hta - 22

776 68 46
                                    

Seokjin terbangun dari tidurnya saat merasa sisinya kosong, Taehyungnya sudah bangun lebih dulu.

"Taetae?" panggilnya.

Ingin bangun dari tempat tidur, namun badannya masih terlalu lemas.

"Hei sayang, udah bangun?" tanya Taehyung yang baru saja masuk kamarnya dengan nampan berisi mangkuk dan air putih.

Seokjin mengangguk atas pertanyaan Taehyung, "Taetae bangun daritadi? Ini jam berapa?"

"Bangun 3 jam lalu, sekarang jam 1 siang." jawabnya sembari meletakkan mangkuk yang ternyata berisi bubur.

"Jam 1 siang? Jinnie tidur selama itu?" tanyanya, diangguki Taehyung.

Taehyung mengangkat tubuh Seokjin untuk membantunya duduk. "Sekarang makan dulu ya?"

"Disuapin, kan?" Seokjin tersenyum manja.

Maka Taehyung tidak kuat untuk tidak mencubit pelan pipi gembil Seokjin, gemas sekali.

"Iya sayang, tapi makannya harus banyak ya."

"Gamau banyak, mau 3 suap aja."

"Lho, kok gitu?"

"Mulut Jinnie ga enak buat makan, Tae, pahit."

"Harus dipaksa, Jinnie. Buat sehatnya Jinnie juga kok. Gini deh, setiap suapan, Taehyung bakal kasih Jinnie hadiah. Gimana?" tanya Taehyung.

"Rayuan buat anak kecil kali, Tae. Jinnie ini seumuran sama Taetae, masa dibujuknya kaya gitu." Seokjin mengerucutkan bibir.

"Terus bayi ini mau apa supaya makan?" 

"Cium kek gitu. Disini." Seokjin menyentuh keningnya.

"Disini juga." kedua pipi.

"Hidungnya gamau ketinggalan.'

"Mata juga mau, nanti dia nangis."

"Sama ini, harus paling spesial. Gimana? Deal?" 

Bisa Taehyung lihat, selama berceloteh Seokjin memerah sekali. Kenapa gemas sekali saat sedang sakit, tolong?

Manja sekali, sampai Taehyung ingin menggigit pipi Seokjin.

Kalau berharap Seokjin manja, masa Seokjinnya harus sakit sih? Tidak adil.

Taehyung berharap, manja Seokjin bisa ditemuinya setiap hari tanpa perlu pria itu sakit.

Menatap pria yang sedang sakit lekat-lekat, lalu diberi senyum. Membuat yang diperlakukan seperti itu, merasa menjadi pria terindah sejagat raya. 

Tatapan Taehyung begitu penuh puja padanya, membuatnya sedikit besar kepala kalau dirinya adalah manusia yang paling Taehyung cintai.

"Deal, sayangku."

Suapan pertama telah diberikan, Seokjin tersenyum lebar saat Taehyung mendekat.

Dikecup kening Seokjin, halus sekali. "Makan yang banyak." ucapnya setelahnya.

Keduanya tidak melepas senyum sama sekali. Ingin rasanya waktu berhenti.

Suapan kedua, lalu Taehyung langsung mencium lembut kedua pipi gembil Seokjin. Pipinya begitu kenyal, Taehyung bahkan tidak rela harus melepasnya.

Namun makannya Seokjin yang utama saat ini.

"Maaf buat Jinnie sakit."

Tidak melepas pandang, bisa Taehyung lihat manik Seokjin berkaca-kaca.

"Suapan ketiga sayang." telah diterima, kemudian hidung Seokjin.

"Sehat selalu ya, anak baik."

Lagi, pada suapan keempat, Taehyung harus mencium kedua mata Seokjin.

How to Apologize [TaeJin] ─endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang