hta - 1

2.3K 148 13
                                    

Juli, Bighit Senior High School.
08.00 AM.

Seokjin berlari sekencang mungkin, mengejar gerbang yang hampir di tutup di depan matanya. Disusul dua siswa yang selalu datang terlambat bersamanya. Hoseok dan Jimin.

Ini hari ketiga mereka menduduki kelas 11, dan hari ketiga juga mereka datang terlambat. Para guru yang mengurus kelas 10, sudah bosan menghadapi ketiga siswa tukang terlambat ini.

Begitu sampai, tak membuang waktu, segera Seokjin masuk ke dalam gerbang. Meminta waktu pada pak satpam yang sudah siap mengunci pintu gerbang.

"Tunggu sebentar, Pak. Itu teman saya hampir sampe. Woi cepetan." teriak siswa Kim itu pada kedua temannya.

"Huh, akhirnya." lega Jimin seraya meraup udara banyak, rupanya si Park itu ngos-ngosan.

Setelah merasa pernapasannya sudah cukup baik, ia mengetuk kepala belakang Hoseok, "Ini semua gara gara lo, Hos! Bisa ga sih sehari aja ga telat bangun?"

Disusul ringisan dari sang empu, "Maaf sih, lagian Jin ngajak gue mabar terus kalo tengah malem." seraya mengusap kepalanya, bibirnya dimanyunkan, tuh. Manis.

"Eh eh, kok gue? Siapa suruh lo mau aja gue ajakin?" Seokjin tak rela disalahkan rupanya.

"Lo bedua mabar ga ngajak ya bangsat. Gue udah rank Elite nih." karena menggunakan nada yang cukup menyombong, Jimin membuat kedua temannya jengkel.

"Cih, siapa yang mau ngajak mabar bocah noob kaya lo, Jim? Masih Elite aja sombongnya ga ketolongan." Hoseok berdecih, diangguki oleh Seokjin.

"Gue udah Epic biasa aja tuh." Seokjin mengangkat dagunya sombong.

Baru Jimin ingin membalas, namun sudah lebih dulu diinterupsi oleh Hoseok.

"Bentar, Itu si Kim Taehyung sama antek anteknya kenapa suka banget recokin anak orang sih?"

Ketiganya mengalihkan atensinya pada Kim Taehyung yang dimaksud.

Kim Taehyung, Min Yoongi, Jeon Jungkook, dan Kim Namjoon-- sebut saja Geng Dajjal. Seokjin, tuh, yang memberi julukan.

Siswa kelas 11 yang paling digemari seluruh sekolah, karena ketampanannya tentu saja.

Memang mereka tampan, tapi akhlaknya nol besar--menurut Seokjin.

Seokjin, Jimin, dan Hoseok selalu menahan diri untuk tidak mencampuri urusan 'Geng Tidak Benar' itu. Tapi sekarang ini, melihat Geng Dajjal sibuk mengotori lantai yang sedang dibersihkan oleh adik kelas, Seokjin benar-benar tidak tahan.

"Woi." Seokjin berteriak, mengalihkan atensi Geng Dajjal dan si malang yang dirundung.

"Sehari aja ga bikin gue nyebut, tolong."

Jimin dan Hoseok berdiri di samping Seokjin, berkacak pinggang seraya mengangguk, mengiyakan ucapan Seokjin.

Seokjin jengah, karena tidak ada jawaban dari keempatnya. Keempatnya hanya menatap Seokjin dengan tatapan yang sulit untuk Seokjin artikan.

"Emang dajjal susah sih, ya. Kerjaannya cuma bisa nyusahin orang. Sekali aja ngebantu kenapa sih, atau paling engga gausah bikin orang repot." Seokjin membuang napas, berusaha sabar.

"Udah dek, gausah di bersihin lagi. Lo masuk aja ke kelas lo." ucap Jimin.

Si adik kelas mengangguk lalu masuk ke dalam kelasnya.

"Udah ayok, Jin. Percuma ngomong sama dajjal, mereka kan diciptain emang buat nyusahin orang." ucap Hoseok pedas lalu melenggang pergi, diikuti Jimin.

How to Apologize [TaeJin] ─endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang