hta - 20

713 68 6
                                    

Mendengus, ketika didesak untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan secara bertubi-tubi.

"Bisa satu-satu ga sih pertanyaannya?"

"Oke, sekarang gue duluan. Pertama, ngapain lo disini?" Hoseok menatap tajam, lalu matanya menelusuri sekelilingnya.

Malam itu mereka berada di lobi hotel. Seokjin sedikit menyesali karena menunggu kedua sahabatnya di dalam hotel. Seharusnya ia menunggu saja di seberang hotel sana, agar tidak menghadapi sesi pertanyaan seperti ini.

Seokjin tidak banyak bicara, ia hanya menyodorkan isi percakapannya dengan Dira. Bagaimanapun, Seokjin tidak pernah bisa menyembunyikan sesuatu dari kedua sahabatnya ini.

"Sialan." umpat Jimin.

"Lo berdua jangan macem-macem, ini urusan gu- woi lo berdua mau kemana!?" Seokjin panik saat Jimin dan Hoseok melangkahkan kakinya tergesa ke arah lift.

"Jimin Hoseok jangan macem macem, belom tentu ini bener! Gue tanyain Taehyung dulu besok, woi!"

Tidak digubris sama sekali.

Belum sempat Seokjin mencapai Jimin dan Hoseok, pintu lift sudah tertutup.

"Tunggu gue, sialan!"

Seokjin menjadi pusat perhatian, namun ia tidak peduli.

Kedua sahabatnya memang selalu seperti ini. Seokjin merasa mereka sudah terlalu mencampuri urusannya.

⏮️⏭️⏮️⏭️

Jimin dan Hoseok berdiri tepat di depan kamar nomer 61. Matanya berkilat menatap pintu tersebut, memencet bel dengan terburu.

Begitu pintu terbuka, Jimin dan Hoseok langsung disuguhkan oleh wajah Taehyung yang merah-- seperti mabuk.

Kedua mata Taehyung melebar saat Hoseok menabrak tubuhnya untuk masuk ke dalam kamar hotel.

"Jimin? Hoseok? Ada apa ke rumah gue? Ga ajak Jinnie?" tanyanya.

"Rumah? Gue udah kasih lo peringatan ya, Taehyung, jangan-"

Ketiga atensi lelaki itu teralihkan ketika pintu kamar mandi terbuka, terlihat Dira dengan bathrobe nya.

"Loh? Gue ga expect kalian yang bakal dateng, uke uke manis." ucap Dira santai.

"Dira? Lo ngapain di kamar gue?" tanya Taehyung.

"Lo ga inget ya? Ya emang sih, tadi itu cepet banget. Tapi lo tega banget sih, lupain gitu aja sayang." Dira memasang wajah sedih, mendudukkan dirinya di ranjang, tepat di samping Taehyung duduk. Tangannya mengelus bahu Taehyung yang masih berbalut kaus cokelatnya.

"Apaan sih lo?" Taehyung berucap jijik, menjauhkan diri.

"Taehyung? Lo ngapain disini berdua sama dia?" tanya Jimin.

"Lo main belakang? Udah gue bilang, pacar lo itu banyak yang sayang." kata Hoseok.

Taehyung mulai mencerna kejadian, seharusnya sore ini ia makan bersama Jinnie, janji itu dibuat 2 hari lalu, tapi ia sungguh lupa apa yang terjadi setelah ia duduk berhadapan dengan Dira.

Dan tunggu, ini bukan kamarnya.

"Oh, shit." Taehyung menatap Dira yang tersenyum manis.

How to Apologize [TaeJin] ─endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang