Han Kangbae melirik jam tangannya, dan melambai kala matanya menemukan lelaki dengan kemeja sederhananya berlari mendekat.
"Kau datang juga."
Kyuhyun terengah-engah. "Maaf, aku terlambat."
Kangbae terkekeh saja dan mengajak Kyuhyun bertemu dengan kepala bagian restoran yang ada di hotel milik keluarga besarnya. Sejak pengumuman Kyuhyun mengundurkan diri dari kampus, sejujurnya dia sudah tidak setuju.
Tidak ada salahnya menikah sekaligus menempuh pendidikan, namun Kyuhyun berdalih dia ingin fokus mencari biaya hidup untuk istrinya kini. Pernikahan Kyuhyun memang terbilang rahasia, hanya Kangbae yang tahu dan itupun dengan terpaksa mengetahuinya.
Kini dengan perasaan sebagai seorang sahabat, Kangbae berniat membantu Kyuhyun mewujudkan impian mulianya itu.
"Jadi, Sobat dia Pak Baek Kyun Sang, beliau kepala bagian untuk restoran ini. Pak Baek dia sahabatku, namanya Kyuhyun."
Sekilas Pak Baek mengingatkan Kyuhyun dengan Guru Kim di sekolahnya, galak dan berwajah keras. Namun ternyata setelah bersuara, Pak Baek tipikal lelaki tanpa suara baritonnya.
"Salam kenal."
"Jadi dia yang saya beritahu akan bekerja menggantikan pelayan yang keluar itu, Pak."
Pak Baek mengangguk. "Kalau dari postur tubuhnya, Anda termasuk orang yang gigih dan mau bekerja keras."
"Memang," seru Kangbae tiba-tiba, "dari jaman di kampus dia juga yang paling gigih mengejarkan tugas di awal."
Mereka terlibat tawa sejenak.
"Kalau begitu saya pamit dulu ya, Pak, Kyu. Aku masih ada jam kuliah, Kyu."
Kyuhyun mengangguk dan menatap kepergian Kangbae dari retina matanya. Pak Baek benar-benar bukan tipikal orang yang main-main. Tanpa pikir panjang meminta Kyuhyun bekerja hari ini juga untuk melihat tolok ukur kemampuan yang dapat lelaki itu berikan.
Persis Guru Kim jika dari sisi kekerasannya. Namun dia bukan tipikal pria dewasa yang senang membicarakan orang dari belakang.
Sesungguhnya Kyuhyun sedikit lelah karena baru saja selesai bekerja di restoran yang sudah lama dia lakoni sejak masih kuliah, kini harus bekerja lagi di sebuah restoran di hotel berbintang lima.
Punggungnya remuk juga, namun kala dia ingat tubuh Joohyun yang diam-diam dia angkat menuju kamar. Kala dia ingat Joohyun yang mengolet manja dipelukannya, semangat membara itu kembali menggebu-gebu.
Terlebih kala dia ingat persik kecil yang kini masih tak berbentuk itu dalam tubuh Joohyun. Meski kadang ada perasaan tak senang pertama kali mengetahui jika bayi itu bukanlah anaknya. Dan takkan pernah menjadi darah dagingnya, namun kali ini entah mengapa dia begitu ingin segera melihat persik kecil itu keluar dan bermain dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hypocrite - END
Fanfiction[Romance Dark 18+] Dikeluarkan dari sekolah bukanlah akhir dari segalanya. Joohyun masih bisa bertahan hidup apapun yang terjadi. Dan menjadi baik bukanlah tujuan hidup yang utama. Karena siapa yang berdusta, maka dia yang mendapatkan dunia. Joohyun...