Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Memelukmu sepanjang hari, apa itu yang disebut tidak menyukaimu?"
🥀🥀🥀
Tzuyu baru saja kembali ke ruang ganti karyawan, setelah meminta izin pada Willy untuk cuti besok. Tzuyu mengambil cuti karna gadis itu memiliki janji untuk menemani Ema pergi ke salah satu panti jompo dipinggiran kota Sydney. Biasanya, mereka selalu pergi bertiga bersama Jeongyeon juga. Tapi mungkin, sekarang mereka harus pergi berdua. Jeongyeon memiliki janji lain dengan Jimin.
Ngomong-ngomong soal Jeongyeon, gadis itu tengah tersenyum malu-malu dengan semburat merah di kedua pipi gadis itu. Tzuyu yang melihat hal itu, ikut tersenyum. Sahabatnya tengah jatuh cinta, Tzuyu karna Jeongyeon cepat melupakan masalah pengkhianatan yang dilakukan mantan tunangan gadis itu. Tzuyu berharap, sahabatnya bertemu dengan lelaki yang tepat kali ini.
Tzuyu sebagai sahabat Jeongyeon, menaruh banyak harapan pada Jimin. Semoga Jimin bisa membahagiakan Jeongyeon dan tidak mengkhianati gadis seperti apa yang dilakukan Jeonghan pada Jeongyeon. Dan yang terpenting, Tzuyu berharap jika Jimin adalah lelaki yang baik. Tidak brengsek seperti sahabatnya, Taehyung. Yah, semoga.
"Besok, kau jadi pergi bersama Ema?"tanya Jeongyeon, gadis itu sudah siap untuk pulang. Tzuyu mengangguk sebagai jawaban.
"Maaf karna tak menemani kalian kali ini." Tzuyu tersenyum.
"Tak apa, lagipula kau lebih dulu punya janji bersama Tuan Chayton. Tak usah di pikirkan, Ema bilang kau harus bersenang-senang dengan calon kekasihmu itu."balas Tzuyu dengan nada jailnya, semburat merah di pipi Jeongyeon semakin terlihat.
"Tidak ada calon kekasih Tzu, lagipula mana mungkin Tuan Chayton menyukaiku."
"Memelukmu sepanjang hari, apa itu yang disebut tidak menyukaimu?"
"Ishh, berhenti menggodaku. Maaf Tzu, hari ini kau sendiri lagi di apartement."ucap Jeongyeon malu-malu.
"It's okey Jeong, sendiri di apartement bukan masalah untukku."balas Tzuyu, Jeongyeon mengangguk namun merasa bersalah karna lagi-lagi dia harus meninggalkan Tzuyu sendiri.
"Jeong..."
"Ya?"
"Aku harap, Tuan Chayton adalah lelaki yang baik." Jeongyeon mengerutkan keningnya, kenapa Tzuyu tiba-tiba bicara seperti itu? Melihat Jeongyeon yang terlihat bingung membuat Tzuyu tersenyum.
"Cepat temui Tuan Chayton, sebelum dia murka karna kau terlalu lama. Selamat menikmati malam yang indah untuk kalian."bisik Tzuyu di akhir. Tak ingin digoda lagi oleh Tzuyu, Jeongyeon melangkahkan kakinya keluar. Tzuyu tertawa,