-11-

622 58 0
                                    

"Gomawo... Hwang Sinb" Ucap Sowon lalu tersenyum manis.

Deg! Deg! Deg! Deg!

Tanpa membalas ucapannya aku langsung keluar dan masuk ke dalam taxi. Aish ini akan menjadi masalah!

Jantungku terus berdetak tidak karuan. Ada apa denganku? Ya.. Aku akui dia memang cantik, tapi kenapa jantungku harus berdetak secepat ini?

Apakah kau lupa sikapnya yang sangat menyebalkan? Huft.. Sudah aku harus kembali fokus berlatih.

Skip..

Keesokkan harinya Sinb menjemput Sowon dengan mobilnya. Ya.. Sekarang ia harus mengantar jemput dan berada disamping Sowon dalam waktu yang lama.

"Joeun achim! (Selamat pagi) " Sapa Sowon yang dibalas muka datar oleh Sinb.

Sowon berusaha berjalan sendiri tanpa memegang apapun, namun kakinya masih lemas. Kakinya tertiban rak yang besar itu, jadi wajar saja ia tidak bisa berjalan dengan baik.

Saat ia baru mau mencoba berjalan, Sinb langsung memegang lengannya.

"Jangan macem-macem" Ucapnya tanpa melihat dan membukakan pintu.

Mereka pun melaju ke sekolah.

"Sinb-ya"

"Hmm? "

"Sinb-ya? "

"Hmm! "

"Sinb-ya? "

"Wae?! "

"Yaa.. Kau membuatku takut"

"Aku bertanya kenapa? Mengganggu saja"

"Apa kau sangat menyukai Yerin? "

"Hah? U-untuk a-apa kau menanyakan itu? "

"Hanya ingin... "

"Kenapa? Kau mau menghinaku karena kau bisa mendapatkannya setelah kau mengatakan padaku bahwa kau hanya berteman padanya? Puas kau? " Ucap Sinb dengan muka yang mulai memerah.

"Sinb-ya a-"

"Aku tidak butuh kau menjelaskan, aku tahu dari awal kau hanya mempermainkan ku, karena kau tau aku sangat menyukainya kau sengaja membuatku berharap bahwa tidak apa -apa diantara kalian" Ucap Sinb sambil menunduk. Ia berusaha membendung air matanya.

"Sinb-ya pinggirkan mobilnya"

"Wae? "Ucap Sinb tanpa menoleh.

" Ini berbahaya, cepat pinggirkan mobilnya"

Sinb pun menurut dan meminggirkan mobilnya.

Sinb mulai sesegukan, ia sebenarnya buka tipe orang yang cengeng, namun hatinya terasa terlalu sakit, ia tidak dapat menahan air matanya. Apalagi yang menanyakan hal ini adalah orang yang menyebabkan kesakitan itu.

Sowon tidak tega melihat orang yang ia sukai seperti itu. Perlahan Sowon menggerakkan tangannya dan menyentuh tangan Sinb.

Sinb pun bingung dan menoleh. Sowon akhirnya melihat wajah Sinb yang berantakan.

"Sinb-ya.. Jangan menangis.. Aku tidak suka melihatmu menangis" Ucap Sowon lalu menghapus air mata yang mengalir di pipi Sinb.

Sinb Pov

Entah kenapa tangannya terasa begitu hangat dan nyaman.

Perlahan ia mendekat, dan memelukku. Nyaman, hanya itu yang kurasakan, sudah sangat lama aku tidak merasakan pelukan yang senyaman ini.

Stupid Me [HEB×KSJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang