Typo bertebaran!!Bantu koreksi ya.
Selamat membaca✨...
<><><>
Tok tok tok
Suara ketukan pintu dari luar membuat seorang gadis yang sedang bergulat dengan bantal dan guling nya pun terpaksa membukakan mata.
Ia melirik pintu kamarnya sekilas, tak ada suara lagi ia pun berniat ingin kembali melanjutkan tidurnya. Belum juga memejamkan matanya lagi, suara ketukan kembali terdengar membuat gadis berambut coklat itu berdecak kesal.
Aileen turun dari kasurnya dengan wajah ditekuk mulutnya tak berhenti mengumpati orang yang telah mengganggu waktu tidurnya.
Ceklek
"SIAPA SIH GANGGU ORA-- Eh Rey ngapai hehe" Aileen tak jadi melanjutkan teriakannya setelah mengetahui siapa yang mengetuk pintunya.
Dan ternyata orang itu Rey.
Rey menatap Aileen dengan intens. Dari ujung ranbut sampai ujung kaki tak terlepas dari penglihatan Rey, gadis ini terlihat kacau. Rambut acak acakan, baju yang lusuh, serta pipi yang merah sedikit membiru juga lutut yang di plester.
Cowok itu mengusap pipi Aileen dengan lembut, "Siapa?" Tanyanya.
Aileen menelan ludahnya dengan susah payah. "Eungg, apa sih Rey" ucapnya menepis pelan tangan Rey yang berada dipipinya.
"Rey ngapain kesini" tanya Aileen mengalihkan berusaha pembicaraannya.
Ia mengajak Rey masuk kekamarnya.
Rey mendudukkan dirinya disofa dan Aileen yang menuju meja riasnya. Gadis itu membenarkan rabutnya yang berantakan dan memakai bedak untuk menutupi pipinya yang sedikit membiru.Gerak gerik dari gadis itu tak lepas dari pandangan Rey. Cowok itu tahu bahwa Aileen pasti menyembunyikan sesuatu padanya. Ia sudah mengenal Aileen dari kecil, gadis itu tak pernah mau mengatakan masalah apa yang tengah dihadapi nya. Aileen sangat tertutup baik pada dirinya, maupun pada sahabatnya yang lain.
Meski begitu Rey akan tetap mendesak Aileen agar memberi tahu dirinya atau kalaupun gadis itu masih tak mau memberi tahunya, ia sendiri yang akan mencari tahunya.
Aileen duduk disamping rey, dan menyalakan televisi yang berada dikamarnya.
Rey merubah posisi tubuh Aileen menyamping, sehingga menghadapnya. Matanya tertuju pada pipi Aileen yang membiru walaupun sedikit tertutup bedak tipisnya.
"Kenapa?" Tanya Rey lagi dengan nada dingin.
Aileen menunduk, jika seperti ini mana bisa ia berbohong pada Rey . Ia menghela napas panjang, dan mulai menceritakan kejadian yang telah ia alami sampai membuat pipinya membiru.
Rahang Rey mengeras dengan tangan yang terkepal kuat mendengar cerita Aileen. Bisa bisanya wanita itu berbuat seperti ini pada Aileen.
Rey memang tidak tahu, kalau Rina sering berbuat kasar padanya. Ia tak pernah menceritakan apapun pada Rey, baru kali ini ia menceritakannya dan ia bilang ini perbuatan pertama Rina padahal Rina telah memperlakukannya sudah dari lama.
"Jangan bohong! Sejak kapan dia perlakukan kamu kayak gini?" Rey sedikit mengeraskan suaranya.
Aileen menunduk takut melihat Rey ia harus bagaimana, jika ia beritahu semuanya pasti Rey akan berbuat yang tidak tidak. Tapi Aileen tak ingin Rey berbuat macam macam pada Rina, karna Rey orangnya sangat nekat. Aileen tak mau sampai terjadi apa apa pada Rina, bagaimanapun Rina merupakan Omanya.
"Jawab Aileen!"
"Da-ari, dulu. Oma dari dulu emang suka kasar sama aku, tapi kalo ada ayah dia akan jadi baik. Aku juga gak tau salah aku dimana, sampai bikin Oma benci banget sama aku" ucap Aileen pelan sanget pelan, untungnya pendengaran Rey masih tajam sehingga ia bisa mendengar ucapan Aileen.
![](https://img.wattpad.com/cover/233778519-288-k88855.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN[On Going]
Teen FictionTentang persahabatan mereka yang terjebak dalam kutukan bernama 'CINTA'. Tak sampai situ, mereka juga harus menanggung akibat dari masalalu yang orang tuanya perbuat. _Kenapa lo harus kembali, kalo akhirnya Lo juga bakal pergi lagi_ _Kenapa juga h...