nah

2.4K 251 58
                                    

Yuta menghela nafas gusar. Tangannya memilah-milah berkas acara sekolah. Kacamatanya melorot, yang ia naikkan dengan tergesa-gesa. Rambut panjangnya berantakan, tersapu ke atas oleh usapan tangannya.

Kepalanya udah pusing daritadi mikirin masalah osis yang ga kelar-kelar. Jennie di samping lagi mencatat jadwal yang baru, dengan telfonnya yang tersambung ke guru yang bersangkutan. Berusaha menjawab sopan sambil sedikit berargumen.

Yuta menghela lagi, menatap jennie yang sudah selesai dengan telfonnya. "Gimana?"

Wajah jennie terlihat kusut, beserta dengan tukikan alisnya, yang yuta sudah tahu apa maksudnya. "Gila ya! Udah di bilangin dari rapat kemaren udah fix banget! Dan dia minta acaranya buat di majuin?! Kenapa sih nih guru anying?!!"

Tangan yuta memijit keningnya, menutup mata sambil kembali menghela nafas. Dirinya mendengarkan ocehan jennie di samping tanpa ingin membalas. Dia sudah terlalu capek buat mendukung perkataan sekretaris osis nya itu.

Jennie berhenti, merengut frustasi. Kepalanya dirasa akan eror kalau mengingat masalah mendadak barusan. Keduanya terdiam lama di ruang osis yang hening.

Tapi sebuah gebrakan membuat atensi keduanya menoleh ke arah pintu. Terlihat jaemin dengan cengiran lebarnya, memasuki ruangan dengan langkah besar. Membuat yuta kembali mendesah kasar.

Yaelah, udah pusing mikirin kerjaan osis, datang lagi ni adek kelas.

"Kakak makin cantik kalo sibuk gini loh?" Jaemin dengan gombalan murahannya. Jennie sudah terlalu malas untuk ikut campur, memilih mundur dengan catatan yang akan di kerjakannya.

"Keluar kamu. Gak liat kalo kakak lagi sibuk? Sana ih!" Usir yuta, mengembalikan atensinya pada laptop di depannya. Tangannya mengetik beberapa perubahan yang di sebut jennie pada berkas. Terlihat sangat serius.

Juga terlihat sangat cantik dan sexy di mata jaemin. Jantungnya udah dugem gak karuan seakan lagi di kejar warga karena maling beha.

Gila, kak nayu kalo serius begini bikin gairah jaemin naik :((

Dengan antengnya dia duduk di samping kanan yuta, melongok ke arah laptop yang sedang di gunakan yuta. Gerakan tangan yuta berhenti, menoleh jengah kepada jaemin.

"Heh! Ga denger kamu? Kakak lagi sibuk jaeminnn.." Tangannya yuta mencubit pipi jaemin kesal dengan bibirnya di manyunin. Tak lupa kerutan di antara alis yang membuat jaemin merasa cukup jika akan mati dengan tenang akibat melihat keimutan di hadapannya.

Jaemin terkekeh, memeluk erat yuta membuat lelaki itu menghela nafas lagi. Memutar manik mata jengah melihat kelakuan yang udah biasa di lakuin adek kelas yang merangkap menjadi pacarnya ini.

Adek kelas ngeselin sekaligus ngangenin.

"Udah ah kak, jangan osis mulu. Aku kan kangen kakak dari kemaren-kemaren udah ga ketemu." Jaemin menatap memelas, mengerucutkan bibirnya. Pelukannya semakin erat membuat yuta merasa sedikit sesak.

Benar, mereka bahkan udah ga ketemu selama beberapa hari terakhir akibat kesibukan yuta yang jadi ketua osis dan acara sekolah yang bakalan di selenggarakan lebih cepat beberapa hari lagi.

Udah pasti adek kelasnya yang cerewet plus hiperaktif ini bakalan tambah ngeselin karena mereka yang jarang ketemu. Bahkan dengan senggaknya menganggu kesibukan yuta.

Yuta mencubit pelan pipi jaemin, terkekeh melihat jaemin yang merengut. Dirinya melepaskan diri dari pelukan jaemin. "Iya, malam ini kita jalan-jalan. Terserah kamu mau kemana atau ngapain, aku ikut aja. Tapi kakak harus ngerjain ini dulu ya?"

Jaemin tersenyum lebar, "Beneran kak? Terserah aku mau ngapain? Janji? Janji ya?"

Astaga pacar yuta imut banget.

Dia tersenyum, mengacak pelan rambut jaemin, "Iya sayang."

Tiba-tiba tangan yuta di tepis, berganti dengan kedua tangan jaemin yang menangkup pipi gembul yuta. Tatapan intens jaemin seketika membuat yuta terdiam.

Wajah serius jaemin tampak sangat tampan sekarang. Tatapan dalam dari maniknya menyedot jiwa yuta, tersesat ke dalam manik yang seluas samudra itu. Alis tajamnya tiba-tiba membuat jantung yuta berhenti bekerja.

Gila, ganteng banget busetttttt

"Kalo gitu, aku minta jatah malam ini. Deal?"

Bersamaan dengan kecupan singkat dari jaemin, membuat pikiran yuta kacau. Dia berusaha mengumpulkan ketenangannya dulu, saat jaemin udah ngacir duluan keluar dari ruang osis.

"Aih, nyebelin banget itu anak." Desis yuta, menutup malu wajahnya yang sudah memerah. Dirinya bahkan melupakan eksistensi seorang sekretaris yang daritadi melihat ke uwuan keduanya.

Jennie memasang wajah sinis. Terlalu bosan melihat modus murahan seorang na jaemin. Pikirnya, ketua osis mereka itu terlalu polos. Sampe ga bisa ngeliat aura lapar dari adek kelas mereka itu.

Jaemin memang terlalu mengerikan buat seorang na yuta yang polos + gobloknya nauzubillah. Jennie dalam hati mengibarkan bendera "pray for yuta tonight."


i stan u mba jennn✊😭✨

ehem, maapkan ku yg lama apdet, karna tugas numpuk :))))))))))

UKE! YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang