Her Dream Came True

286 49 5
                                    

Halo semuaaa.. jangan lupa vote dulu yuk..

Lagu utk menemani,
SHINee_odd eye

Happy Reading~~

***

Sohyun terbangun, ia mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan pandangannya terhadap sinar matahari. Ternyata kemarin malam ia ketiduran sampai lupa menutup jendela flat-nya. Setelah menutup kembali jendela rumahnya, dengan tergesa, Sohyun mulai mandi dan membersihkan diri.

Sejam setelahnya, tanpa ada makanan yang bisa dimakan serta tidak punya uang sehingga tidak mampu membeli makanan apapun meski hanya sekedar roti, membuat Sohyun memutuskan untuk mencari pekerjaan baru sesegera mungkin.

Jika orang-orang bilang, tidak usah cemas, karena kita akan mengubah nasib kita dari menjadi pelayan lalu menjadi manajer. Entah dengar dimana tapi Sohyun yakin ada yang menyebutkan kata-kata seperti itu. Sohyun harusnya tau diri sebab sepertinya kata-kata semacam itu tidak akan pernah berlaku untuk dirinya. Yang terjadi justru sebaliknya. Berhenti dari penjaga minimarket ternyata hanya beralih ke minimarket lain. Bahkan disini lebih parah, karena Sohyun diminta untuk mengantar barang juga. Bos pemilik minimarket bernama Kim Ajjuhma.

Dihari pertama bekerja, ajjuhma Kim sungguh berbaik hati memberikannya uang. Sebagai gantinya ia harus bekerja dua kali lipat hari itu. "Carilah alamat ini dan antarkan semua barang-barangnya"

Apakah ada yang lebih buruk dari ini? Menjadi penjaga minimarket, dibayar beberapa won dihari pertama bekerja tapi syaratnya harus bekerja dua kali lipat lebih berat, pergi mengantar barang tanpa uang saku, dan harus rela berjalan kaki karena akan sangat boros jika harus membayar lagi untuk naik bus apalagi taksi.

"Tunggu dulu.. kemarin aku terlibat kontrak dengan iblis sialan itu dan sampai sekarang kenapa tidak ada yang terjadi" Sohyun mengutuk dengan kesal, "brengsek sepertinya aku sudah ditipu, lagaknya saja yang sok seram, mengambil nyawaku untuk satu hari katanya?" Sohyun menatap sebal kearah langit mendung, "kalau kau mau ambil lebih dari satu hari nyawaku pun tak masalah, asal aku bisa mengubah hidupku yang menyedihkan ini, setidaknya beri aku pekerjaan yang layak sialan" gadis itu malah menangis menatap bungkusan ditangannya yang harus segera ia antarkan.

Dan disana... mungkin Sohyun berpikir hidupnya tidak akan bisa lebih sial lagi, tapi nyatanya ia dengan kemurahan hatinya yang masih tersisa memutuskan untuk mengambil langkah paling ekstrim yang bahkan tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Dik awass!!" Ckittttt...brakkkkk...

Pandangan Sohyun buram, yang dapat ia lihat hanyalah bagaimana anak kecil yang tadi berlari ke tengah jalan langsung menangis dipelukan ibunya. Sementara beberapa orang mulai mengerumuni tubuhnya yang sudah tergolek lemas. Darah mengalir didahinya hampir mengenai mata. Sohyun takut. Apa hidupnya benar-benar diambil dan akan berakhir sampai disini saja? Sialan sekali iblis itu, katanya hidupnya akan berubah tapi apa? Lalu buat apa kesepakatan kemarin itu kalau ternyata ia akan berakhir mati dengan cara seperti ini? Gila!

Pikiran Sohyun jadi kemana-mana dan bercabang walaupun tubuhnya mulai diangkat dan entah akan dibawa kemana. Sohyun tak peduli. Gadis itu terlalu sibuk berpikir. Kalaupun sembuh nanti, apakah ia akan dipecat lagi? Apa ia akan dituntut untuk membayar barang-barang yang seharusnya ia antarkan itu? Dan setelahnya pandangannya gelap.

***

"Perkenalkan aku Kim Soman, dan ini putraku Hyun Woo bisa anda jelaskan pada kami bagaimana keadaan gadis itu?"

Dokter pria yang menggunakan kacamata itu menatap keduanya sambil tersenyum samar, "Pasien saat ini tidak apa-apa, kami sudah mengurus lukanya, kita akan menunggu pasien siuman sambil tetap mengobservasi keadaan pasien" sahut dokter itu lalu beranjak pergi, "baik, saya permisi sajangnim"

Falling For The Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang