Prolog : Meet with The Devil

850 66 7
                                    

Haloo ~~

Lagu utk menemani,
NCT Dream_puzzle piece

Happy Reading~

***

Malam itu terasa berbeda. Angin malam terasa jauh lebih menusuk tulang. Seorang perempuan tengah berjalan tergesa-gesa, melewati gang-gang sempit yang gelap dengan sedikit pencahayaan.

"Ahhh jjinja.. aku benar-benar payah. Kenapa sampai ketiduran dan ketinggalan bus sih?" sedari tadi gadis itu merutuk kesal. Ia benar-benar sial hari ini.

Tanpa sadar air mata gadis itu juga ikut turun meski tak sedikitpun memelankan langkahnya. "Sial.... ini semua gara-gara ajjumha tadi"

Kim Sohyun, gadis berusia 18 tahun yang tengah duduk dibangku akhir SMA sekaligus juga pekerja paruh waktu sebagai penjaga minimarket. Baginya hari ini adalah hari yang buruk. Ia bertemu dengan seorang ajjuma yang ingin mencuri tapi malah berusaha menghindar dengan balik menuduh Sohyun. Belum lagi satu tamparan ajjumha itu mendarat di pipinya. Benar-benar menyebalkan. "Tuhan... sampai kapan kehidupanku seperti ini? Kumohon bantu aku Tuhan, kumohon...."

Sohyun benar-benar berdoa sembari memejamkan matanya. Ia terus menggosok-gosokkan kedua tangannya pertanda gadis itu benar-benar sangat putus asa. Sedih. Ia sendiri tak yakin apakah doanya akan terkabulkan atau tidak.

"Ahhhh aku lapar.. sepertinya ramyeon dirumah juga sudah habis" keluhnya dan melanjutkan langkahnya kembali.

"Sudahlah...sampai rumah langsung tidur saja, supaya tidak terasa lapar lagi" begitulah yang sering ia lakukan. Bermonolog sendiri, sebab Sohyun ini adalah tipe gadis yang introvert, tidak punya teman dan yatim piatu. Jadi sudah dipastikan ia tak punya siapa-siapa untuk diajak berbagi.

Sedikit lagi, maka ia akan sampai dirumah flatnya. Rumah flat berukuran kecil bahkan sebenarnya tidak layak untuk ditinggali. Tapi hanya dengan menyewa flat itu saja yang Sohyun mampu. Bahkan untuk flat itu saja ia masih menunggak sekarang. Bayangkan betapa suram kehidupan Sohyun.

"Ahhhh...appo..appo..." mata gadis itu memicing, menatap dengan jeli sosok yang tengah terseok-seok ditengah jalan gang sempit menuju rumahnya. (Sakit)

Sohyun tau ia harus lari. Bisa saja sosok itu adalah perampok, pembunuh? Atau mungkin psikopat yang mengincar gadis muda seperti dirinya. Bukannya Sohyun takut mati, tapi memikirkan tubuhnya akan dipisah-pisah dengan keji ahhhh tidakk... Sohyun juga tidak akan mau mati dengan cara mengenaskan seperti itu. Sepertinya mati kelaparan jauh lebih baik.

"Lari lari lari lari lari" terus itu yang ia rapalkan dalam hati, sampai akhirnya langkahnya terhenti. Kaki kanannya seperti ditarik oleh seseorang. "Ahhhhhh jebal jebal jangan bunuh aku" teriak Sohyun, langsung menutup matanya rapat-rapat. (Tolong, kumohon)

"Air...air...appo...jebal.." ketakutan dalam diri Sohyun mendadak sirna, kini tergantikan dengan rasa jengkel.

"Mianhae ajjushi, jika kau kelaparan dan kehausan, tolonglah jangan minta tolong padaku.. aku ini juga sama menyedihkannya dengan ajjushi.. apakah ajjushi tau? Aku bahkan tidak yakin punya ramyeon tersisa dirumah, aku malah berharap aku masih punya sisa kimchi dua hari yang lalu, atau setidaknya air minum tersisa yang bisa kuminum, aku juga sama seperti ajjushi, intinya kau ini tengah meminta bantuan pada orang yang salah, jadi lepaskan kakiku sekarang juga dan biarkan aku pergi" (paman)

"Jebal... appo...hauss.." lelaki itu masih menjawab dengan hal yang sama.

"Lepaskan ajjushi,, lepaskan kakiku" teriak Sohyun dengan kesal.

Falling For The Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang