page twelve: explain

260 33 8
                                    

"Lo ada urusan apa sih sama Sherin" kata Vinaya pada Gio dikoridor basis IPS.

"Hah? Apaan emang —oh itu?" Gio langsung teringat.

"Ya itu. Kalo belum selesai sama Sherin selesain dulu sampe gak ada salah paham lagi" ujar Vinaya.

"Ya kemaren itu udah selesai. Justru gua abis minta maaf sama dia" jawab Gio.

"Oh. Gak heran sih, pasti orang kayak lo tuh dosanya banyak" ucap Vinaya melanjutkan langkahnya.

Gio nyengir lalu nyusul. "Yaudah sii,"

"Apaan?" balas Vinaya.

"Gausah ngambek."

Vinaya berhenti lagi. "Gue sama Sherin gak akan ributin cowo kayak lo"

"Alhamdulillah, bagus dong" ucap Gio.

"Gausah ganggu ganggu gue!"

"Gak mauuu."

"Gioooooo,"

"Ganteeenggg," sahut Gio.

"Najis" kata Vinaya.












🎬🎬🎬













Baru kemarin Sherin berantem sama kakel sekolah lain. Sekarang gantian Maureen yang di labrak di kantin, tentu aja ngundang perhatian warga sekolah.

Awalnya suasana meja seperti biasa; ada yang makan, main hape, gabut, bengong. Saat itu di meja lagi fullteam.


Tiba tiba seorang cewek berhenti dan ngomong,

"Maureen, gue pengen ngomong sama lu" kata cewek itu sambil didampingi temannya.

Maureen noleh, dan tau siapa cewek ini.

Aulia si pacarnya Bagas, cowok yang sering ngechat Maureen belakangan ini.

Maureen berdiri. "Yaudah ngomong aja"

"Gak disini," kata Aulia.

"Yaelah, gak liat gue lagi makan?" balas Muareen.

Awalnya para cowo udah panik ini Muareen mau ribut tapi liat para cewe lain biasa aja gak ada niat ikut campur sama sekali, yaudah jadi diem aja.

Aulia mendengus. "Ngapain lo deketin cowo orang? Elo tau kan dia punya cewe, kenapa masih lo ladenin" katanya memulai perbincangan.

"Lah siapa yang ngedeketin cowo lu yang jelek itu?" ucap Maureen.

Farhan, Niko, Ramdan hampir aja ketawa terus ngelirik Beni.

"Cowo lo yang ngechat gue mulu, kalo lo lagi sibuk balesin chat cowo lain" lanjut Maureen.

Dari muka Aulia keliatan banget dia kesel. "Apa maksud lo?" katanya sambil mendorong pundak Maureen.

"Jadi cewe gausah main tangan!" ujar Maureen.

Agiesta, Sherin, Vinaya melirik.

District 14 | Millenium Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang