Part 51

6.6K 193 64
                                    

"Disini pasti telah dipasang banyak jebakan." Ucap Kenzo.

"Kurasa juga seperti itu, ini terlalu membahayakan. Apa kita harus kembali?" Tanya Lio.

"Kita sudah masuk ke dalam permainan, tidak ada jalan kembali dan kita harus menyelesaikan permainannya. " Ucap Kenzo sambil memperhatikan sekekelilingnya.

"Permainan ini begitu penting untukmu, apakah Cla juga sepenting itu untukmu?" Tanya Lio.

"Aku hanya sekedar membantunya dan tidak ada maksud lain." Ucap Kenzo sambil mulai berdiri.

"Kau ingin ikut atau kembali?" Tanya Kenzo sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Lio berdiri.

"Permainan harus terus berlanjut. " Ucap Lio sambil meraih uluran tangan Kenzo.

Setelah mereka berdiri, mereka pun mulai memperhatikan keadaan di sekitar mereka.

"Sepertinya kita harus berpencar." Ucap Kenzo.

"Kau serius? Di tempat ini sudah dipasang banyak CCTV mereka akan dengan mudah menemukan keberadaan kita." Ucap Lio sambil memandang Kenzo dengan tatapan tidak percaya.

"Dengan berpencar kita akan lebih cepat untuk menemukan mereka." Ucap Kenzo.

"Memang lebih cepat tapi sangat berbahaya." Ucap Lio.

"Sudahlah, aku akan ke atas. Kau periksa daerah bawah saja." Ucap Kenzo sambil mulai berjalan meninggalkan Lio.

"Kacamata ada padaku, kalau terjadi apa-apa bagaimana?" Tanya Lio.

Bukannya menjawab pertanyaan Lio, Kenzo malah melambaikan tangannya kepada Lio.
Lio pun hanya bisa menghela nafas dan mulai berjalan ke arah dapur.

                             *****

"Ternyata mereka cukup berani juga." Ucap Chris sambil memandangi monitor.

"Apakah kita harus segera bergerak?" Tanya Robby.

"Kalian urusi Lio, aku yang akan mengurusi Kenzo." Ucap Chris sambil mulai mengambil senjatanya.

Mendengar instruksi tersebut, Robby pun mulai memanggil bawahan Chris yang lainnya dan mulai menuju ke tempat Lio berada.

"Jangan sampai kau melukai Kenzo." Ucap Jessica sambil memandangi Chris dengan tatapan mengancam.

"Tenang saja, aku tak akan membunuhnya. Aku hanya akan bermain-main dengannya." Ucap Chris sambil tersenyum licik.

"Sudah kuperingatkan jangan sampai kau menyentuhnya." Ucap Jessica sambil memandangi Chris dengan tatapan marah.

"Bagaimana jika Kenzo tahu kalau kau juga adalah dalang di balik semua ini? Apakah dia masih akan menegurmu?" Tanya Chris.

Jessica pun hanya bisa menatap Chris dengan tatapan penuh marah.

                               *****

Lio terus menelusuri daerah dapur dengan hati-hati.

"Kukira akan ada banyak jebakan." Gumam Lio.

Tiba-tiba satu peluru mengenai lengan kirinya.

"Argghh!!!" Teriak Lio menahan kesakitan.

Dengan segera Lio pun mencari tempat untuk bersembunyi.

Setelah mendapatkan tempat bersembunyi Lio pun mulai memperhatikan sekitarnya.

"Ternyata mereka sudah mulai bergerak." Gumam Lio sambil melihat seseorang yang sedang bersembunyi sambil memegang pistol.

Lio pun mulai menembak orang yang dilihatnya dan peluru tersebut menembus kepala orang itu. Seketika orang tersebut pun tergeletak tak bernyawa.

"Sial!! Dimana dia bersembunyi? Seharusnya kita tembak di kepala saja dia tadi." Ucap Robby sambil melihat-lihat sekelilingnya.

Melihat mereka dengan jumlah yang cukup banyak, Lio pun mulai merangkak menuju tempat yang lebih aman.

"Pasti Kenzo sedang dalam bahaya." Pikir Lio.

                               *****

Saat Kenzo sedang sibuk melihat-lihat ruangan yang berada di lantai atas.
Tiba-tiba terdengar bunyi tembakan yang berasal dari lantai bawah.

Kenzo yang mendengar bunyi pistol tersebut segera membalikkan badan dan berniat menyusul Lio.

"Ingin kemana? Mungkin saja dia sudah mati." Ucap Chris sambil memandangi Kenzo dengan senyuman licik yang menghiasi wajahnya.

Kenzo yang mendengar suara itu pun segera membalikkan tubuhnya dan menghadap ke arah Chris.

"Lio tidak akan mati dengan semudah itu." Ucap Kenzo.

"Benarkah? Kalau begitu yang ini pasti mudah untuk mati." Ucap Chris sambil menarik Cla dan menaruh pisau di wajahnya.

Cla begitu terkejut melihat Kenzo yang berada di depan matanya.

"Lihatlah ada orang yang begitu peduli denganmu." Ucap Chris kepada Cla.

"Kalau aku menggores wajah cantiknya ini, apakah kau tidak akan menyukainya lagi?" Tanya Chris kepada Kenzo.

Kenzo pun hanya diam.

Tiba-tiba Kenzo pun segera membalikkan tubuhnya dan menembak seseorang yang sedang menodongkan senjata kepadanya

"Ternyata kau cukup tanggap juga." Ucap Chris.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Kenzo.

"Kenapa? Kau ingin memberikan ku uang?" Tanya Chris.

"Kalau itu yang kau mau." Ucap Kenzo dengan memasang tatapan datar di wajahnya.

"Tatapanmu itu sangat menjengkelkan." Ucap Chris.

"Sebegitu pentingkah Cla untukmu sampai kau rela seperti ini?" Tanya Chris.

Kenzo pun hanya diam tidak ada niat untuk membalas perkataan Chris.

"Jika kau tidak menjawabnya, aku akan mengukir wajah pacarmu ini. " Ucap Chris.

"Ya, dia sangat penting bagiku." Ucap Kenzo.

Chris dan Cla sama-sama terkejut mendengar perkataan Kenzo.

"Ternyata kalian memang ada hubungan." Ucap Chris.

Chris mulai menggoreskan pisau tersebut ke wajah Cla dan hal tersebut pun membuat Kenzo kaget sehingga ia tidak sadar ada orang lain yang sedang mencoba untuk menembaknya dan benar saja satu peluru menembus kaki Kenzo, sehingga membuatnya langsung tersungkur.

"Perasaanmulah yang membuatmu lemah." Ucap Chris sambil tersenyum senang melihat Kenzo yang tersungkur menahan sakit.

Cla yang melihat tersebut mulai meneteskan air matanya, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.

TBC...

Makasih buat udah yang mau baca.. ❤
Jangan lupa untuk tinggalin jejak yaa kalau ada saran dan kritik silakan tulis di kolom komentar yaa.. 🤗

Sebelumnya aku mau minta maaf karena sangat sangat terlambat upload part baru karena akhir-akhir ini sibuk banget meskipun sekolah online tapi tugasnya banyak banget.. 😭😭
Btw tetap semangat yaa guyss, semoga pandemi ini dapat segera berakhir.. 🙏

Dan aku juga pengen bilang makasih banyak buat orang-orang yang tetap setia baca cerita aku, follow aku, dan like serta komen cerita ini..
Love youu guyss.. ❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Arrogant BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang