34. KELUARGA YANG UTUH

24 4 0
                                    

MAMA SHAREN
Ta, mama udah di Jakarta, nanti siang kita ketemu yuk

Pesan itu yang pertama kali terbaca ketika ku raih ponsel seusai mandi. Mama Reynan sudah ada di Jakarta, dan dia memintaku menemaninya hari ini.
Sesulit ini kah pergi dari kehidupan Reynan. Andai mama tau apa yang sudah dilakukan dua laki" yang mama cintai kepadaku.
Tapi aku tak bisa menolak permintaan mama, sangat sulit rasanya. Atau mungkin ini kesempatan untukku menceritakan semuanya? Baiklah akan aku coba.

CALISTA
Iya ma, nanti mau ketemuan dimana?

MAMA SHAREN
Nanti mama jemput kamu dirumah aja gimana?

CALISTA
Boleh deh ma

Bagaimanapun, mama Sharen adalah mama yang baik untukku. Ia sangat menyayangiku. Aku tak mungkin menyamakannya dengan Reynan dan om Adnan.

Tiiiiiiiinnnnn

Bunyi klakson mobil mama terdengar sampai kamarku. Aku bergegas untuk keluar rumah. Sesuai janji kita tadi, kita akan pergi siang ini.

" Mama " sapaku dari kejauhan

" Hay ta " balas mama

" Kangen ma " kini aku sudah berada dipelukan mama

" Sama nak, mama juga kangen sama kamu. Bundamu mana? " Tanya mama mengawasi sekitaran rumah yang nampak sepi.

" Bunda lagi pergi arisan ma. Mau masuk dulu? " Tawarku

" Nggak lah, kita langsung aja yuk " ajak mama

Kini aku sudah duduk disamping mama yang sedang menyetir. Entah kemana mama akan membawaku pergi. Aku hanya meyakini bahwa bersama mama aku akan aman.

" Oh ya, mama kapan nyampe Jakarta? " Tanyaku memulai pembicaraan

" Kemarin sore ta " jawab mama tanpa menoleh kepadaku

" Sama Reino? " Tanyaku lagi

" Iya, sama Reino " kini mama sedikit memalingkan wajahnya kearahku

" Terus mama nginep dimana? " Karna menurutku tak mungkin mama kerumah karena ada papa.

" Dirumah " jawab mama datar

" Dirumah? " Aku hampir tak percaya akan jawaban mama. Mana mungkin mama pulang ke rumah Reynan. Atau mungkin mama punya rumah yang lain yang aku tak tahu.

" Iya, dirumah mama, dirumah Reynan "

" Loh, kok bisa gitu? " Tanyaku makin penasaran.

" Mama nggak jadi pisah sama papa Reynan " ucap mama yang senyum kearahku.

Ada perasaan bahagia menelusup ke hatiku. Bahwa apa yang aku pertahankan selama ini berbuah manis. Bahwa usahaku menjaga Reynan tidaklah sia-sia. Kehidupannya akan berangsur pulih.

Entah karena aku yang memang sedari tadi tidak fokus melihat jalan, atau aku yang terlalu sibuk dengan fikiranku sendiri, aku terhentak kala mengetahui mama akan membawaku kerumah Reynan.

" Loh ma, bukannya ini jalan kerumah? " Tanyaku gugup

" Iya sayang, kita kerumah ya " ajak mama

" Tapi ma " aku berusaha mengelak, kalian pasti tahu apa alasanya. Sudah pasti Reynan dan papanya.

" Nggak usah takut, mereka yang minta mama jemput kamu " jelas mama

" Maksut mama mereka? " Tanyaku penasaran

" Papa sama Reynan " jawab mama datar

Mendengar suara datar mama aku semakin yakin bahwa akan ada suatu hal yang tidak beres. Karena dari bahasa mama, mama seperti mengetahui apa yang aku takutkan. Bahkan mama mungkin juga telah tahu apa yang Reynan dan papanya telah lakukan.

..............

Udah mau cooling nih, kita buka satu persatu benang yang dari sebelum sebelumnya kusut, bahkan hampir putus asa kaya nggak bakal bisa kebuka. Enaknya endingnya gimana?? Happy kah?? Harusnya sih.

LOST DIRECTION (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang