4. MASA MASA BERDUA

60 12 1
                                    

Percaya atau tidak, kenyataannya semenjak resmi berpacaran, aku dan Reynan selalu menghabiskan waktu kami berdua, Reynan yang selalu menemaniku kemanapun pergi.

" Hari ini kita kemana sayang? " Tanya Reynan ketika kami sedang berjalan menuju tempat parkir

" Aku mau nonton ya? " Pintaku manja dengan memberikan senyuman lebar kepada Reynan

" Boleh dong, mari kita berangkat " Ajaknya menggandeng tanganku dengan semangat.

Begitulah Reynan, selalu menuruti apapun yang aku mau.
Sejauh ini, hanya ada perasaan senang dan bahagia yang aku rasakan ketika aku berada di dekat Reynan.

Tapi tidak begitu yang sahabat-sahabatku rasakan.

" Sibuk bgt sekarang ya ta, sampai nggak pernah ada waktu lagi ngumpul sama kita" ucap Sisi yang waktu itu duduk disampingku.

" Apaan sih si, biasa aja perasaan, dikampus kan kita tiap hari ketemu" jawabku singkat karena kufikir memang seperti itu kenyataannya.

" Iya, tapi kita barengnya cuman pas ada kelas, kalau enggak mah lo sibuk sendiri sama rey.nya lo tuh" aku menoleh ke arah Sisi ketika ku dengar nada bicara Sisi yang mulai mengintimidasi.

Belum sempat aku menjawab ucapan Sisi, lagi-lagi Sisi melempariku dengan pertanyaan yang membuat fikiranku bekerja lebih keras mencerna setiap kata yang ia lontarkan. Dan tentu saja menyisakan sedikit ketidaknyamanan ditelinga dan hatiku.

" Emang harus ya berduaan terus? Lo mah kalau udah punya pacar lupa sama semuanya." Kini ucapan Sisi terdengar sangat mengisyaratkan sebuah kekecewaan yang dalam, dan aku pun tak sempat memberikan tanggapan apapun. karena setelah mengucapkan kalimatnya tersebut, Sisi memutuskan untuk meninggalkan aku yang masih duduk dengan fikir menerawang.

Aku yang masih duduk dikursi, kemudian mencoba menelaah dan mulai memahami apa yang sahabatku katakan.

Iya, memang harus ku akui, bahwa semenjak berpacaran dengan Reynan semua waktu yang aku miliki hanya kuhabiskan bersamanya.

Aku sama sekali tidak pernah lagi pergi nongkrong bersama ketiga sahabatku, aku juga tidak aktif lagi dikelompok Mapala yang ada dikampus bahkan hanya untuk sekedar absen di grup sosial media pun tidak lagi aku lakukan, termasuk kegiatan-kegiatan sosial yang ada dikampusku atau di instasi yang bunda kelola. Dan semua itu aku tinggalkan selalu dengan satu alasan yaitu Reynan.

.............

MY GIRLS

SABRINA: nongkrong yuk, ada gosip baru nih

SISI. : hayuk, gabut nih gue dirumah sendirian

SABRINA: mana nih yang lain, masa berduaan kita, dikira l*sbi nanti

VINA. : Hayuk lah gue mah ngikut aja, si Calista mana nih?

SISI : dia mah nggak usah dicariin, udah pasti sama ayang nya

CALISTA. : Sorry nih gue nggak bisa gabung, ada janji hari ini

SABRINA : Reynan lagi? Nggak ada yg lain apa ta?

VINA : iya nih, lu ya ta kaya hidup lu tuh sekarang isinya cuma reynan reynan reynan.

CALISTA. : udah ah, nggak mau ribut gue, ntar kalau bisa nyusul gue kabarin deh.

Aku memutuskan untuk mengakhiri chat digrup yang beranggotakan aku dan ketiga sahabatku. Aku tau bahwa tak mungkin aku bisa menyusul ketiga temanku itu sedangkan hari ini ada janji dengan Reynan. Apa yang aku katakan semerta merta agar sahabatku tak lagi mempermasalahkan waktuku yang habis bersama Reynan.

............

Ada yang sama kaya sifat Calista nggak? Kalau udah jatuh cinta lupa segalanya. Awas nanti kalau patah hati nggak ada yang mau nemenin lagi.

LOST DIRECTION (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang