"Berhenti menyentuhku Jung."
Jungkook tak bergeming dan tetap terus menerus memberikan kecupan manis pada punggung dan pundak milik Hana,
"Lalu apakah yang akan terjadi setelahnya?"
Hana terdiam dan kembali merasakan tangan panas Jungkook mulai bertengger pada kedua pundaknya, berusaha membalik tubuh Hana guna membuat tubuh kecil itu menghadapnya. Dengan sedikit perlawanan, Hana berusaha agar tidak membiarkan Jungkook mendominasinya.
Dengan tenaga yang Jungkook miliki, tubuh bagian depan Hana berhasil tereskpos olehnya, memberikan pandangan yang begitu indah bagi mata Jungkook dengan Hana yang menatapnya sengit tanpa perlawanan lagi. Tangan Jungkook yang semula berdiam diri pada kedua buah pundaknya kini menjalar ke samping menurunkan penyangga bra milik sang pujaan.Hana mengembalikan kesadarannya dan menghentikan segala yang dilakukan Jungkook pada dirinya,
"ini salah Jung"
Jungkook benar-benar berhenti tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dengan menatap canggung ke arah Hana.
.
.
.
Tampak beberapa pria dan wanita tengah berada pada suatu ruangan yang bisa diperhatikan itu adalah sebuah studio foto ternama di Daegu Photo And Art view. Mereka semua tampak sibuk dengan kegiatannya masing-masing, beberapa sedang pergi berkeliling dan ada beberapa yang duduk berdidkusi akan sesuatu hal.
"Bagaimana jika pilihan warnanya adalah pastel?" salah satu wanita memberikan pendapatnya mengenai sesuatu yang mereka bahas.
"Tidak itu terlalu redup bagiku." wanita lain menanggapi.
"Bagaimana jika warna biru? Tampak segar tapi tidak terlalu mencolok."
Mereka semua tampak menyetujui pendapat lain dari wanita dengan kemja toska itu. Diskusi itu berakhir dengan kesepakatan pemilihan warna yang begitu tepat pada project itu.
"Kau pintar, cantik, sexy tapi sayangnya kau sudah menikah, Hye. Tapi menikah atau belum itu bukan hal yang penting bukan?"
"Hoseok-ah, bagiku itu sangat penting." jawabnya telak dan membuat sang pria terdiam dan menahan rasa malu pada sang wanita.
Hyemi berlalu dan pergi mengambil ponselnya guna mencari kabar tentang putra dan suaminya saat ini.
"Bagaimana kau sudah temukan warna yang cocok hyung?"
"Iya sudah, tapi aku tidak mendapatkan kecocokan dengan wanita cantik itu." Jimin menoleh sekilas kearah Hyemi yang sedang sibuk untuk menghubungi seseorang di seberang sana.
"Hyung, berhentilah mencari perhatian wanita itu, lagipula dia sudah menikah. Mau apa kau dengannya huh?"
"Bukan masalah bagiku jika ia sudah menikah, hanya saja"
"Hyung, kau sudah gila." jawab Jimin dan kemudian menertawakan tingkah Hoseok tersebut.
"Oppa, bagaimana keadaan Youngsoo sekarang? Apakah dia sudah makan dan tidur siang?"
["Soo baru saja makan, dan dia tidak ingin tidur. Dia ingin bermain, bisakah?"]
Sahut pria di seberang sana."Baiklah, biarkan saja ia bermain saat ini. Agar dia tidak merasa kesepian, dan apakah Jungkook ada di rumah saat ini?" tanyanya pelan di akhir kalimat.
["Belum, mungkin Jungkookie sedang sibuk hari ini."]
jawab sang pria meyakinkan Hyemi agar tidak khawatir."Hm, baiklah. Oppa tolong jaga Youngsoo dan jangan lupa kabari aku terus ok? katakan padanya aku mencintainya."
Sang pria terdengar tak bergeming sedikit pun, tak ada niat hendak menjawab atau membalas perkataan sang penelpon.
"Oppa? Taehyung-ie? Kau masih disana?"
["Ah iya iya akan aku sampaikan, jaga kesehatanmu dan semoga sukses. Fighting!"]
Taehyung menutup panggilan secara sepihak dan begitu terbuka-buru menyampaikan pesannya pada Hyemi, sehingga membuat Hyemi tampak berpikir sejenak dengan apa yang Taehyung lakukan tadi,
karena tidak seperti biasanya ia berlagak seperti itu saat berhadapan maupun berbicara dengan Hyemi.
[]
💜
-BerThor
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicker Dark
Fanfic[𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊, 𝚔𝚎𝚝𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚊𝚗𝚊𝚝𝚊𝚗] [DIBUKUKAN]✔ COMPLETE✔ Nb: Beberapa part tidak lengkap, dan hanya bisa dibaca pada buku. Hubungan mereka tercipta akibat dari kesalahan pahaman yang tak mendasar, perselin...