5. Terlalu Muda Untuk Khawatir

164 35 8
                                    

Music today : Go Go by Bts
.
.
.
.
.

Hari yang cerah. Matahari muncul dengan senyum yang merekah. Namun, tidak dengan Talitha. Berangkat sekolah dengan wajah yang murung dan mood yang berantakan. Sengaja Talitha tidak mengikuti upacara karena merasa tidak enak badan, membuatnya tergeletak diranjang UKS sekarang.

Matanya terasa panas dan perih, sampai kepalanya pun ikut berputar. Badannya lemas, tidak ada tenaga bahkan untuk sekedar menggerakan jari kelingking. Tisu berserakan di bawah ranjang, bekas mengelap cairan dari hidungnya yang memerah seperti tomat. Talitha tidak sakit, ia hanya sedang bersedih. Kesedihan yang sangat mendalam sampai membuatnya tidak tidur semalaman. Hanya menangis dan membuat harinya suram.

Talitha tidak memakan obat yang diberikan oleh petugas UKS. Ia tidak bisa meminum obat, apalagi dengan air putih. Membayangkan saja membuat Talitha mual. Talitha mencari posisi yang nyaman, mencoba menutup matanya yang kini mulai digerogoti oleh rasa kantuk. Berharap nanti jika ia bangun, semua rasa tidak enak pada badannya dan rasa bersalah yang memenuhi pikirannya hilang. Lalu apa yang hilang kemarin, akan kembali pada hari ini.

* * * * *

Banyak yang tidak percaya jika Eenzi dan Ivy sekarang tengah menjalin hubungan. Pasalnya, tidak ada satu orang pun di SMA Phoenix yang tau kedekatan mereka. Bahkan mereka tidak pernah melihat Eenzi dan Ivy saling bertegur sapa. Ivy sang play girl dan Eenzi yang tidak pernah berpacaran. Namun, melihat ke duanya tengah makan bersama di kantin dengan bersenda gurau, membuat mereka yakin bahwa kedua sejoli itu memang tengah menjalin hubungan istimewa. Jika bukan pasangan, mana mungkin Eenzi memperbolehkan Ivy meminum minumannya dengan sedotan yang sama?

"Kamu kalau masih haus pesan lagi, beb. Punyaku itu." Eenzi nampak kesal.

Ivy mengangkat jari telunjuknya tepat di depan muka Eenzi, lalu menggerakannya ke kiri dan ke kanan, "No, no, no. Punyamu adalah punyaku."

"Kalau punyamu?"

"Ya, punyaku sendiri lah." Ivy menjulurkan lidahnya kepada Eenzi, sedangkan pria itu hanya menghembuskan nafas kasar.

"Halo, hyung." Itu adalah suara Gara yang menepuk bahu Eenzi dan menarik kursi untuk duduk di samping Ivy.

"Halo, kakak ipar." Gara menaik turunkan alisnya.

"Jauh-jauh lo sama pacar gue!" Eenzi menendang kaki kursi yang diduduki Gara sehingga membuatnya sedikit mundur ke belakang.

"Posesif banget deh, si Akang." Gara membenarkan kursinya. "Talitha mana?" tanya Gara kepada Ivy.

Pertemuan dimalam minggu kemarin, tidak hanya membuat Eenzi dan Ivy semakin mesra, tapi membuat Gara dan Talitha semakin dekat pula. Iya, dekat seperti Tom and Jerry.

Ivy meletakan minuman Eenzi disertai hembusan nafas lemah. "Dia di UKS. Enggak enak badan katanya. Tadi gue niat mau bolos pelajaran buat nemenin dia, tapi dia nggak ngebolehin," terang Ivy yang didengarkan dengan seksama oleh Gara dan Eenzi.

"Terus sekarang dia gimana?" tanya Gara lagi dengan nada serius.

"Tadi pas gue jenguk, dia lagi tidur."

"Terus?"

"Ya udah gue kesini, nggak berani ganggu dia tidur."

"Temen sakit malah di tinggal pacaran." Kalimat yang baru saja keluar dari mulut Gara mengundang cakaran maut jari-jari Ivy. Dengan gerakan cepat Gara menghindar dan berlari ke belakang tempat duduk Eenzi, seakan minta pertolongan.

SERENITY • Liskook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang