page twenty four: party birthday Vinaya

266 35 4
                                    

Hari ini adalah ulangtahun nya Vinaya dan tumben banget dirayain dirumah nya.

Biasanya mah cuma traktir biasa, tapi kali ini beneran ada makan makan dan acara tiup lilin.

Ruang tengah udah didekor dengan ala ala pernak pernik ulangtahun anak zaman sekarang, seperti balon angka 17 dan tulisan Happy Birthday dan balon balon yang ada diatas langit langit ruangan dan juga banyak item lainnya.

Raina masuk kedalam rumah dan langsung terhenti melihat Habibie sudah duduk menyandar pada sofa, mengenakan jeans dan jaket kulit sambil menggenjreng gitar membuat Raina membeku melihat pesona Habibie.

Padahal disebelah nya ad Beni yang sudah nyanyi nyanyi tidak jelas, diikuti Habibie yang ketawa tawa mendengar suara Beni.

"Lah Rai masuk, napa diem didepan pintu" tegur Beni, membuyarkan perhatian nya.

"Ahiya...yang lain mana?" tanya Raina.

"Yang cewe pada dikamar Vinaya kali— eh Rai,"

"Apaan?"

"Kok lu cakep banget," kata Beni sambil nyengir nyengir.

Habibie memukulnya. "Buset dah, gak penting banget mulut lu"

Kemudian Raina menyusul ke kamar Vinaya.

"Tapi Raina emang cakep banget kan?" pekik Beni.

Habibie memetik senar gitar. "Masih aja dibahas si anjing"

"Tinggal bilang iya aja susah banget, jangan bilang???? Elu????" Beni menunjuk nunjuk Habibie.

"Apa?" balas Habibie.

"Lu gak naksir Raina kan?"

"Lu gila?" sewot Habibie. "Lagian noh Keana juga cakep kok. Pokoknya semua cakep lah, kan mereka dandan jadinya pada cakep"

Beni masih menatapnya dengan menyitip layaknya mencurigai seseorang.

"Lu juga cakep banget kok hari ini, mirip gua" celetuk Habibie.












🎬🎬🎬











Vinaya meniup lilin yang tertancap diatas kue tart nya.

"Make a wish!" sahut Agiesta.

Vinaya menyatukan kedua telapak tangannya. "Semoga panjang umur dan sehat, gue cuma mau hidup lebih lama bareng kalian" kemudian ia tertawa.

"Yang bener dong doanya," ujar Beni.

"Beneran, itu harapan dan doa gue" jawab Vinaya.

"Hidup lebih lama sama kita kita? Emangnya lo gak nikah?" sahut Keana.

"Nikah lah! Nanti gue pasti undang kalian!" canda Vinaya.

"Okeey, sekarang potongan kue pertama buat siapa?" seru Farhan.

"Gua lah, gausah ditanya lagi" ucap Gio dengan bangganya.

"Najis pede banget sih lo," komen Raina.

"Potongan pertama buat—" Vinaya mengoyang goyangkan piring berisikan kue itu. "Habibie,"

Karna namanya disebut, Habibie menunjuk dirinya. "Gua?"

Vinaya mengangguk.

District 14 | Millenium Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang