Yuta menatap galak beberapa adek kelas di hadapannya. Aura nya bahkan sangat mencekam, membuat para adkel itu menunduk takut.
Ngeri bener wakil osis mereka. Beda jauh banget ama mba rose yang lemah lembut.
Dan beberapa yang ikutan telat hanya untuk di senyumin kak rose, menyesal karena malah harus ketemu sama waketos nyebelin mereka. Biasanya sih, bakalan kak rose yang ngehukum ataupun ngasih ceramah.
Tapi entah ada badai darimana, ternyata kak yuta yang gantiin kak rose. Di akibatkan rose yang lagi sibuk ngurus berkas sekolah.
"Lo pada mau sekolah apa kaga? Ini 20 orang lebih yang telat buset. Mau nyenengin nama sekolah lo begini?!"
Teriakan melengking itu menggelegar di lapangan outdoor yang luas. Beberapa murid yang belum masuk karena bel belum berbunyi menonton dengan takut-takut. Tapi ikut ngetawain.
Dah jelas kak yuta itu galaknya minta ampun, malah telat.
Yuta melototkan matanya ganas. "Kelilingi lapangan 20 kali sana!"
"Apa?! Pada protes? Gue genapin jadi 20 noh gegara lo pada 21. Kalo ada yang keberatan maju ke depan!"
Para adek kelas menundukkan wajahnya takut. Benar-benar sangat menyesal karena harus telat di saat waketos yang ngasih hukuman.
Sedangkan beberapa anak osis lain terbahak melihat hukuman sadis yuta.
Lisa yang paling kenceng ketawa. Rose dengan gemas menyumpal mulut cewek itu dengan roti. Membuat gadis itu melototkan matanya.
"Gue lagi fokus anjer. Sana lo temenin yuta aja deh.", rose kembali mencatat catatan yang entah apa. Lisa mengunyah roti sumpalan itu, menggeleng pelan.
"Ga ah. Males ngeliat muka sok galaknya atuy."
Rose menggelengkan kepala sambil terkekeh gemas. Anak osis pada ga ada yang waras. Nyesel rasanya masuk osis, sumpah.
Yuta menatap tajam seisi lapangan yang lagi di pake itu. Sesekali menatap jamnya, merasa bahwa bel masuk lama banget.
Tiba-tiba seorang pemuda masuk dari gerbang. Dengan santai berjalan melewati yuta yang lagi mengawasi di pos satpam itu, membuat yuta kesel.
Nih orang ga punya mata ya anying?
"Heh! Lo!"
Lelaki itu berbalik, menatap bingung pada yuta. Seakan tak ada yang salah dengan dia masuk ke dalam sekolah walaupun telat 1 jam.
Yuta menatap kesal lelaki itu. Ia berdeham sebelum berkata, "Kaga punya sopan santun ya?! Bel udah bunyi dari 1 jam yang lalu. Dan lo baru dateng?!", semprot yuta.
Lelaki itu menjawab dengan cengiran tengil.
Wah anying, berani bener ni orang.
Yuta menatap galak lelaki di hadapannya.
"Bukan kak rose yang ngehukum?", tanyanya masih dengan cengiran menyebalkan itu.
"Buta mata lo? Ga niat banget ya sekolah, cuma buat ngeliat cewe cakep doang. Udah siapa nama lo, gue catet."
Yuta mengambil catatan di meja satpam beserta dengan pena. Bersiap mencatat. Tapi lelaki itu tak kunjung buka suara.
Ia kembali menatap lelaki itu dengan jengah.
"Kim jungwoo.", lelaki yang bernama jungwoo itu terkekeh. Melirik-lirik catatan yang sedang yuta tulis.
"Hm. Kelas berapa?"
"X-1."
Yuta membolakan mata kaget. Di tatapnya tajam lelaki itu.
"Anak kelas unggulan kok urakan begini?!", ucapnya dengan sarkas. Jungwoo hanya terkekeh geli. Tak menjawab sarkasan yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
UKE! Yuta
FanfictionAbout Nakamoto Yuta and his UWU stories with 127! ONESHOT Warning ! BxB AREA Yuta UKE BOTTOM SUB HARD WARNING!! CRACK PAIR