page twenty nine: Reveal

243 26 12
                                    

Sehabis menurunkan Asheila dirumah, Habibie dan Raina memutuskan untuk tidak langsung pulang.

Sekarang mereka berada di lapangan terbuka dekat rumah Raina, sehabis membeli jajanan didekat situ, mereka hanya menyender pada bemper mobil Habibie.

Menatap langit malam.

"Emang ya langit malem itu paling indah...sayangnya gak bisa liat lama lama" pekik Raina.

Habibie menoleh kearah gadis yang sedang menatap keatas itu.

"Lu kenapa gak temuin Revan pas di bandara?" tanya Habibie.

Raina ikut menoleh. "Telat, dan gue sekarang nyesel" katanya dengan ekspresi sedikit kecewa.

"Na."

"Hm?"

"Kenapa ya, suka sama seseorang itu gak enak" kata Habibie randomly.

"Kenapa gak enak? Kan tinggal bilang aja" ucap Raina.

"Iya itu..ternyata suka sama orang itu emang susah"

Apaan nih, Ibie juga suka sama Agiesta jangan jangan?!

Raina jadi tertawa padahal gak ada yang lucu. "Apanya sih yang susah?"

"Nerima kenyataan, kalo misalnya dia gak suka balik sama kita" ujar Habibie.

"Lo emang cenayang? Tau darimana bakal ditolak hah" balas Raina.

"Karna dia lebih sayang sama orang lain..." kata Habibie.

Raina menghela napasnya. "Brengsek," gumamnya.

"Lu barusan ngomong apa?" tanya Habibie hampir ketawa.

"Hah? Apaan, yang mana" elak Raina.

Habibie terkekeh. "Yaudah yuk balik, kasian Ila nungguin gua"

"Cih, sayang juga kan lo sama anak kecil" ledek Raina.

Dan sampai kapan pun, Habibie gak akan pernah ngomong kalo dia suka sama Raina dan Raina pun gak akan tau kalo misalnya Habibie selama ini suka sama dia.













🎬🎬🎬













Sherin berjalan di malam yang gelap, entah kemana arah tujuan nya.

Tapi di tengah jalan ia bertemu dengan Ramdan.

"Lah rin, lu mau kemana malem malem gini?" ujar Ramdan yang langusung memberhentikan motornya.

"Ini...gue disuruh pergi kedepan sana"

"Yaudah ayo gua anter," tawar Ramdan.

"Eh gausah, btw lo abis darimana kok lewat sini?" tanya Sherin.

"Ah..itu...hng, abis dari rumah Shinta" jawab Ramdan.

Sherin hanya mengangguk. "Yaudah gue duluan."

Ramdan melanjutkan perjalanan pulangnya tanpa tau kalau sebenernya Sherin mau kabur dari rumahnya dan gagal karna dia malah ditemukan warga pingsan dipinggir jalan.

Besok paginya Ramdan tentu aja langsung kerumahnya.

"Dek, ada temenmu tuh diluar" kata Mama.

"Kan aku udah bilang, aku gak ketemu siapa siapa" ujar Sherin.

"Tapi dia juga gak mau pergi Rin, udahlah biarin dia masuk kenapa sih kamu ini" kata Mama.

District 14 | Millenium Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang