EMPAT

121 80 56
                                    

Selamat membaca...

Ramaikan kolom komentar Kuy😁

<><><>

Pagi yang cerah, Aileen berjalan santai dikoridor sekolah menuju kelasnya. Disepanjang jalan banyak siswa siswi yang menyapanya dan dibalas dengan senyuman olehnya.

Disekolah Aileen terbilang siswa yang ramah dan muarah senyum walaupun pada orang yang tak dikenalnya.

"Hai" seseorang menepuk bahu Aileen membuat gadis itu berhenti berjalan dan menoleh.

Aileen tersenyum saat mendapati siapa yang menyapanya "E-eh. Hai" sapa Aileen kikuk.

"Mau ke kelas?" Tanya orang itu.

"Iya Gam" jawabnya.

"Bareng aja yuk, lagian kelas kita kan searah" tawar Argam sambil memperlihatkan senyum manisnya.

'Duhh senyumnya itu bikin meleleh' batin Aileen menjerit senang.

"Eum, iya"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas dengan tangan Aileen yang digenggam Agam. Semua siswa dikoridor memerhatikan mereka, mata mereka terfokus pada tangan Aileen yang digenggam oleh Agam.

Mereka semua terkejut dengan perlakuan ketos barunya itu, pasalnya selama di sekolah, ketos tampan itu tak pernah sekalipun dekat dengan cewek apalagi sampai berpacaran, tapi ini? Sunggu mengejutkan.

Banyak yang menatap mereka dengan tatapan kagum, ada juga yang sinis dan iri. Secara Aileen yang siswi biasa saja, bisa berjalan beriringan apalagi dipegang tangannya oleh Most wanted nya sekolah.

Aileen pun sama halnya dengan yang lain, ia sangat terkejut dengan perlakuan Agam. Membuat jantungnya berdisko didalam sana. Aileen terus berjalan menunduk memperhatikan tangannya yang digenggam erat oleh Agam.

Sampai dikelas Aileen 11 MIPA-3 mereka berhenti, barulah Agam melepas genggaman tangannya. Iya menatap Aileen yang masih setia berdiri dengan menundukkan kepalanya.

"Hey kenapa nunduk, hm?" Tanyanya lembut, sambil mengangkat dagu Aileen agar bisa menatapnya.

"Ma-malu diliatin orang" cicit Aileen polos.

Agam terkekeh kecil ia mencubit pipi gadis didepannya ini sangking gemasnya "Gausah malu, kan Lo pake baju juga"

"Ishh, sakit tau" ringisnya mengusap pipinya yang tadi dicubit Agam.

"Hehe. Yaudah sana masuk gue kekelas dulu ya. Belajar yang rajin" Aileen hanya menganggukkan kepala kaku. Agam tersenyum dan mengacak pelan pucuk kepalanya membuat Aileen membeku ditempat.

Oh My God, mimpi apa Aileen semalam bisa diperlakukan semanis ini oleh pangeran Gembintang. Rasanya ia ingin guling guling dan lompat lompat ditengah lapangan sangking bahagianya, tapi ia masih sadar dan harus menjaga imagenya disekolah.

Aileen menatap punggung Agam yang menghilang dibelikan koridor. Ia tersenyum senang dan masuk kekelas.

"Leen Lo pacaran ya sama si ketos baru itu?"

"Wahh pacaran gak ngasih pj, laknat emang yak!"

"Kapan jadiannya nyet?"

"Kok kita gak tau sih!?"

Baru saja ingin mendudukkan bokongnya dikursi, Aileen langsung disemprot dengan berbagai pertanyaan oleh para sahabatnya.

"Sabar elah. Belum juga gue duduk dah ditanya tanya aja!" Kesal Aileen.

"Yee si Dugong kok marah. Kan seharusnya kita yang marah, elo jadian gak ngasih tau kita huhh!" cibir Tasya.

"Iya tuh pasti dia gamau dimintain pj tuh" sahut Vivi.

AILEEN[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang