❨ bahasa ❩ ft. yu zeyu
❛ takdir memang sudah tergaris dengan mutlak di kehidupan manusia, zeyu tidak bisa mencabar itu, walau dera lara menggerogoti nya. semesta yang
membuat mereka jauh, semesta juga yang mengantarkan zeyu bertemu kembali pada ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
n o t e : ini chapter terpanjang wkwk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
26 Desember 2019
langit cakrawala saat ini menampilkan warna yang cerah di temani sang baskara yang bersinar dengan eloknya, meskipun demikian hawa dingin yang sedang melanda china tidak terpengaruh oleh sinar baswara
suasana itu berbanding terbalik dengan suasana hati seorang wanita paruh baya yang terlihat murung, dari raut mukanya sudah terlihat bahwasanya dirinya sedang memikirkan sesuatu
sang bungsu dan keempat taruna itu berusaha membujuk sang wanita paruh baya tersebut untuk bergegas meninggalkan tempat yang dipenuhi batu tulis dan tanah timbul itu, karena sang wanita paruh baya itu sudah berada di sana selama berjam-jam lebih, padahal hawa dingin sudah semakin menaik suhunya, bahkan cukup membuat bulu kuduk berdiri
"mam, pulang yuk, nanti mam sakit" bujuk mingrui dengan lemah lembut
"iya tante, mari pulang, tante sudah lama berada disini, tante juga belum makan kan ? nanti kalau sakit bagaimana ?"shuyang menimpali, sementara ketiga taruna yang memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dari shuyang dan mingrui itu masih bergeming di tempatnya, mereka saling bertatapan, lalu menatap mama dari zeyu dan mingrui itu sedih
