Ini hari kedua Hana berada di rumah sakit, Jungkook sangat sering berkunjung tapi tidak dengan Jimin yang sudah tidak mempedulikannya lagi. Sepertinya,
Hana hanya berdiri mematung kearah jendela kaca rumah sakit dengan tirai yang sebelumnya sudah tersingkap oleh tangan yang terbalut perban kecil guna menutupi luka tusukan infus yang sebelumnya terpasang disana.
Bisakah sekali saja Hana memaki dirinya yang sama sekali tidak menjelaskan apapun pada Jimin, kepalanya tertunduk dan mulai menitihkan air mata. Ini merupakan kesekian kalinya Hana merasakan hal yang sama yaitu menangis.
Kenapa hati bersedih dan mata berair
Yang harus terjadi akan terjadi
Lupakan yang sudah terjadi
Kenangan tidak akan kembali lagi
Jalani hidup sebaik mungkin,
Waktu mungkin tidak akan kembali lagi.Itulah beberapa kalimat yang ia ingat dari salah satu novel kesukaannya. Membawa kekuatan tersendiri baginya.
Jimin sama sekali tidak menemuinya ataupun menghubunginya, secepat itukah Jimin membencinya atas kesalahan yang tidak ia buat? Hanya kesalahan pahaman tabu.
Hana mengusap beberapa tetes air mata yang masih tersisa pada pipinya, berusaha tegar dan menghadapi semua dengan apa adanya. Sebelumnya Yeri menghubunginya dan akan datang untuk membesuk setelah mengetahui Hana tidak datang ke butik pagi ini.
Pintu ruangan perawatan Hana berdecit mengisyaratkan seseorang telah memasuki ruangan itu, dengan cepat Hana berbalik dan melihat perwakan seorang pria yang berdiri menatapnya hangat dengan beberapa barang ditangannya berupa bunga dan satu ikat balon berwarna ungu yang bertuliskan,
'Hana'
Hana dibuat tertawa dengan kehadiran pria tersebut, jika bukan Jungkook siapa lagi yang bisa membuat suasana hati Hana berubah begitu saja.
Hana berjalan pelan kearah Jungkook yang tersenyum kearahnya, menggapai tali balon yang Jungkook berikan. Jungkook masih pada posisinya, meraih salah satu tangan Hana yang kosong. Mengecup punggung tangan Hana dan itu berhasil membuat Hana membulatkan matanya.
"Aku mencintaimu Jung Hana"
Wanita itu menarik tangannya kembali dengan tangan yang lain melepaskan genggaman pada tali balon yang Jungkook berikan membuat balon tersebut terbang tepat keatas atap ruangan.
Hana terdiam dan mengerjapkan matanya beberapa kali,
Jungkook meneguk salivanya membuat jakunnya terlihat begitu jelas bergerak turun dan kembali naik, sebelum mengatakan kalimat yang masih tersisa pada ujung lidahnya.
"Menikahlah denganku"
.
.
.
Yeri berpelukan untuk terakhir Kalinya dengan Hana sebelum ia kembali pulang. Hana kembali duduk pada ranjang dan melambaikan tangannya pada Yeri sebelum punggung Yeri benar-benar hilang ditelan pintu.
Yeri yang baru saja keluar melihat Jungkook yang terduduk pada kursi yang berada tepat disamping pintu ruang perawatan Hana, dengan keadaan yang tertidur Jungkook memeluk seikat bunga yang ia bawa tadi.
Sebenarnya Yeri tak tega untuk membangunkan Jungkook yang terlihat begitu letih dalam posisi tidurnya yang bagaikan orang mati tanpa ada gerakan apapun. Namun terdengar dengkuran halus yang tercipta dari Jeon Jungkook yang jarang orang dengar.
"Tuan..." Yeri menepuk sedikit bahu padat milik Jungkook, membuat Jungkook dengan begitu mudahnya terbangun dari tidur nyenyaknya.
"Kurasa Hana membutuhkanmu, aku sekarang harus pergi. Ini sudah larut."
Benar saja ini sudah pukul sepuluh malam, Jungkook sama sekali tidak pergi dari tempatnya dan tetap menunggu waktu untuk bertatap muka dengan Hana untuk kesekian kalinya.
"Terima kasih telah datang" Jungkook membungkuk pada Yeri sebagai ucapan salam.
Sesaat setelah melihat Yeri berlalu pergi Jungkook dengan cepat kembali meraih gagang pintu guna memasuki ruangan dimana Hana berada.
Jungkook melihat bagaimana tubuh Hana yang membelakanginya, dalam kegelapan ruangan ini Jungkook menapakan kakinya selangkah demi langkah mendekati Hana yang masih fokus melihat kearah jendela dengan cahaya bulan yang masuk menerangi tubuh bagian depannya.
Tepat berada dibelakang tubuh Hana yang masih tidak menghiraukan keberadaan Jungkook meski ia mengetahui Jungkook tepat ada dibalik tubunya.
Jungkook hanya terdiam menatap punggung Hana.
Perlahan namun pasti Hana membalik tubuhnya, sepersekian detik Hana mendongak menatap wajah Jungkook yang terkena pancaran dari cahaya rembulan yang masuk pada jendela kaca itu. Tubuh Jungkook yang sedikit lebih tinggi dari Hana membuat jangkauannya begitu sulit saat menatap pekat dalam mata Jungkook. Lebih sulit dari sebelumnya karena kali ini Jungkook tidak menundukan sedikit tubuhnya.
Tangan Hana mulai mengalung pada leher milik Jungkook,
Jungkook sedikit tersentak akibat perbuatan Hana, untuk pertama kalinya Hana melakukan skinship terlebih dulu pada Jungkook.
Bunga mawar yang Jungkook bawa kini kembali terhianati, terlepas dari tangannya begitu saja dan terjatuh tepat dibawah akibat dari tangan Jungkook yang berpindah haluan untuk merangkul pinggang kecil milik Hana.
Hana tersenyum begitu manis dihadapan Jungkook dengan gigi putihnya yang sedikit terlihat. Jungkook ikut terbuai dalam senyuman manis dan menawan milik Hana.
Ntah apa yang terjadi setelahnya, mereka menyerahkannya pada jalan takdir yang dibuat Tuhan diatas sana.
[]
Ayokk ikutan Po nya, sekarang udh dibuka Po untuk book only ya. Tapi sayangnya kalau book only kalian hanya dapat bookmark aja, hayuk ikutan.
Tutup Po tanggal 30 Sept ya, mungkin setelah Po ini akan menunggu lama Po dan ready stocknya.
Hayuk siapa yang tidak ingin tau bagaimana sih Jungkook dan Hana yang mulai menjalin Hubungan mereka. Kalau ga dapat bukunya nyesek looo!!! Soalnya ada bonus side story loo!!! Dan di wattpad itu tidak ada tambahan chapternya ya, jadi ikut Po nya yuk.
Pemesanan melalui Gform yang ada di bio instagramnya @estelle_entertainment ya!!!!
Luv for mondsbear~💜

KAMU SEDANG MEMBACA
Wicker Dark
Fiksi Penggemar[𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊, 𝚔𝚎𝚝𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚊𝚗𝚊𝚝𝚊𝚗] [DIBUKUKAN]✔ COMPLETE✔ Nb: Beberapa part tidak lengkap, dan hanya bisa dibaca pada buku. Hubungan mereka tercipta akibat dari kesalahan pahaman yang tak mendasar, perselin...