Vote terlebih dahulu gaise ....
Aku suka kalian yang suka vote:D
Happy reading🐝
"KAAA GUE ADA JANJI SAMA NAFIA, GUE KELUAR YA, BUBAY!" teriak Ayna menggelegar dari ruang televisi.
Tidak ada sahutan, mungkin Anka tengah sibuk melakukan pekerjaannya.
Ya sudah.
Dengan santai Ayna mengenakan sneakers, mengambil tas selempang lalu keluar dari rumah.
Sekeluaran dari rumah, tanpa membuang waktu dia langsung memesan gojek.
Selagi menunggu Ayna memilih duduk di kursi depan komplek, beruntung titik alamat ojolnya berada di sana. Dia menunggu dengan anteng, sesekali menyisir sudut komplek sekitarnya yang amat asri dan nyaman, tidak ada sampah satupun, mungkin setiap dua hari sekali petugas kebersihan senantiasa membersihkannya.
"Hey!"
Ayna tersentak kaget dan sontak menoleh karena merasa terpanggil, namun ternyata dia salah. Yang dipanggil bukan dirinya melainkan orang yang dia kejar.
"Jangan pergi mas, aku mohon jangan pergi hiks, mas. Jangan tinggalin aku."
Kening Ayna berkerut, matanya nenyipit berusaha menguping lebih jelas. Walau bagaimanapun jiwa kepo Ayna masih ada dan selalu meronta bila ada yang berhasil membuatnya penasaran.
"Pergi! Kamu itu udah jelek! Udah nggak pantes lagi buatku! Yang aku butuhkan hanyalah istri yang sempurna! Sementara kamu? Cih, begitu jauh dari kata sempurna."
"Tapi--tapi aku selalu melayani kamu dengan baik, aku jago masak, jago membersihkan rumah, apalagi? Apalagi yang kurang hiks."
"KAMU KURANG CANTIK!" bentak lelaki bersetelan jas itu. Ayna yang jauh saja terlonjak mendengarnya, apalagi istri di depannya itu.
"Ta-tapi--"
"CUKUP! KUBILANG CUKUP, PERGI SEKARANG!" bentaknya lagi. Ayna menduga seluruh komplek dapat mendengar perkelahian mereka.
"Mas, jangan, hiks, nanti, nanti--"
"PERGI JALANG!"
Ayna melotot dan sigap berlari membantu sang istri yang didorong kencang ke aspal. Kening wanita itu bahkan terbentur hingga mengeluarkan banyak darah. Dan, keadaan sekitar mendadak ramai.
Mata Ayna masih membulat, belum menalar semuanya, hingga di detik ke sebelas, barulah dia mengambil langkah mendekati lelaki bersetelan jas tadi.
"WOY! APA-APAAN MAKSUD LO HAH?!" bentak Ayna dengan suara melengking dan nyaring. Dia berkacak pinggang seraya melayangkan tatapan nyalang menunjukkan bahwa dia teramat marah.
Lelaki di hadapannya itu malah bereaksi memandang Ayna dari atas ke bawah seolah menilai.
Ayna bertambah marah, seolah dia direndahkan disini. Tanpa rasa takut dia mendorong lelaki itu sampai terpental ke belakang.
"ANJING!" umpat lelaki itu membuat Ayna tertawa keras.
"DASAR ANAK KECIL SIALAN!"
Ayna terpelongo mendengarnya, dia kembali tertawa. "ANAK KECIL? JANGAN PANGGIL GUE ANAK KECIL PAMAN!" Ayna berjalan mendekat dan langsung menendang wajah lelaki itu yang tengah tersungkur di aspal hingga membuatnya bertambah tersungkur dengan jejak sepatu Ayna yang tercetak di wajah kuning langsatnya.
"Untung tadi gue nginjak tai ayam."
Mata sang lawan melotot tidak terima, langsung saja dia bangkit dan balas mendorong Ayna sekuat tenaga, alhasil Ayna yang belum sempat menghindar dan terpaksa merelakan dirinya yang terperenjat jatuh ke dalam kolam yang tidak ada airnya, namun mencapai setinggi 1 meter, sampai rasanya tulang punggung Ayna retak.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Anka
RomanceMenjalin rumah-tangga bersama musuh sendiri? Siapa takut. Aynaya Reskia, hanya mau hidup bersama seorang Anka Alfareza saja. ⚠15+ (Sequel My Enemy Ayna) Start: 7 Juli 2020 Finish: - ©sheyiu_