2

8.3K 610 19
                                    

Hari ini Jisoo dengan semangat keluar dari kamarnya. Ia mengenakan jens putih dengan atas baju rajut berwarna coklat.

Dia akan ke kampus hari ini. Ada dua mata kuliah dan Jisoo ingin pemannya mengantarnya.

Sesampainya di bawah,  dia berjalan ke ruang makan. Di sana Jisoo melihat keluarganya berkumpul.

Jisoo mengambil tempat di sisi Tae. Tae mengabaikan sapaan Jisoo. Tae pun lengkap dengan seragam polisi miliknya.

"Uncel, hari ini antarkan aku ke kampus," ujar Jisoo.

"Uncel ak--"

Taehyung berdiri. Dia meriah serbak dan melap bibirnya.

"Aku berangkat," pamit Tae.
"Tapi Uncel aku baru mau sarapan," kata Jisoo yang diabaikan Tae.

Tae melangkahkan kakinya meninggalkan ruang makan.

"Eomma,  Appa, Jisoo pamit dulu," kata Jisoo terburu-buru.

"Sayang, kamu makan dulu, Nak," teriak Sora melihat Jisoo berlari.

"Aku tidak sempat Eomma!" balas Jisoo berteriak yang kian lama suaranya menghilang.

Sora dan Kiwo menggeleng melihat tingkah Jisoo. Mereka melanjutkan sarapan.

***

Jisoo mengenggam tangan Tae. Pria itu menepis tangan Jisoo kasar.

"Akhhhh," ringis Jisoo.

Dia menatap Tae tidak percaya. Ada apa dengan pamannya?

"Jangan bersikap manja. Jika kau ingin berangkat, berangkat sendiri," ujar Taehyung dingin.

"Uncel," lirih Jisoo. Sungguh tidak bisa dipercaya. Pamannya berubah kasar.

"Menjaulah. Saya tidak suka jika kau berada di dekatku," kata Tae menusuk hati Jisoo.

Mata Jisoo berkaca-kaca. Dia melihat Tae yang menatapnya tajam.

"Cengen," sinis Tae.

Kepala Jisoo maju-mundur akibar telunjuk Tae yang mendorong jidatnya. Jisoo semakin menangis, tapi tidak berani bersuara.

Tae mendorongnya keras sampai Jisoo mundur ke belakang. Tae meninggalkan Jisoo yang merasa sesak atas perlakuannya.

***

Kampus

Jisoo tidak fokus dengan pelajarannya. Ingatannya terus berputar pada sikap pamannya. Dia tersenyum miris saat mengingat jika sejak datang pamannya memang berubah.

" Padahal dulu iya sangat memanjakanku, dan mengusap air mataku tapi kenapa sekarang ia membentakku dan menjadi alasan air mataku jatuh," batin Jisoo.

Jisoo merasa jam terasa lama berputar. Ia merindukan kasurnya saat ini. Ingin istirahatkan pikiran dan tubuhnya yang lelah akibat sikap pamannya.

3 Jam kemudian. Jisoo keluar dari kelasnya. Dia mengembuskan napas lega. Cepat-cepat Jisoo mencari taksi.

"Taksi!" teriak Jisoo menyetop taksi.

Di lain tempat seorang pria menyiapkan strategi untuk buronannya.

"Siapa dia?" tanya Taehyung kepada rekannya Jungkook.

"Dia seorang Psychopat," ujar Jungkook.

Tae mengetuk-ngetuk meja di depannya. Mata hitam itu terlihat dalam.

"Apa ada ciri-ciri atau petunjuk yang bisa kita temukan?" tanya Tae.

"Tidak ada,  dia sangat cerdas. Yang aku tahu,  dia masih muda," jawab Jungkook.

"Siapa dia? Sudah banyak korban karenanya, tapi aku akan mencarinya," Batin Tae.

"Hm, sebaiknya kita siapkan perlekapan senjata kita malam ini. Aku dengar laut bagian barat ada transaksi narkoba," putus Taehyung.

"Hufgg kuharap dia tidak lolos lagi. Tapi ada rumor mengatakan jika beberapa bandar narkoba yang kita tangkap punya pimpinan besar."

"Ketua genk mafia?"

Jungkook mengangguk.
.
.
.
Seorang pria yang baru saja memarkirkan mobilnya melihat gadis yang menyetop taksi.

"Kamu tubuh jadi gadis cantik. Tunggulah, aku akan menjemputmu," ujarnya sambil menyeringai tajam.

Mata sipit segaris itu terlihat tajam dan menusuk. Dia menjalankan mobilnya.

TBC

Vote :)

FAKE UNCLE (VSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang