Chapter 25

16.7K 782 1
                                    

Malam ini mungkin akan jadi malam terindah untuk Ali dan Prilly. Karena mereka memang sepantasnya untuk melakukan itu. Namun sebelum memulai, Ali dan Prilly kini sedang duduk sambil menonton tv dikamar.

"Ga nyangka bisa sampe ke jenjang pernikahan aku sama kamu ya." Ucap Prilly sambil duduk diatas kasur dan menyandarkan kepalanya di dada Ali.

"Iya aku juga sayang. Padahal kita udah kepisah lama banget 6 tahun. Eh akhirnya ketemu lagi ya. Jodoh deh ga kemana emang. Haha" balas Ali

"Iya ya haha untung ketemu kamu lagi akunya . Wah kalo ga ketemu sama kamu, aku sekarang udah sama orang bule kali yangg." Ledek Prilly

"Ooohhh jadi berharapnya ga ketemu aku ? Gitu ? Hmmm... Oke oke ntar kalo aku udah kerja uang belanja potong aah~" ledek Ali balik

"Ish dia mah maennya uang belanja si. Oooh yaudah kalo kayak gitu kamu mau emang makan nya itu aja ? Masih mending sih kita masih tinggal sama mama jadi mama yg belanja. Haha aku sih ga yakin kalo kamu bakal tega kayak gitu. Wleee" ledek Prilly

"Lah lah biarin dong nanti yang kerja siapa hayo ? Wlee." Ledek Ali kembali.

Mereka saling meledek. Sampai pada akhirnya, Ali mendekatkan kepala nya dengan Prilly sehingga ujung hidung mereka beradu. Prilly meneteskan air mata bahagia nya di hadapan Ali malam itu.

"Li, jangan pergi ya. Jangan pernah sedikitpun tinggalin aku." Ucap Prilly dengan nada manja.

"Sssttt hey sayang.. Sini liat aku. Aku ga akan pernah sedikitpun tinggalin kamu. Aku ga akan pergi sayang. Udah dong jangan nangis terus aaah. Aku ikut sedih nanti." Ucap Ali sambil mengelus2 punggung Prilly.

Akhirnya dengan mata yang masih sedikit merah akibat menangis, Prilly berusaha untuk memulai permainan mereka malam itu. Tidak ada penolakan dari Ali. Mungkin karena Prilly berkata seperti itu, ia ingin membuat Ali semakin jatuh cinta pada dirinya.

*skip*

"Sayang, aku mau ke kamar mandi dulu ya. Mau pipis." Izin Prilly

"Iya iya."

Namun ketika Prilly hendak turun dr kasur. Ia merasakan nyeri dibagian miliknya.

"Aaaw." Ucap Prilly sambil menahan sakit.

"Kenapa sayang?" Tanya Ali panik.

"Hmmm gapapa kok. Rada sakit aja hehe. Tapi gapapa kok paling bentar lagi ilang." Jelas Prilly

"Aku minta maaf yaa. Bukan maksud aku kayak gitu sayang." Ucap Ali sambil menunduk sedih.

"Apasih ah gapapa kok. Yaudah ya aku udah kebelet nih."

Akhirnya Prilly berlalu ke kamar mandi. Setelah dr kamar mandi ia kembali tidur disamping Ali dan seperti biasa memeluknya.

KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang