Hana tersadar dari tidur singkatnya, mengerjapkan matanya beberapa kali guna menyeimbangkan cahaya yang masuk ke retinanya. Setelah menyesuaikan pandangannya Hana melihat sekeliling yang menampakan suasana putih nan bersih dengan beberapa alat medis disekitarnya, rumah sakit.
Kepalanya yang masih terasa pusing berusaha ia bangkitkan dari atas bantal, merubah posisinya yang sedari tadi berbaring kini beranjak duduk,
Betapa terkejutnya Hana melihat kehadiran Jungkook yang tertidur dengan posisi terduduk disampingnya, senantiasa menggenggam tangannya yang terpasang infus. Hana menggerakan telapak tangannya untuk menyingkir dari genggaman Jungkook, pria itu terbangun karena terganggu oleh gerakan yang Hana timbulkan.
"Maaf membangunkanmu"
Jungkook mengusap-usap kedua kelopak matanya yang setengah terbuka, hanya dengan melihat Jungkook melakukan hal itu berhasil membuat Hana gemas,
'Seperti anak kecil saja' batinnya
"Apa kau sudah merasa lebih baik sekarang?" tanya Jungkook yang berhasil membuyarkan lamunan Hana yang menatapnya dengan tersenyum gemas.
"Hana...."
"I-iya sudah lebih baik, tapi apa yang terjadi padaku?" tanya Hana pada Jungkook yang masih sibuk mengembalikan kesadarannya.
"Kau mengalami,---" belum sempat Jungkook menjelaskan pintu kamar terbuka menampakan seorang pria tegap dengan rambut hitam berkilaunya.
"Apa yang terjadi padamu Hana?" tanya pria itu sesaat setelah mendekati ranjang yang ditempati Hana.
"Aku sudah lebih baik, Jim" jawab Hana pada sang suami yang nampak sedikit khawatir.
Jimin menatap Jungkook yang masih terduduk di samping ranjang Hana, Jungkook bangkit dan segera pergi meninggalkan pasangan itu tanpa sepatah katapun hanya membungkuk memberi hormat.
"Diakah yang mengantarmu? Bukankah kau mengatakan akan pulang, mengapa kau malah bertemu dengannya?" tanya Jimin bertubi-tubi karena kecurigaan yang timbul begitu saja dibenaknya.
"Jim, aku bisa jelaskan,---"
"Tidak ada yang harus dijelaskan Hana, kau menghianatiku. Awalnya aku berpikir kau dan dia hanya berteman tapi sepertinya hubungan kalian lebih dari itu."
"Jim.... Apa yang kau katakan?" tanya Hana dengan tangis yang mungkin sebentar lagi akan terjatuh dari pelupuk matanya.
"Cctv rumah tidak pernah merekam hal yang di rekayasa, aku melihat bagaimana kalian masuk ke kamar kita dan ntah apa yang kalian lakukan,---"
Hana membulatkan matanya dengan air mata yang menetes jatuh dengan perlahan.
"Setelah hari itu aku selalu berusaha berpikir dengan jernih, tapi penolakanmu malam itu dan yang terjadi hari ini membuktikan semuanya."
Hana tak bisa berkata-kata lagi dengan tetap diam membisu, melihat Jimin yang ikut menangis dalam keheningan penuh rasa kekecewaan.
"Jimin, dengarkan aku itu semua salah Jim. Kami tidak melakukan hal yang kau katakan"
Jimin masih berdiri tegap meski Hana tau ia merasa sangat rapuh dan akan terjatuh tapi ia menutupi semuanya. Ia dan Jungkook tidak melakukan apa-apa bahkan saat dimana kejadian itu terjadi mereka mengakhirinya begitu saja dan setelahnya mereka tidak pernah bertemu ataupun berkomunikasi, mereka benar-benar menyadari kesalahan yang mereka perbuat.
Jimin mulai mendudukan dirinya pada ranjang Hana dengan tangis yang masih mengalir Jimin menangkup kedua sisi wajah Hana dan menatapnya penuh dengan rasa kekecewaan yang begitu terlihat jelas dimata pria itu.
"Aku sangat mencintaimu Hana, bahkan melebihi diriku sendiri. Apakah itu tidak cukup bagimu?" tanya Jimin diikuti suara tangisnya yang sesenggukan.
"Jim...." Hana tak mampu berkata-kata meski ia sangat ingin menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi,
"Ini telah berakhir Hana, pernikahan kita berakhir."
Hana terkejut dan Jimin mulai mengusap tangisnya dan mengelus pucuk kepala Hana, "Semoga setelah ini kau tidak akan pernah menangis lagi, tidak seperti saat kau bersamaku."
"Jim, jangan lakukan ini"
Jimin berdiri dan berusaha tersenyum semampunya, "Maafkan aku."
Jimin melangkah mundur meninggalkan Hana yang menangis di belakangnya untuk kesekian kalinya.
[]

KAMU SEDANG MEMBACA
Wicker Dark
Fanfiction[𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊, 𝚔𝚎𝚝𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚊𝚗𝚊𝚝𝚊𝚗] [DIBUKUKAN]✔ COMPLETE✔ Nb: Beberapa part tidak lengkap, dan hanya bisa dibaca pada buku. Hubungan mereka tercipta akibat dari kesalahan pahaman yang tak mendasar, perselin...