Vote terlebih dahulu baru baca🔥
Happy reading🐝🐝
"Ankaaaaaaaa," teriak Ayna saat memasuki rumah. Air matanya meluruh dengan bibir tertekuk. Kepalanya celingukan kesana-kemari mencari keberadaan suaminya.
"Ankaaaaaaaaaaaa," teriak dia lagi lebih kencang, hingga bola matanya menangkap siluet dari dapur, Ayna segera berlari.
"Huhu, Ankaaa," rengek Ayna sambil merentangkan tangan.
Anka yang tengah meracik kopi mengerutkan kening bingung melihat Ayna yang berlari pontang-panting menghampiri dirinya.
Gadis itu hampir sampai dan bersiap menubrukkan tubuhnya di dada Anka, naas, Anka sudah lebih dulu mendorong kening Ayna sampai dia terjungkal ke belakang.
"Kenapa, sih?" tanya Anka heran.
Ayna mencak-mencak di tempat sambil menangis kencang. "LO MAH JAHAT! GUE KAN PENGIN DIPELUK HUAAAAAA."
"Pulang-pulang minta dipeluk." Anka kembali melanjutkan aksi meracik kopinya, mengabaikan kehadiran Ayna.
"Hiks, lo mah jahat. Gue lagi terkena musibah dan lo malah bodo amat." Ayna mengusap air matanya di pipi dengan gerakan cepat.
Anka memicingkan mata. "Ya lo pergi gak bilang-bilang. Lo pikir gue gak marah?" Anka beralih meninggalkan pekerjaannya dan beranjak menuju lantai atas, meninggalkan Ayna yang terbengong.
"Lah? Bu-bukannya gue udah permisi tadi?" Dengan segera Ayna berlari menyusul Anka.
"Ka? Gue kan udah permisi sama lo, tapi lo gak denger," celetuk Ayna sambil menarik-narik kaos hitam Anka.
Anka tak menggubris, dia berjalan santai menuju kamar dan menutup pintu kencang. Ayna terkesiap, tidak percaya Anka marah akibat tidak mendengar dirinya yang permisi pergi keluar.
Berulang-kali Ayna mengetuk pintu, dari yang awalnya ketukan biasa menjadi gebrakan. "Ka! Kenapa, sih? Gue udah teriak pas pergi, tapi gak ada balesan dari lo, jadi gue langsung pergi."
"Ka! Buka, Ka! Gue pengin peluk! Gue mau curhat, Ka! Ka! Ka! Anka! ANKA! KA! Squidward jelek! Woy! Heh! Bocah! Tai! ANKAAA!"
Ayna terus menggebrak pintu, tidak menyerah walau tidak ada respon sama sekali.
"Ka, badan gue sakit, Ka, tadi jatoh ke kolam. Gue juga ditendang ma cowok brengsek. Terus gue tadi ketemu sama temen satu kursus gue, dia kayaknya demen ma gue tapi gue bilang gue udah punya suami. Gue langsung pulang terus mau dipeluk sama lo tapi lo malah gini, gue tambah sedih, gue gak tau harus kemana lagi kalau bukan ke elo. Bener gak? Gue juga---"
Ceklek
Anka membuka pintu dan menatap Ayna dari atas ke bawah, meneliti keadaan gadisnya.
Bibir Ayna kembali tertekuk, matanya berubah berkaca-kaca. "Punggung gue sakit, Ka," adu Ayna.
Tangan Anka terulur menarik lengan Ayna, matanya berpendar mengecek setiap sisi tubuh gadis itu. Ada lima sisi yang terlihat lecet, telapak tangan, siku, leher belakang, mata kaki, juga bagian punggung gadis itu yang berbeda dari biasa.
Alis Anka tertekuk tajam. "Kenapa?"
Ayna menggembungkan pipi sedih. "Tadi ada cowok brengsek yang kdrt sama istrinya, gue dateng ngebantuin, gak taunya gue malah ditendang sampe jatuh ke kolam, untung gak ada airnya, kalau ada, udah dipastiin gue berubah jadi sampah bau iuw."
Anka menatap Ayna tajam. Ayna yang ditatap seperti itu tertunduk menyesal, namun seperkian detik kemudian Anka menarik lembut lengannya memasuki kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Anka
RomansaMenjalin rumah-tangga bersama musuh sendiri? Siapa takut. Aynaya Reskia, hanya mau hidup bersama seorang Anka Alfareza saja. ⚠15+ (Sequel My Enemy Ayna) Start: 7 Juli 2020 Finish: - ©sheyiu_