Music today : 10.000 hours cover by Jungkook Bts
.
.
.
.
.
.
."Terimakasih, Kak," ucap Talitha dengan membawa sekantong plastik snack kucing. Setelah tadi Talitha bicara bahwa moodboaster terbesarnya adalah kucing. Sore ini, Gara mengajak Talitha untuk pergi ke rumahnya guna bertemu Econ. Siapa tau mood Talitha akan membaik dan segala rasa sakitnya segera pulih.
"Lo nggak perlu berlebihan gitu juga kali, Tha," pungkas Gara ketika Talitha masuk ke dalam mobil. Melihat Talitha yang selesai memasang sabuk pengaman, Gara mulai menginjak pedal gas dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Talitha mengibaskan rambutnya ke belakang. "Berisik."
Melihat Talitha yang terus-terusan memainkan rambutnya, Gara pun berceletuk, "dandan yang cantik. Mau ketemu calon mertua. Jangan malu-maluin. Mama nggak mau punya menantu jelek."
Talitha menatap horor Gara. Tidak ada pukulan kali ini karena Gara sedang menyetir. Talitha tidak mau terjadi sesuatu yang tidak-tidak jika nanti ia memukul Gara. Menahan amarah yang ia pupuk dikedua pergelangan tangannya. Nanti jika sudah turun dari mobil, Talitha akan segera memberikannya kepada Gara.
"Mama ku juga nggak mau punya menantu kuntilanak, apalagi yang suka melotot."
"BISA DIAM NGGAK?!" teriak Talitha kesal. Gara ini memang selalu memancing amarahnya.
Perjalanan berlanjut dengan Gara yang terus-terusan menggoda Talitha. Sekalinya diam, Gara bernyanyi mengikuti musik yang mengalun. Talitha tidak terganggu dengan suara Gara karena memang suara dia bagus. Tapi tentu saja Talitha tidak menunjukan itu kepada Gara. Laki-laki itu pasti akan besar kepala dan Talitha sangat membenci itu.
"Assalamualaikum. Ma, anak ganteng pulang," teriak Gara setelah membuka pintu utama rumahnya. Talitha hanya mengikuti langkah Gara.
"Gue mau pipis. Lo mau tetep ngintilin gue?" Talitha mengerjap dengan kelopaknya, mengedip dua kali. "Duduk sana!" tambah Gara menunjuk ke arah sofa yang berhadapan dengan televisi.
Talitha melipat tangannya di atas dada. "Bagini ya, cara tuan rumah memperlakukan tamu."
"Iya lah. Bukan tamu special juga. Aww, aww. Sakit, Tha," keluh Gara ketika Talitha memberikan bogeman yang sedari tadi ia tahan-tahan.
"Nyebelin banget," tukas Talitha dengan dengusan di akhir kalimatnya. Gara gemas melihat pipi Talitha yang menggembung. Refleks, Gara pun mencubit hidung Talitha. Talitha pun semakin meraung-raung kesal.
"Nggak tahan, Tha," teriak Gara dengan berlari menuju kamar mandi. Talitha hanya menunjukan senyum simpulnya.
Dengan hati-hati, Talitha melangkah ke sofa yang tadi ditunjuk oleh Gara. Gadis itu mengedarkan pandangan ke segala arah. Rumah Gara cukup besar dengan tiga tingkat. Di dalam bangunan berwarna dominan putih ini di hiasi dengan berbagai macam furniture yang menambah kesan glamour dan artistik.
Talitha semakin dekat dengan sofa, dan alangkah berbinarnya Talitha melihat seekor kucing yang tidur melingkar di atas karpet. Talitha pun bersimpuh didekat kucing itu dengan gerakan pelan. Namun, baru saja Talitha hendak duduk, kucing itu terlebih dahulu membuka matanya. Segera Talitha mengelus lembut puncak kepala kucing berbulu kuning itu sampai ia kembali tertidur.
Talitha mengelus seluruh tubuh kucing yang sibuk mendengkur itu. Ingatannya kembali kepada Tito. Tito adalah kucing yang sangat manja kepada Talitha. Tidur jika tidak di kamar Talitha tidak mau, makan jika tidak bersama Talitha ia juga tidak mau. Tito juga selalu meminta susu Talitha, jika Talitha tidak memberinya kucing itu akan marah dan hanya tidur seharian. Sangat menyebalkan namun, juga sangat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY • Liskook ✔
Teen FictionSemua tidak akan terjadi jika Sagara tidak memulai. Talitha yang hidup dengan tenang, kini diusik oleh hadirnya seorang Sagara. Sagara yang selalu bertingkah demi mencuri perhatian seorang Talitha. Lama kelamaan, Gara mengetahui sedikit demi sedikit...