hta - 13

827 91 19
                                    

Pagi itu, kelas Seokjin terlihat sibuk sekali. Mencatat tugas English yang akan dikumpulkan pada jam ketiga.

Seokjin, pria itu terlihat duduk santai seraya mengangkat dagu bangga karena tugasnya sudah selesai.

"Jin, lo dipanggil tuh di depan." ucap Songhye.

"Sama siapa?"

"Gatau, udah sana buruan."

Seokjin mengangkat dirinya, lalu segera ke luar kelas. Tidak ada siapapun yang mencarinya, hanya ada Kim Taehyung dan sohib-sohibnya.

"Jinnie? Kenapa keluar, sayang?" Taehyung menghampiri Seokjin yang berdiri di depan pintu kelas. Tangannya langsung saja mengait bahu lebar kekasihnya, merangkul untuk lebih dekat.

"Tadi Songhye bilang ada yang nyari gue."

"Siapa?" Jungkook bertanya.

"Gatau, kalian liat tadi ada yang kesini?"

"Gaada kok, Jin. Kita dari tadi disini, tapi gaada yang kesini." sahut Namjoon.

"Udah gapapa sayang, ayo masuk." Taehyung menarik Seokjin masuk kelas kembali karena kelas hampir di mulai.

⏮️⏭️⏮️⏭️

Jam ketiga dimulai, ini saatnya mengumpulkan tugas English yang ia kerjakan dengan memakan waktu.

Senyumnya mengembang saat ingin mengeluarkan bukunya, namun senyum itu entah kemana saat buku yang dicarinya tidak ada di dalam tasnya.

Seokjin mengobrak abrik seluruh tasnya, memang tidak ada. Seokjin tidak ceroboh untuk meninggalkan tugasnya di rumah. Seokjin juga belum pelupa untuk mengingat dirinya sendiri yang meletakkan buku itu di dalam tasnya.

Dirinya tidak bisa tenang, pasalnya gurunya itu ringan akan hukuman. Bisa-bisa Seokjin pulang telat karena harus menyapu dedaunan kering di sekeliling taman sekolah.

Satu persatu murid mulai mengumpulkan tugas mereka, hanya Seokjin yang berdiam diri di tempatnya. Seokjin sesungguhnya tidak masalah akan hukumannya, hanya saja Seokjin menyayangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk mengerjakan tugas tersebut.

Hatinya sungguh tidak ikhlas pada siapapun yang mengambil buku tugasnya-- sengaja maupun tidak.

"Kim Seokjin, tugasmu?"

Suara itu memanggil Seokjin untuk sadar dari lamunannya.

"Y-ya, Pak?"

"Tugasmu belum sama saya, bawa kesini sekarang, tolong?"

"Umm--itu, Pak, anu.. Buku tugas saya hilang, Pak." Seokjin bicara sedikit ragu.

"Alasan?"

"Bener, Pak. Kemarin saya ngerjain tugas, terus udah saya bawa bukunya, tapi tiba-tiba hilang, Pak."

"Jadi tugasnya gaada?"

Seokjin menggeleng lemah sebagai jawaban. Sebetulnya Seokjin emosi sekarang ini.

"Saya saksinya, Pak." Taehyung mengacungkan tangannya.

"Saya saksinya, kalau Seokjin udah ngerjain tugas itu. Dia ngerjain bareng saya semalam, Pak."

How to Apologize [TaeJin] ─endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang