Bab 15 : Detak Jantungnya

704 67 8
                                    

Kado terindah yang mampu kau berikan adalah detak jantungnya.

Kado terindah yang mampu kau berikan adalah detak jantungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu tidak akan ikut dengan kalian."

Kyuhyun yang sejak tadi memijat kaki sang Ibu mengernyitkan keningnya. Joohyun sendiri tengah mengganti vas bunga dengan bunga baru yang lebih segar.

"Kenapa? Ibu sudah sehat, bahkan dokterpun mengatakan itu."

Hana tersenyum kecil. "Memang. Namun ada kemungkinan jika Ibu akan kambuh seperti semula, Ibu hanya takut jika nanti menyakitimu atau istrimu itu. Ibu tak ingin mengulang kesalahan yang sama."

"Ibu, itu hanya masa lalu. Kini Ibu sudah sehat, sudah seperti masa muda Ibu. Lagipula Joohyun setuju jika kita hidup bertiga."

"Tidak, Nak. Ibu tidak ingin menambah beban hidupmu lagi." Hana menggenggam jemari putranya. "Biarkan Ibu yakin akan kesembuhan Ibu, maka Ibu akan kembali padamu dan Joohyun. Untuk saat ini, biarkan Ibu tetap di sini."

Kyuhyun menunduk.

Berpamitan pada Hana yang melambaikan tangannya lemah sembari tersenyum pada Joohyun. Gadis itu menatap penuh tanya pada sang Suami mengapa rencana membawa Ibu mertua tidak jadi.

"Ibu masih ingin di sini. Mungkin supaya dekat dengan Kakak."

Joohyun mengangguk saja.

Kyuhyun menoleh. "Kau tidak lelah? Apa persik kecil tidak membuat ulah?"

Joohyun mengusap perutnya. "Dia baik sekali. Sepertinya dia mengerti keluhan Ayahnya."

Keduanya tertawa renyah.

Jalan mereka perlahan hendak keluar pintu ketika sebuah suara mengejutkan mereka. Seorang gadis muda berlari kecil dengan pakaian yang Joohyun rasa teramat mewah itu.

"Cho Kyuhyun!"

Hanya suaminya yang disapa.

Hyunseo begitu senang mengetahui jika dia bertemu Kyuhyun di tempat yang tak wajar begini dan tak terduga ini. Terlebih tentang perasaan yang sudah amat lama dirinya pendam kini begitu membuncah mengetahui Kyuhyun kembali ke kampung halamannya. Tempat Hyunseo bekerja.

"Kau kemari?"

"Aku baru menjenguk Ibuku. Kau bekerja di sini?"

"Sebenarnya aku di sini untuk bertemu temanku, dia dokter kejiwaan juga. Aku bukan bekerja di rumah sakit ini, tapi aku mulai magang di salah satu anak perusahaan milik Ayahku."

Hypocrite - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang