun kau memberinya kekuatan. Kenapa setelah ini kau membuat nya rapuh lagi?!" tanya Yoona.

"Lalu, apa yang harus aku lakukan, Yoona?! Dia yang membuat ku seperti ini. Aku rapuh, Yonna. Batin ku sakit, disisi lain aku tidak tega meninggalkan nya, namun keluarga yang banyak drama itu harus aku beri pelajaran!" sahut Lisa sembari terisak di dada Yoona. Ia mengusap punggung Lisa lembut deng mengecup surainya beberapa kali.

"Kembalilah! Aku ingin melihat mu bahagia, bersama keponakan ku," ucapnya lirih. Lisa tampak menatap Yoona lekat. Dirinya tidak tahu harus berkata apa lagi, Yoona memang bisa membuat hati Lisa tercengang dengan ucapan nya. Tanpa berkata apa apa lagi, Lisa masih mendekap tubunya di d ada Yoona sembari menangis.

****
Malam ini Lisa diberi kabar oleh Hanami, kalau Halmoni sedang sakit. Lisa hanya memberi salah dan ucapan 'semoga lekas sembuh' kemudian dia menutup kembali ponselnya. Lisa berdiri di balkon, menatap langit malam dan mengusap perutnya dengan lembut.

"Nyonya, makan dulu," ucap Yuna dengan lembut, berdiri dibelakang Lisa. Ia menoleh sekilas dan kembali menatap langit malam. "Apa yang dikataka Yoona itu benar, Yun?!" tanya Lisa pada Yuna.

Yuna beralih beridir disamping Lisa dengan perut yang memegang serta mengelusnya dengan lembut. "Itu benar, Nyonya. Anak ini terlantar jika tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah, apalagi Tuan besar sangat menginginkan seorang anak 'kan," ujarnya.

"Kalau begitu aku akan mencoba memberi tahu nya tentang kehamilan ku besok," ucap Lisa. Mereka kembali kedalam dan beristirahat karena hari sudah menjelang malam. Semua tertidur pulas.

Keesokan harinya,

Lisa dan Yuna keluar dengan membawa tas berisikan pakaian sedikit dan barang barang lain nya. Karena mobil Lisa berada dirumah Jungkook, Lisa terpaksa menggunakan taxi untuk mengantarnya ke bandara.

"Yuna, tolong belikan aku susu di mini market sana, ya. Aku haus entah anak ku yang menginginkan nya?! Aku akan menyebrang dan menunggu mu di pinggir sana," ucapnya. Yuna mengangguk paham.

"Baik nyonya.." ucapnya melangkah pergi menuju mini market, untuk membeli beberapa makanan untuk diperjalanan.

Lisa melirik kearah kiri dan kanan nya untuk memastikan kalau jalanan aman dan sepi. Lisa berjalan maju untuk menyebrang ke sisi lain nya tanpa memperhatikan arah samping. Lisa sibuk membawa tas yang cukup berat hingga tak melihat kalau sebuah mobil hitam melaju cepat kearah nya.

Brukkk...

"Argghhh," teriak Lisa saat mobil itu berhenti dan membuat tubuh Lisa terpental cukup jauh dari tempat nya. Tabrakan itu cukup keras hingga membuat semua orang yang selalu lalang berhenti melangkah dan segera berlari menghampiri Lisa yang penuh dengan darah.

Tanpa merasa bersalah mobil itu kabur, tak peduli dengan orang orang yang meneriaki nya di jalanan. Pilu, tubuh Lisa sangat hancur begitu pun dengan darah yang keluar dan bagian bawah dan pelipis serta mulutnya.

"Nyonya!!" teriak Yuan yang baru saja keluar dari mini market itu dan berlari menghampiri Lisa. "Kenapa?!" gumamnya cemas. Semua orang tampak memperhatikan Lisa tanpa membawa nya kerumah sakit. Dengan cepat, Yuna menghubungi semua sahabatnya terkecuali keluarga Jeon. Karena Yuan tahu kalau keluarga Jeon sedang berduka karena Halmoni.

CALL ON.

"tuan park, tolong nyonya besar kecelakaan," ucapnya cemas.

"Aku akan segera ke Amerika sekarang, tunggu dan beritahu rumah sakit nya. Okay!" titahnya kemudian menutup telpon nya kembali.

CALL OF.

Yuna segera membawa Lisa kerumah sakit menggunakan taxi dibantu dua orang asing yang membawa nya. Tangan nya tidak henti henti menggenggam erat tangan Lisa. Hatinya terus berdoa agar tidak terjadi apa apa pada Lisa. Yoona, ia pun sudah dihubungi oleh Yuna dan akan menyusul kerumah sakit dengan cepat.
.
.
.
.
.
TBC.

Jangan lupa tinggalkan jejak!

I hate siders.

Tuan Ranjang Jeon Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang