23

2.6K 219 17
                                    

Makan malam terpaksa Jisoo lewatkan karena Taehyung tidak mwngambil jatah sesuai permintaannya. Sedikit lebih lama dan itu membuat Jisoo terpaksa memberi alasan logis yaitu belajar karena ada ujian di kampusnya.

Taehyung cengengesan melihat Jisoo merengut karenanya. Untung saja Sora dan Hae tidak bertanya lebih karena baginya Jisoo akan aman bila bersama Tae.

"Uncle,  kalau Oma dan Grandma merendahkanmu lagi, lawan saja. Toh, Uncle bukan anak mereka," ujar Jisoo sambil memotong buah apel.

Taehyung menghela napas. Dia mulai bingung kalau bukan saudara dari Hae. Lalu,  dia anak siapa?

Drttt  ....

[Mr. Derik kembali berulah,  sepertinya dia serius mengajak untuk bergabung ke klannya. Mr. Adam pasti membuat tangan kanannya ini selangkah lebih maju.]

Taehyung menyeringai membuat Jisoo memakan apelnya dengan dahi mengerut. Dilihat-lihat,  wajah Tae seperti senang.

"Siapa yang mengirimkanmu pesan?" Jisoo mendelik bak pacar mengcurigai kekasihnya selingkuh.

Pertanyaannya disambut kekehan Tae. "Pesan dari Orlando," ujarnya memperlihatkan pesan dari bawahannya.

"Mr. Derik dan Mr. Adam? Siapa dia?" tanya Jisoo.

"Dia musuhku," jawab Tae dengan tatapan menerawan. Jisoo bungkam mendengarnya. Ia tidak mau ikut campur dalam dunia hitam digeluti Tae.

"Kamu diam sebentar,  aku harus meneleponnya dulu. Dia sepertinya lupa memberiku info tentang Mr. Dam In."

"Arasso." Jisoo menyilangkan kakinya dan melihat Tae sibuk menelepon.

"Apakah kamu punya info tentang Mr. Dam In?"

" ...."

"Siapa nama putranya?"

***

Kediaman keluarga Kim.

Grandma Riela menyambut kehadiran menantunya. Ia tentu menyukai istri dari putra yang ia banggakan.

"Sora-ah, kamu datang ke sini dengan siapa?" tanya Grandma Riela.

"Sendiri,  Mom. Suamiku sedang sibuk di kantornya. Nanti sore dia akan mampir ke sini menjemputku," ujar Sora.

Ia menatap sekeliling rumah. Merasa sepi ia meminta agar duduk di taman bersama. Ia datang ke sini tentu punya maksud tertentu.

Sora wanita anggung dan penawabaannya selalu penuh keibuan.  Akan tetapi,  ia cukup melihat adik iparnya tersiksa dan dikucilkan. Pertimbangannya sudah matang,  karena Tae juga sudah tahu kebenarannya dan putrinya mulai memberontak jika Tae selalu disudutkan.

"Mom, bolehkah aku bertanya mengenai Taehyung. Ini pertanyaan yang selalu sama dan mulai Mom larang keluar, tetapi aku ingin mendengarnya langsung," ujar Sora membuat wajah Grandma Riela mendadak berubah.

"Kamu tahu Mommy selalu benci dengan pembahasan tentangnya."

Sora tersenyum. "Itu yang aku ingin tahu, kenapa Mommy membencinya hanya karena darah mereka berbeda? Suamiku bisa tahu dan Jisoo pun akan tahu pada akhirnya," ujar Sora.

"Jika Hae dan Jisoo tahu, Mommy tidak akan membendung perasaan Mommy lagi."

Sora menatap penuh harap,  tetapi ia harus menelan pil lekcewaan. Juga,  laki-laki berdiri di balik pintu merasa semua pasokan oksigennya menipis.

"Mommy lebih mudah menunjukkan bahwa dia pantas diperlakukan buruk. Dia bukan anakku dan aku tidak akan pernah membiarkan dia merasakan kasih sayang," ujarnya terdengar kejam.

FAKE UNCLE (VSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang