Okayy pertama2 aku mau minta maaf karena baru bisa nongol lagi di work ni.
Utk kejelasannya aku jelasin di note author dibwh aja ya, oh ya satu lg jujur aja ak dh agak2 lupa sama cerita aku ni haha, kalau ad miss atau apa gitu bs dikomen aja ya gais atau mohon permakluman ya, i'm human too so yeah enjoy:))
Lagu utk menemani,
SHINee_marry youHappy Reading
***
Sepasang mata lentik itu bergerak. Akhirnya setelah sekian lama. Hyun Woo langsung bangkit berdiri, "Sohyun-a" refleks pria itu mendekat, sebulir air mata mengalir dipipinya. Setelah sekitar kurang lebih sebulan lamanya adiknya dalam keadaan koma, gadis itu akhirnya ada pergerakan dan kemajuan saat ini.
Dokter bersetelan putih langsung masuk setelah Hyun Woo memencet bel disisi tempat tidur. Dokter itu segera memeriksa adiknya. Hyun Woo langsung beringsut menjauh. Air mata terus berjatuhan dipipinya. Kedua tangannya saling meremas satu sama lain. Tak henti-hentinya pria itu memanjatkan doa didalam hatinya.
Tak lama kemudian... dokter dan suster-suster itu akhirnya pergi, meninggalkan keheningan didalam kamar rawat. Yang tersisa hanyalah Hyun Woo yang masih setia menggenggam tangan adiknya dengan erat. Hatinya merasa sedikit lega usai mendengar penjelasan dari dokter bahwa kondisi adiknya telah melewati masa kritis dan saat ini telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Adiknya itu hanya perlu mengikuti rehabilitasi untuk anggota gerak tubuhnya yang jelas kaku setelah hanya berbaring di ranjang selama kurang lebih selama sebulan lamanya ini.
Kedua mata Sohyun mengerjap pelan, gadis itu tersenyum lemah menatap kakaknya. "oppa? Kau benar oppa-ku?"
Hyun Woo sedih. Teringat ucapan dokter tadi sebelum beranjak pergi. Akibat kecelakaan itu, ingatan adiknya jadi sedikit terganggu.
"Maaf kalau aku melupakan banyak hal, aku....apa yang terjadi padaku? ahhh.. bagaimana aku bisa lupa aku....akuu... " Sohyun memegangi kepalanya yang mendadak pusing berat.
Hyun Woo menggeleng, "gwenchana, jangan terlalu memaksakan dirimu, kau bisa memperburuk kondisimu jika memaksakan ingatanmu.. dokter bilang pada oppa bahwa kau akan mengingat semuanya sendiri pelan-pelan, jadi jangan paksakan dirimu"
"Lalu dimana mereka? Maksudku..." gadis itu sudah mulai tenang, namun masih tampak ragu. "Maksudku itu..."
Hyun Woo mencondongkan tubuhnya sedikit mengisyaratkan agar adiknya langsung saja mengatakan padanya. "Katakan saja"
"Appa... eomma odieya?" (Papa dan mama ada dimana?) Akhirnya gadis itu memilih mengatakannya juga.
Hyun Woo langsung menelan ludah susah payah. Ada hal yang paling dia takutkan, oke setidaknya Hyun Woo bisa sedikit lega karena Sohyun tidak menanyakan keberadaan sosok lain yang jauh lebih menakutkan bagi Hyun Woo.
Siapa lagi kalau bukan Taeyong. Cowok itu tidak pernah menampakkan batang hidungnya didepan dirinya ataupun adiknya lagi sejak waktu debutnya telah dipastikan dan diumumkan secara resmi oleh agensi.
"Mereka masih ada pekerjaan, jangan khawatir, mereka pasti akan segera tiba disini. Aku sudah memberitahu mereka bahwa kau sudah sadar"
Keesokan harinya, seseorang membuka pintu kamar rawat adiknya. Keduanya menoleh secara bersamaan. "Waktunya untuk rehabilitasi, tolong bersiap"
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For The Devil [END]
FantasiaKim Sohyun, pelajar SMA yatim piatu yang bekerja paruh waktu sebagai penjaga minimarket. Kehidupan gadis itu semakin suram dan kesulitan setiap harinya. Bahkan hanya untuk makan saja susah, belum lagi memikirkan biaya sewa rumah dan keperluan lainny...