hta - 2

1.2K 129 11
                                    

Gwacheon.

Seokjin sedang berada di kebun stroberi bersama Hyunjin, ibunya.

Setelah hampir 2 jam berkeliling kebun, memetik stroberi yang sudah matang, Seokjin dan Hyunjin duduk di gubuk kecil.

"Jinnie tau? Disini tempat appa melamar eomma." ucap Hyunjin.

"Tau. Eomma pernah bilang." balas Seokjin disertai anggukan.

"Dulu appa mu itu takut sama ulat bulu. Waktu dia ngeliat ulat bulu, dia sampe nangis. Disitu pertama kali eomma ngeliat appa mu nangis." Hyunjin tertawa.

"Jinnie bingung, appa selingkuh terus ninggalin eomma waktu Jinnie masih 4 bulan di kandungan. Eomma ga marah sama appa?"

"Dulu, eomma marah kok, sama appa. Marah, kecewa, apalagi waktu itu eomma sendirian. Sempet pengen bunuh diri, kalo aja eomma ga mikirin Jinnie."

"Selama seminggu eomma ngerasain itu, sampe eomma ngerasa harus ngerelain appa. Awalnya susah banget buat maafin appa, inget gimana perlakuannya. Makan banyak waktu untuk itu, tapi eomma terus usaha buat maafin appa."

"Eomma tau, appa ngerasa bersalah, tapi dia juga harus bertanggung jawab atas perbuatannya, karena menghamili selingkuhannya."

"Eomma emang sakit hati, tapi eomma rasa tindakan appa udah bener-- ninggalin eomma, terus nikahin selingkuhannya."

Tak sadar, Seokjin meneteskan air matanya. Penderitaan Hyunjin selama ini, Seokjin baru tau.

Hyunjin sungguh berhati besar untuk memaafkan seseorang yang jelas sudah sangat menyakitinya.

Seokjin pun, yang hanya mendengar cerita, sangat membenci appa nya.

"Jadi, pesan eomma, Jinnie gaboleh nyakitin siapapun. Kalo gabisa berbuat baik, seengganya Jinnie gaboleh nyakitin siapapun."

"Kalo ada orang yang nyakitin Jinnie, jangan memaki, membenci, apalagi membalas. Setiap perbuatan pasti ada ganjarannya, yang perlu manusia lakuin itu cuma berbuat kebaikan untuk memperoleh kebaikan juga."

Hyunjin mengusap pipi Seokjin halus, mengusap air mata di pipi kemerahan itu.

"Tapi, eomma selalu baik ke semua orang. Apa yang eomma dapet?" Seokjin berusaha tersenyum untuk menenangkan Hyunjin.

"Jinnie jadi anak baik, itu hadiah paling berarti buat eomma."

Seokjin memeluk Hyunjin, sangat erat. Hyunjin membalas pun tak kalah erat.

⏮️⏭️⏮️⏭️

Dua hari berlalu.

Langkahnya gontai menyusuri koridor sekolah dengan tatapan kosong.

Siswa siswi menatap Taehyung keheranan. Biasanya, Taehyung selalu berjalan dengan kelewat percaya diri. Menebar senyum, melambaikan tangan, sampai melakukan 'flying kiss' pada seluruh siswa siswi di koridor.

Menyombongkan ketampanannya, itu yang setiap saat ia lakukan.

Tapi coba lihat ia sekarang.

Matanya menatap lurus, kosong. Seolah ia sedang memikul beban yang sangat berat. Terlalu malas untuk meladeni 'fans' nya, ia berjalan seolah tidak ada siapapun di sekitarnya.

Taehyung sedang galau ternyata. Bagaimana tidak?

Selama dua hari, pikirannya selalu tertuju pada pria cantik bernama Kim Seokjin.

How to Apologize [TaeJin] ─endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang