Extra Part : Kebahagiaan Abadi

158 18 1
                                    

Music today : Dynamite by BTS
.
.
.
.


Di depan cermin, Gara mengecek penampilannya. Kemeja merah maroon dibalut jas hitam dengan celana senada, tak lupa pula dengan sepatu pantofel yang melengkapi kesan formal dirinya. Ia membenarkan beberapa helai rambutnya yang jatuh ke dahi. Memakai jam tangan, dan yang terakhir menyemprotkan cairan wangi ke seluruh tubuh. Selesai sudah penampilan formal Gara. Bertepatan dengan suara pintu kamarnya yang diketuk.

"Gara masih lama, nggak? Ayo buruan berangkat. Kamu ini, dandan lama banget kaya anak gadis."

Gara mendengus pelan. Sudah lebih dari tiga kali Aluna mengetuk pintu kamar Gara dan mengatakan hal yang sama. "Iya, Gara keluar."

Gara memenuhi omongannya. Ia keluar dari kamar, menghampiri Aluna dan keluarga lain yang memakai pakaian sama. Satya, Aluna, Deva dan juga Gara, berjalan beriringan menuju bagasi. Mengeluarkan kendaraan masing-masing. Aluna masuk ke dalam mobil silver milik sang papa, diikuti dengan mobil merah milik Deva, dan yang terakhir adalah mobil kuning milik Gara. Ketiganya berjalan beriringan, sampai akhirnya Gara memisahkan diri. Disebuah persimpangan, ketika dua mobil dihadapannya mengambil jalur kanan, Gara malah mengambil jalur ke kiri.

Kurang lebih lima belas menit perjalanan, bibir Gara tersenyum melihat seseorang dengan gaun merah maroon baru saja berdiri di pinggir jalan. Gara menghentikan mobil tepat dihadapan gadis itu, lalu menurunkan kaca mobil.

"ANJIR! Ada bidadari!" teriaknya histeris.

Sang gadis hanya menggelengkan kepala dengan muka sedikit cemberut. Gara keluar dari balik kursi kemudi, menghampiri sang gadis dan membukakan pintu untuknya.

"Silahkan masuk, Tuan Putri." Gara sedikit menekuk kakinya, mendalami peran sebagai ajudan.

"Apa-apaan, sih," ujar gadis itu singkat lalu masuk ke dalam mobil. Gara menutup pintu dan kembali mengambil tempat dibalik kemudi.

"Udah siap?"

Talitha menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. "Siap, Pak."

Gara tersenyum. Tangannya terulur menepuk puncak kepala gadis itu dua kali. Membuat gadis itu menggerutu, "ih, jangan disentuh. Rusak nanti."

"Cantik."

"Baru sadar sia?"

"Udah dari dulu, sih. Tapi kalau gini cantiknya nambah."

Talitha mengulum bibirnya, menahan sipu karena pujian Gara barusan. "Udah, ah. Jalanin mobilnya. Kasian keluarga udah nunggu."

Gara mengangguk. Ia kemudian menjalankan mobil setelah mengambil cium dikening Talitha. Membuat Talitha lagi-lagi harus berusaha menahan debaran jantungnya yang kian menggebu.

* * * * *

Di atas panggung, dua insan saling bertukar cincin selepas mengumandangkan janji suci sehidup semati. Disaksikan seluruh tamu undangan, mempelai pria mencium kening wanitanya. Bertukar pandang, saling melempar senyum kebahagiaan.

"Udah selesai, Gara. Kok lo masih gugup?"

Gara mengerjap mendengar alunan suara Talitha. Ia menggaruk keningnya yang tidak gatal dengan ekspresi kikuk. Ia sendiri bingung kenapa dirinya begitu gugup. Padahal 'kan ...

"Iya. Kamu ini kenapa? Yang menikah 'kan Keysha sama Chanyeol, kok kamu yang gemetar?"

Gara mendengus mendengar Aluna yang menimpali perkataan Talitha. "Ya, gimana ya, Ma? Nggak nyangka aja kalau Keysha menikah secepat ini."

SERENITY • Liskook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang