Di saat terakhir, aku tahu bahwa Ibuku sangat mencintaiku.
Esok pagi, Hyemi mulai menekuni kebiasaanya mengajak Joohyun ke sebuah pasar tradisional. Seperti biasa juga mereka akan menjemput Minyuk usai berbelanja untuk sebulan ke depan.
Pagi menjelang siang pasar tidak seramai biasanya, mungkin karena banyak yang masih bekerja sehingga pasar hanya dikunjungi beberapa orang saja. Hyemi tengah sibuk memilih buah persik segar yang hendak dibeli menjelang ulang tahun sang anak yang hendak masuk SD beberapa bulan lagi.
Joohyun ikut turut memilih beberapa buah murbei yang nampak menggiurkan di cuaca yang sudah masuk musim semi ini.
"Ah ini manis sekali. Joo, kau mau icip?"
Joohyun membuka mulut ketika Hyemi menyodorkan buah persik percobaan itu. Matanya berbinar. "Manis."
"Kau beli juga untuk Kyuhyun di rumah. Siapa tahu dia suka."
Sebenarnya Kyuhyun masih sering membelikan dirinya buah sepulang kerja, jadi Joohyun terbilang jarang membeli buah dengan uang sendiri. Kata Kyuhyun sejak masih muda Kyuhyun sudah membayangkan jika nanti menikah dia akan membelikan buah setiap hari untuk istrinya. Bukan hanya di saat istimewa saja.
Namun tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang menatap keduanya dengan tajam. Jarak yang memisahkan membuat mata itu nampak semakin tajam seiring langkah Hyemi dan Joohyun yang meninggalkan pedagang buah itu ke tempat yang lain.
Butuh waktu yang cukup lama mengantar Hyemi selesai belanja, mereka selalu selesai setengah jam sebelum Minhyuk pulang sekolah. Seperti sekarang ketika hendak menunggu bus, Joohyun akan duduk sembari meregangkan otot kakinya.
Dia tak boleh banyak berjalan kalau mau kakinya tak bengkak saat malam nanti. Namun Hyemi benar-benar puas membuatnya berkeliling pasar siang ini.
Gadis itu mengeratkan mantelnya, musim dingin masih berembus membuat tengkuknya menggigil. Hyemi sendiri mulai sibuk membalas pesan dari Deok Man yang mengingatkan pesananya.
"Astaga! Aku heran, apakah semua lelaki secerewet suamiku?"
Joohyun mendongak tak mengerti maksud Hyemi, wanita itu berdiri membiarkan Joohyun yang duduk.
"Dia sejak tadi mengingatkan aku tentang buah persik, kesemek, belum aku harus beli rumput laut untuk ulang tahun Minhyuk. Dia seperti tidak kenal dengan istrinya sendiri."
Hyemi mendumal membuat gadis yang tengah mengandung itu justru tertawa.
"Joohyun, apakah Kyuhyun juga begitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hypocrite - END
Fanfiction[Romance Dark 18+] Dikeluarkan dari sekolah bukanlah akhir dari segalanya. Joohyun masih bisa bertahan hidup apapun yang terjadi. Dan menjadi baik bukanlah tujuan hidup yang utama. Karena siapa yang berdusta, maka dia yang mendapatkan dunia. Joohyun...