2. REYNAN KUSUMA

114 15 2
                                    

Cowok kelahiran Jakarta 24 tahun yang lalu itulah yang mempunyai andil terbesar dalam perubahan hidupku. Dia adalah Reynan Adiatma Kusuma.

Kita bertemu saat aku masuk disalah satu perguruan tinggi favorite di Jakarta. Dan dia sudah masuk di semester 3 saat itu.

Pertemuan tak sengaja itu berawal ketika aku masuk dalam anggota mapala dikampus.
Kebetulan Reynan adalah salah satu pengurus mapala.

" Hay, anggota baru ya " Sapa Reynan mengulurkan tangan untuk perkenalan

" Hay, iya kak, aku Calista " aku mengulurkan tangan sebagai perkenalan sekaligus menyebutkan namaku

" Reynan " Jawabnya kemudian

" Senang bertemu dengan kakak " Ucapku menguraikan genggaman tangan kami

" Nggak usah pakai kakak lah, Reynan aja biar lebih enak " Sergahnya

" Oke deh kalau gitu, ke kelas dulu ya " Pamitku

" Iya, hati-hati " Ucapnya mengakhiri perkenalan kami

Setelah pertemuan itu, kami lebih sering berinteraksi, entah secara langsung ketika berkumpul dengan teman sesama anggota mapala maupun melalui sosial media.

Dengan intensnya pertemuan dan komunikasi yang kami berdua lakukan, secara tak langsung telah menumbuhkan perasaan nyaman diantara aku dan Reynan.

Aku yang notabennye memang seorang ekstroved terlatih untuk mudah mengenal dan bergaul dengan orang-orang baru.

Selain itu aku yang juga dikenal sebagai pegiat sosial, barang pasti mendapatkan penilai lebih di mata Reynan. Karena dia juga merupakan salah satu pegiat sosial yang aktif dikampusku.

Tak butuh waktu lama bagi Aku dan Reynan untuk saling memahami dan menemukan kecocokan satu sama lain.

Bahkan dalam hitungan bulan, entah mengapa hatiku seolah-olah dengan mudahnya menerima Reynan sebagai orang yang spesial.

" Seriusan ta, lo udah jadian sama si rey? " Tanya Sabrina yang sedang berbaring ditempat tidurku. Kebiasaan yang sering sabrina lakukan sejak kami bersahabat adalah main dan tidur dirumah.

"He'em" jawabku dengan menyembunyikan senyum dibalik gelas hot chocolate yg sedang ku minum.

"Gila ya, baru juga jadi mahasiswa baru, udah langsung dapet cowok aja lo" hardik Sabrina.

" Emang kenapa si Sab? Si Rey baik ini, dia selama ini juga baik bgt ke gue, nggak kaya cowok-cowok gue sebelumnya, siapa sih yg nggak mau punya cowok kaya dia." Aku menjawab dengan menyandarkan kepala ke sofa dan menatap langit-langit kamar membayangkan wajah Reynan yang selalu tersenyum dihadapanku.

"Iya deh iya paham yg lagi kasmaran, semuanya keliatan indah aja " ledek Sabrina

Aku tak ingin meneruskan perdebatan ini dan memilih melemparkan bantal yang ada disampingku ke arah Sabrina dan disambut tawa olehnya.

Memang benar apa yang diucapkan Sabrina bahwa saat ini memang aku sedang dilanda kasmaran, hatiku berbunga bunga. kalau boleh megklaim, aku pasti akan bilang bahwa aku adalah wanita yang paling bahagia didunia karena telah resmi menjadi kekasih dari seorang laki-laki bernama REYNAN KUSUMA.

Seketika itu juga aku teringat akan kata-kata yang pernah Reynan ucapkan.

" Ta, kamu tau nggak? Dari awal pas kita ketemu waktu itu, aku udah yakin bgt kamu beda dari cewek-cewek kebanyakan." Ucap Reynan yang saat itu sedang terlibat dalam salah satu agenda bakti sosial dikampus bersamaku.

" Beda gimana maksud kamu? Perasaan sih sama aja ih, sama-sama cocok kalau pakai rok, hehe " aku menanggapinya dengan sedikit bercanda

" Ya beda aja, kalau ngobrol sama kamu tuh enak, nyambung, kamu juga mandiri banget jadi cewek, pokoknya spesial lah, jarang ada cewek yang paket lengkap kaya kamu gini " jawab Reynan yang tiba-tiba memfokuskan pandandangannya kearahku. Dan membuat jantungku berhenti memompa seketika.

" Oh gitu ya, trus apa lagi?"
Tanyaku yang berusaha menetralkan perasaan, menatap mata Reynan secara langsung begini ternyata membuatku sedikit merasa kikuk

" Aku nyaman sama kamu ta " ucap Reynan yg ku sambut dengan mimik wajah tak percaya.

" Ha? Maksudnya? " Tanyaku kemudian, tak menyangka dengan apa yang dikatakan Reynan.

" Aku mau kita terus sama" ta, bukan sebagai teman , tapi aku mau lebih, aku mau kamu jadi pacar aku " Kini kurasakan kedua tanganku berada dalam genggamannya.

Aku yang masih tak percaya reflek menunduk untuk menyembunyikan ekspresi keterkejutanku. karna aku tau pasti saat ini pipiku memerah karena malu.
Kalau boleh jujur, sebenarnya aku juga menaruh perasaan yang sama kepada Reynan, dan aku tak percaya bahwa perasaan ini berbalas.

" Ta, kok malah diem sih, aku butuh jawaban " ulang Reynan karena aku tak kunjung menjawab pertanyaannya.

" Eh iya iya " jawabku gagap

" Iya apa ta? Kamu mau? " Tanya reynan lagi memastikan, dia berusaha menunduk untuk melihat mukaku.

Tak lagi menjawab, aku hanya tersenyum dan mengangguk, tapi Reynan sudah tau apa maksud dari isyarat yang ku berikan.
Itulah harinya dimana aku, CALISTA SUHERMAN dan REYNAN KUSUMA resmi menjadi sepasang kekasih.

............

Clise banget ya cara Reynan nembak Calista? Susah sih nemuin kata yang nggak mainstream. Terlebih jadian mereka bukan pokok dari cerita ini, jadi nikmati saja lah ;)

LOST DIRECTION (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang