Aisyah pov
Selepas dari bandara pagi tadi mas imron tidak bertegur sapa denganku sama sekali, padahal aku sangat merindukannya.Sekarang sudah pukul 12 malam tapi baik mas azzam atau mas imron tidak ada yang melihatku disini. Bahkan ibu dan ayah pun tidak ada disini.
Saat sedang asik bergulat dengan pikiranku tiba tiba lampu rumah padam.
"Aaa astagfirullah" pekikku sambil berusaha mencari ponsel yang ada di nakas.
Tapi mungkin aku sedang sial, ponselku lowbat. Aku semakin takut dan was was.
Tap...
Tap...
Tap...Suara derap langkah kaki terdengar sangat jelas semakin mendekat ke arah kamarku.
Aku langsung membekap mulutku dan membawa tubuhku secepat mungkin menuju kasur dan membenamkan seluruh badanku kedalam selimut.
Jantungku semakin berpacu sangat cepat seperti ikut lari maraton agustusan.
Cklek...
Aku semakin mengeratkan peganganku pada selimut sampai kukuku memutih dan ku pejamkan mataku erat.
"Happy birthday to you..
Happy birthday...
Happy birthday...
Happy birtday to you my queen..."Deg...
Suara itu aku sangat kenal dengan suara itu, suara mas imron.
Dengan segera aku langsung membuka selimutku dengan cepat dan lampu langsung hidup seketika.
Aku melihat wajah teduh mas imron tersenyum sangat manis kearahku, tidak banyak yang berubah dari mas imron semenjak terakhir kali aku melihatnya sebelum kejadian na'as itu merenggut paksa mas imron dari sisiku.
Aku langsung terisak pilu dan berlari menuju mas imron.
Aku menubrukkan badanku yang ringkih pada dada bidangnya. Mas imron langsung mengangkat tangannya yang membawa kue tart dan menyerahkannya kepada mas azzam.
"Happy birthday my queen, maaf mas baru bisa kembali sekarang" Ucapnya serak sambil mengeratkan pelukannya padaku.
"Hiks.. Mas.. Hiks jahat aku jadi j..anda sementara gara gara mas hiks" Ucapku sesenggukan.
Mas imron tertawa renyah mendengar penuturanku dan langsung menangkup wajahku serta mencium kedua mataku singkat.
"Mas baru sadar satu minggu yg lalu, sebenarnya mas sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup. Tapi setelah semua alat ditubuh mas akan dibuka, tiba tiba atas kehendak Allah swt di monitor detak jantung mas kembali lagi meski sangat lemah dan mas sempat sadar 3 menit. Mas meminta ayah dan ibu untuk merahasiakan hal ini dari kamu dan yg lain karena mas sendiri tidak yakin bisa melewati masa kritis mas nanti atau tidak. Tapi alhamdulillah mas bisa melewatinya, dan ya masalah kamu dengan azzam mas sudah mengetahuinya 6 hari yg lalu. Tidak apa, mas ikhlas." Mas imron menceritakannya setelah mengajakku dan keluarga besar kami ke ruang tengah.
"Dan ya, Zam terimakasih karena kamu sudah mau menjaga dua bidadari dihati mas. Maaf, mas merepotkanmu dan membuatmu berada diposisi yang sangat sulit. Dan Ra, mas juga sangat berterimakasih sama kamu." Ucap mas imron dengan sangat tulus.
Mas azzam dan zahra tersenyum sambil mengangguk pasti, ayah ibuku dan mertuaku ikut tersenyum bahagia menyaksikan anak dan menantunya dapat merasakan kebahagiaan lagi.
Azzam pov
Setelah ikut memberi surprise pada Aisyah, aku langsung mengajak zahra untuk pulang karena aku khawatir akan kesehatannya dan janinnya.Aku tidak henti hentinya tersenyum sejak tadi.
Dan hal itu juga terjadi pada zahra, ia bahkan sampai memborong kue ditoko langganannya dan memberikannya ke panti asuhan sebagai bentuk rasa syukur atas kejutan yg tidak disangka sangka.
Ya, mungkin kalian pikir ini adalah akhir dari segala kisah cintaku, zahra, aisyah dan mas imron. Tapi bagiku tidak, ini adalah awal dari kisah cinta kami dimana kami tidak akan tau badai apa lagi yang akan menghantam kebahagiaan kami dan kejutan apalagi yang menunggu didepan sana.
Tapi yang pasti, kami akan menghadapinya bersama sama sampai ajal menjemput kelak. Semoga.
#Alhamdulillah akhirnya cerita assalamualaikum bidadari selesai juga. Author tidak suka dengan kisah sad ending, jadi author berusaha sedemikian rupa agar endingnya bahagia. Maaf up nya lama.
O iya, ada salam gak buat...
1. Azzam
2. Zahra
3. Aisyah
4. Fahmi
5. IzzaSee you at the new storie readers.🤗
*Bali, 23 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Bidadari (COMPLETED)
SpiritualRating... #167 nikah muda #546 islami #338 konflik #454 hijrah #235 cinta segitiga Kisah ini menceritakan tentang Azzam dan Zahra yang mengorbankan perasaan mereka demi kebahagiaan kedua orang tua mereka serta untuk memenuhi nazar orang tua mereka...