Step to closer

3K 382 52
                                    

"Kau sepertinya sangat piyawai di dapur, kenapa tak mengambil bagian memasak di restoran dan memilih menjadi seorang pelayan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sepertinya sangat piyawai di dapur, kenapa tak mengambil bagian memasak di restoran dan memilih menjadi seorang pelayan?"

🥀🥀🥀

Jeongyeon menunggu kedatangan Tzuyu dengan bosan, gadis itu bilang ingin pergi ke minimarket. Tapi, ini sudah hampir dua jam lamanya Tzuyu pergi. Jeongyeon takut terjadi sesuatu pada Tzuyu, sialnya saat hendak menghubungi Tzuyu. Gadis itu tak membawa ponselnya, Tzuyu benar-benar gadis ceroboh.

"Dia pergi ke minimarket dimana sih? Kenapa lama sekali?"gumam Jeongyeon. Tak lama, suara bel apartement terdengar. Jeongyeon mengerutkan keningnya, pasalnya sejak tinggal di apartement pemberian Sharon. Belum pernah ada yang mengunjunginya, lagipula baik Tzuyu maupun Jeongyeon tak memiliki banyak teman di Sydney. Dan Jeongyeon yakin jika itu bukan Tzuyu yang datang.

Jeongyeon melangkahkan kakinya ragu menuju pintu apartementnya, ia sedikit errr parno sebenarnya. Takut-takut yang datang adalah orang jahat yang akan mencelakainya.

"Tuan Chayton?" Jeongyeon tak bisa menutupi rasa terkejutnya saat melihat sosok Jimin-lah yang datang, darimana lelaki ini tahu jika dia tinggal disini?

"Ternyata benar kau tinggal disini."ucap Jimin dengan nada tak biasa. Sedikit mencemooh dan senyuman sinis yang dilayangkan Jimin, tapi Jeongyeon tak bisa mendengar nada cemoohan itu. Fokusnya lebih kepada, Jimin datang ke apartementnya.

"Kau tidak mempersilahkan aku untuk masuk?"ucap Jimin, yang membuat Jeongyeon sadar dari rasa terkejutnya.

"Ahh maaf, aku terlalu terkejut melihatmu datang ke tempat tinggalku. Silahkan masuk tuan Chayton."balas Jeongyeon mempersilahkan Jimin masuk ke dalam apartementnya.

"Sebelumnya maafkan aku, tapi ada perlu apa tuan Chayton datang kemari?"tanya Jeongyeon hati-hati, Jimin tersenyum miring. Jujur saja, melihat gaya duduk Jimin yang begitu arogan membuat Jeongyeon merasa terintimidasi. Jeongyeon membasahi bibirnya dengan gerakan lambat, hal itu terlihat panas di mata Jimin.

"Apa kau membuat larangan seseorang untuk datang mengunjungi tempat tinggalmu?" Jeongyeon menggeleng cepat.

"Aku, sebenarnya terkejut melihatmu datang secara tiba-tiba ke apartment-ku. Dan aku rasa, aku tidak memiliki urusan atau janji bertemu denganmu."

"Memangnya aku harus memiliki urusan atau janji terlebih dahulu untuk bertemu denganmu? Sepertinya, kau tak suka aku datang berkunjung."

"Tidak, bukan begitu tuan Chayton. Aku hanya terkejut, itu saja. Dan yeah, terima kasih sudah berkunjung. Kau adalah tamu pertamaku, sejak aku dan Tzuyu tinggal disini."

Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang