More closer

3.1K 387 96
                                    

"Ya, hanya tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, hanya tidur. Tidak ada malam panas seperti yang kau takuti, tenang saja."

🥀🥀🥀

Hari ini, adalah minggu kedua Jimin dan Taehyung melakukan pendekatannya dengan dua gadis Asia yang dijadikan bahan taruhan oleh Jongin. Jimin dan Taehyung mengakui, jika kedua gadis itu memang sulit ditaklukan. Tapi, dalam kamus hidup mereka. Tidak ada yang tak tak bisa mereka lakukan, dan buktinya Tzuyu dan Jeongyeon sudah mulai luluh.

Melihat bagaimana seminggu ini, Taehyung dan Jimin mendekati Jeongyeon dan Tzuyu dengan begitu sungguh-sungguh membuat kedua gadis itu luluh. Well, gadis mana yang tak luluh jika diperlakukan sebegitu istimewanya? Perlu diingatkan, Jeongyeon dan Tzuyu hanya gadis biasa. Meskipun terlihat keras, tapi mereka memiliki hati yang lembut dan mudah tersentuh. Selama ini, penolakan yang mereka lakukan hanya untuk menjaga diri masing-masing. Tidak banyak yang bisa mereka lakukan, mengingat mereka tak punya kekuasaan apalagi di negeri orang seperti ini.

Sejak pertemuan pertama pun, baik Jeongyeon maupun Tzuyu sama-sama tak bisa menolak pesona Jimin dan Taehyung. Gadis manapun akan mudah terjerat pada pesona mereka yang begitu kuat, bedanya Tzuyu dan Jeongyeon tak menampakannya.

Dan hari ini sesuai janji yang mereka lakukan, Jeongyeon akan menginap di mansion milik Jimin. Jeongyeon tidak menerima ajakan menginap begitu saja, jika dihitung bujukan ke 36 Jimin baru berhasil mendapatkan anggukan dari Jeongyeon.

Jeongyeon melirik ke arah Tzuyu yang tengah bersiap untuk pulang, ada perasaan ragu pada dirinya untuk ikut bersama Jimin. Ingin menolak, namun melihat binar senang dimata abu-abu kelam milik Jimin saat ia menerima ajakan menginap itu membuat Jeongyeon merasa tak enak hati.

"Tzu..."panggil Jeongyeon, membuat Tzuyu menoleh ke arahnya.

"Ku kira, kau sudah pergi. Kau tak ke depan? Aku lihat Tuan Chayton menunggu tadi."

"Aku merasa ragu, apa dia lelaki baik-baik?" Tzuyu tersenyum meraih tangan Jeongyeon.

"Anggap saja ini akan menjadi penentu, menjauhi atau membiarkan Tuan Chayton mendekatimu. Jika Tuan Chayton terbukti bukan laki-laki yang baik, kau bisa menghubungiku. Aku akan memegang ponselku semalaman."

"Pergilah, aku rasa tingkat kesabaran Tuan Chayton masih minim."lanjut Tzuyu mendorong tubuh Jeongyeon pelan.

🥀🥀🥀

Jeongyeon melangkah ragu ke arah Jimin yang sedang menunggunya di luar, lelaki itu tengah bersandar pada mobil sambil memeriksa ponselnya. Jeongyeon menggaruk ujung hidungnya yang tak gatal, apa yang harus ku lakukan? Tak mungkinkan aku berkata 'ayo Tuan Chayton kita pergi ke rumahmu.' Itu akan terlihat jika aku sudah tak sabar ingin pergi ke rumahnya, padahal aku sudah menolaknya mati-matian sebelumnya. Batin Jeongyeon.

Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang