Jungkook kembali memasuki ruang perawatan Hana berusaha untuk menghilangkan segala amarah dan gundah hatinya, pertahanan Jungkook runtuh tat kala melihat Hana yang mematung dengan air mata yang terus mengalir begitu deras.Dengan sigap Jungkook menghampiri Hana dan duduk tepat disamping wanita malang itu, "Tidak usah menangis, kau tidak bersalah jadi jangan menghancurkan dirimu sendiri seperti ini." bujuk Jungkook pada Hana.
Tangan Jungkook yang semula terdiam seketika berpindah guna mengusap air mata yang menetes, Hana mulai mengedipkan kelopak matanya dan menatap Jungkook sendu,
"Hidupku memang sudah kacau Jung, tapi mengapa kau masuk dan membuat ini semakin rumit,"
Jungkook terdiam
"Aku tidak perlu membalas cinta Jimin dan ia juga tidak memaksakan hal itu padaku, aku sudah terbiasa dan menerima dirinya apa adanya. Tapi sekarang itu tidak ada artinya lagi, semua sudah hancur."
Hana mengalihkan pandangannya dengan Jungkook yang masih menatapnya.
"Pikirkan kesehatanmu untuk saat ini,"
"Apa yang terjadi padaku Jung?"
Jungkook nampak sedikit bingung untuk mengatakannya karena ia sangat takut Hana akan semakin kacau bila ia memberitahukan kebenarannya.
"K-kau hanya kelelahan itu saja" jawabnya bohong.
Hana mengangguk dan mengusap pipinya membersihkan sisa-sisa air mata yang sebelumnya menetes, "Jimin berhak bahagia. Ia tidak pernah bahagia saat bersamaku, aku harus merelakan ini terjadi."
Hana berusaha tersenyum dengan apa yang baru saja ia katakan, itu membuat Jungkook sedikit lega karena Hana mulai beranjak dari keterpurukannya walau tidak yakin akan hal itu dengan waktu yang begitu singkat.
"Apa kau lapar?" tanya Jungkook pada Hana yang masih tersenyum padanya,
Hana mengangguk lemah.
Dengan cepat Jungkook beranjak berdiri guna mencarikan sesuatu untuk Hana, "Jung...." pergelangannya tertarik,
"Terima kasih telah membantuku, aku sampai lupa mengatakannya."
Hana tersenyum begitu hangat pada Jungkook yang diikuti senyum bunny dari seorang Jeon Jungkook yang begitu menggemaskan menampakan kedua gigi kelincinya yang putih.
Jungkook melangkahkan kakinya perlahan, namun sebuah keinginan terbesit dihatinya. Saat itu juga Jungkook berbalik kembali kearah ranjang Hana,
Hana menatap Jungkook yang sekarang berada tepat didepannya, "Kenapa kau kem,---"
Hana tidak sempat menyelesaikan kata-katanya sesaat setelah Jungkook menangkup kedua sisi wajahnya dan berlalu mencium keningnya dengan penuh kasih dan kehangatan.
"Aku akan segera kembali" diakhir kata Jungkook tersenyum begitu bahagia serta mengusap sekilas kening sang pujaan.
Jungkook kali ini mempercepat langkahnya, dengan Hana yang masih berkelana dengan pikirannya yang berkeliaran kesana kemari memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.
Itu hanya sebuah kecupan tapi mengapa menurut Hana itu memberi makna sangat besar baginya, mampu membuat dunianya berhenti sejenak dan jantung yang tetap berdetak meski lebih cepat dari biasanya. Kesekian kali Hana merasakan hal ini dan itu hanya saat bersama Jungkook.
[]
Hey yoooo, lagi 3 hari Wicker Dark buka Po ya, kalau mau tanya2 silahkan dm aku @carrot_ie dan kalian bisa stalk ig nya ibu sajangnim ya
@estelle_entertaiment
Di buku aku tambahkan beberapa bonus di setiap chapter tertentu ya dan ada berbagai macam benefit yang bisa km dapat jika ikut po, jadi hayukk ikut po nya!!!!
💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicker Dark
Fanfic[𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊, 𝚔𝚎𝚝𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚊𝚗𝚊𝚝𝚊𝚗] [DIBUKUKAN]✔ COMPLETE✔ Nb: Beberapa part tidak lengkap, dan hanya bisa dibaca pada buku. Hubungan mereka tercipta akibat dari kesalahan pahaman yang tak mendasar, perselin...