11

5.8K 379 9
                                    

Maafkan Author yang lama Up 😅lagi no kouta guys 😷
Follow ya sebelum baca 🙅

Warning +++

Di ruangan serba putih raut wajah lelah pria itu semakin lelah saat mendapati ibunya di sana. Tidak ada mata yang menatapnya bersahabat. Hal ini sudah ia dapat sejak dulu.

"Apa kerjamu?! Apa kamu polisi gadungan, hah?! Jisoo sampai terluka menunggumu," bentak wanita tua dengan wajah menyirat amarah besar. Sorot matanya terlihat begitu membenci.

"Maaf." Lagi-lagi hanya kata itu yang mampu ia ucapkan di hadapan keluarganya. Sora dan Hae menatap Tae prihatin.

"Mom, bisakah jangan memperpanjang ini?" bujuk Hae kepada ibunya. Seperti biasa wanita paruh bayah itu akan luluh jika putra pertamanya yang berbicara kepadanya.

Tae hanya manahan kesedihan saat melihat kasih sayang yang ia dapat begitu beda. Jisoo menatap Tae takut-takut. Walau dia tahu pamannya seorang Psychopat tetapi dia tahu jika pamannya pasti sedih.

Jisoo mencoba menebak isi kepala pamannya. Wajahnya sangat datar. Jisoo berdehem pelan.

"Khm, aku ingin tidur."

"Ya, Nak. Grandma pulang dulu." Keluarganya pulang dan menatap sinis Tae. Hanya keluarga kecil Jisoo yang menerimanya, taoi entalah saat mereka tahu jika ternyata dia adalah seorang mafia lebih tepatnya psychopat.

"Tae ... pulanglah. Kamu terlihat lelah dan bergegas tidur," ujar Hae kepada adiknya. Tae mengabaikan ucapan Hae. Dia menatap Jisoo yang ternyata menatapnya.

"Apa yang aku harapkan?" batin Tae. Dia menunduk sebentar dan memutar badannya. Dia akan pulang beristirahat walau dia tidak yakin pikirannya akan istirahatat dari masalahnya.

"Uncel," panggil Jisoo dengan suara lirihnya.

Tubuh Taehyung mematung. Dia menoleh dan menatap Jisoo yang menatapnya ragu."Istirahatlah," ujarnya membuat Tae mengangguk."Di sini," lanjutnya membuat tubuh Tae benar-benar kaku.

"Sayang ... biarkan Uncelmu istirahat di rumah. Badannya akan tambah sakit jika tidur di sofa," ujar Sora.

"Tidak apa-apa. Sebaiknya kalain yang pulang. Aku akan menjaga Jisoo," ujar Tae.

"Tidak. Lihat wajahmu terlihat lelah. Kamu harus menjaga kondisi tubuhmu sendiri," bantah Hae kapada adiknya.

"Tidur sedikit akan membuat tubuhku baikan. Tidak perlu khawatir, akan baik-baik saja," ujar Tae bersikeras tetap di sini.

Akhirnya Sora dan Hae pulang. Dia menitip Jisoo kepada Tae. Di ruangan serba putih itu, Jisoo dan Tae sama-sama bukam.

"Sebaiknya kamu tidur." Jisoo menggelengkan kepala. Matanya berkaca-kaca.

"Uncel ... tidurlah di sini," ujar Jisoo menepuk sisi bangkarnya.

Tanpa protes Tae mengikuti permintaan Jisoo. Dia berbaring di sana dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Jisoo.

"Uncel aku harap kamu tidak mendengar ucapan Grandma," lirih Jisoo. Tangannya mengelus rambut Tae.

"Uncel baik-baik saja," ujar Tae.

Jisoo sampai saat ini tidak tahu alasan mereka membenci Taehuyung. Pamannya terlalu sering tidak mendapat keadilan.

"Jangan banyak pikiran. kondisi kamu--"

"Kondisi Uncel lebih buruk dariku," potong Jisoo. Dia tahu pamannya selama ini hanya berpura-pura baik-baik saja.

Taehyung tersenyum, andai saja dia tidak terbiasa dengan rasa sakitnya, dia mungkin meneteskan air mata saat ini.

FAKE UNCLE (VSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang