hta - 14

821 67 9
                                    

Sudah satu minggu sejak Taehyung dan Seokjin menjadi sepasang kekasih. Satu minggu yang di isi hal-hal manis pada satu sama lain, mereka semakin hangat.

Satu minggu juga, Seokjin merasakan berbagai serangan iseng dari Songhye dan teman-temannya. Mulai dari siraman jus stroberi di kantin, dilempari sampah dari luar pintu kamar mandi, dikunci di gudang, sampai seragam yang dicoret menggunakan spidol.

Seokjin menghadapinya begitu santai, tanpa diketahui siapapun kalau Songhye yang melakukan itu padanya. Seokjin berpura-pura kejadian itu hanya kecerobohannya.

Bukannya apa, ia hanya tidak mau mengecewakan rencana Songhye untuk membuatnya menderita. Yah, Seokjin memang bukan manusia penyabar, tapi ia lumayan menikmati reaksi kesenangan Songhye saat melihatnya menderita-- walau Seokjin hanya pura-pura.

Seokjin beruntung, setiap dirinya 'menderita', Taehyung selalu di sampingnya. Memberinya perhatian semacam menukar seragam dirinya dengan milik Taehyung. Jadi Taehyung yang menggunakan seragam kotor miliknya.

Saat itu terjadi, Songhye tampak kesal sekali karena setiap Seokjin 'menderita', Taehyung dan Seokjin malah semakin terlihat manis. Inilah tujuan Seokjin, membuat Songhye senang lebih dulu, lalu jengkel setelahnya.

Ada kebahagiaan tersendiri di hatinya saat melihat manusia lain iri padanya. Oh, Kim Seokjin...

Seokjin, Taehyung, dan Bangtan sedang di kantin. Seperti biasanya, Seokjin Jimin dan Hoseok yang memesan makanan.

Mereka mengantri bakso cukup lama, sampai seseorang menabrak Seokjin dari depan. Cukup kencang, membuat bakso yang dibawa orang itu tumpah mengenai tangan Seokjin.

Seokjin berteriak cukup kencang karena terkejut, tangannya juga memerah kena panasnya kuah bakso.

"Songhye, lo sengaja kan?! Bego banget sih lo!" maki Jimin.

"Ups, ga sengaja kok gue."

Jimin menatap Songhye marah, seakan ingin mencabik-cabik wajah cantik Songhye.

"Jim, gapapa." Seokjin menahan Jimin.

"Apanya gapapa sih, Jin? Kentara banget kali dia sengaja numpahin itu ke lo. Masalahnya sama lo apa coba?!" Hoseok membela Jimin.

"Jinnie, kenapa sayang?" Taehyung yang tiba-tiba datang memelotot kaget saat melihat tangan Seokjin memerah.

"Cewe-cewe ini nih, ga ngerti gue masalah mereka apa sampe sengaja numpahin kuah bakso ke Seokjin." Jimin kembali memanas saat melihat Jihyo dan Seulgi bisik-bisik.

Taehyung tidak menaruh atensi sama sekali pada kelima perempuan di depannya, ia langsung menarik tangan Seokjin terburu lalu pergi dari sana. Menyempatkan menabrak badan Songhye yang kecil sampai perempuan itu sedikit terhuyung.

"Kim Taehyung, lo gila?" teriak Songhye, namun Taehyung sama sekali tidak menghiraukan.

Jimin dan Hoseok yang mengerti masalahnya, saling tatap lalu tertawa meremehkan.

"Ah, lo mau caper ke Taehyung ceritanya? Caranya nyelakain Seokjin? Hah, Songhye, Songhye... Miris banget lo." ucap Jimin.

"Lo diem aja ya, Jimin. Ini urusan gue sama Seokjin."

"Seokjin temen gue. Kalo lo berurusan sama temen gue itu, gue bilangin aja ya, sia-sia. Temen gue itu, bukan uke lemah." Jimin berucap bangga.

"Uke itu punya banyak orang yang sayang sama dia, banyak orang yang ngelindungin dia. You mess up with Seokjin, you mess up with us." Hoseok memperingatkan.

"Gue juga punya mereka yang ngedukung gue. Liat aja, gue bakal dapetin Taehyung."

"In your dream, bitch." Jimin menyeringai kemudian meninggalkan Songhye yang geram setengah mati.

How to Apologize [TaeJin] ─endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang