16. KEMBALI NORMAL

27 8 0
                                    

Hari hari kami kini telah kembali seperti dulu. Sejak pertemuan kemarin, aku yakin bahwa kami punya rasa yang sama. Terlepas dari apa yang ku ketahui, bahwa niat awalnya hanya menjadikanku bahan taruhan, tapi aku yakin saat ini kita sama-sama ingin memiliki satu sama lain.

Karena kini Reynan dan Rega hanya punya satu mobil yang mereka pakai bergantian, pagi ini aku yang akan menjemput Reynan kerumahnya untuk berangkat ke kampus berdua.

CALISTA❤️

Rey, aku udah nyampe nih
Aku tunggu di depan ya

Read

Tak lama aku menunggu, Reynan keluar dari rumahnya dengan celana jeans panjang, kaos putih dan kemeja yang dibiarkan tanpa kancing. Penampilan khas Reynan ketika pergi ke kampus, dan aku suka itu, bagaimana dia menata penampilannya membuatku ingin selalu berlama lama menatapnya.

" Hay, yuk berangkat " sapa Reynan sambil mengacak acak ujung rambutku.

" Kebiasaan deh, bisa nggak nyapa aja nggak usah sambil berantakin rambut " ucapku dengan nada sedikit ngambek

" Iya deh iya tuan putri, udah yuk berangkat udah siang ini, silahkan masuk " pinta Reynan sambil membukakan pintu mobil untukku.

Aku hanya tersenyum melihat apa yang dilakukan Reynan. Masa masa seperti inilah yang selalu aku rindukan ketika kita berdua jauh.

" Oh ya Rey, nanti malem diajakin makan malem dirumah sama ayah bunda " ucapku setelah teringat pesan bunda tadi pagi ketika akan berangkat

" Oh ya, nanti pulang dari kantor aku langsung ke rumah kamu " jawab Rey yang menengok kearahku dengan tersenyum.

" Okey " jawabku kemudian membalas senyumannya

Sesampainya dikampus, kulihat sudah ada Sabrina dan Vina yang sudah duduk didalam kelas. Menyadari kehadiranku, mereka langsung menyapa dan mengajakku untuk bergabung.

" Gimana liburan lo? Seru ih pasti " tanya Vina antusias

" Lumayan lah, bisa nikmatin family time bareng keluarga lengkap. Kan jarang banget keluarga gue bisa kumpul " jawabku

" Asik ya, tau gitu gue ngikut lo aja, liburan gue nggak ada temen, bosen. Lo ke Bali, si Vina di Bandung " keluh Sabrina

" Salah siapa jadi anak tunggal, mana mama papa asli Jakarta lagi, nggak bisa pulang kampung kan jadinya hahaha" Ledek Vina

" Lah emang gue bisa milih mau lahir dari keturunan apa? tapi setidaknya enak kalau lebaran gue bisa nikmatin sepinya Jakarta " bela Sabrina

" iya tetep aja bosen, kan udah tiap hari di Jakarta " jawab Vina lagi

Aku selalu suka melihat perdebatan mereka berdua, bagiku itu adalah hiburan tersendiri. Karena apapun akan mereka perdebatkan sekalipun hal hal kecil yang menurutku bahkan tak penting untuk dibicarakan.

" Udah ya ributnya, kaya anak sd aja kalian berdua, kalau udah ribut nggak ada yang mau ngalah" ucapku mencoba melerai

" Itu tuh Vina yang mulai duluan " jawab Sabrina

" Eh kok jadi gue " elak Vina

LOST DIRECTION (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang