• post it •

2.7K 262 39
                                    

"I just want to say 'You're So Beautiful.'
-lty."

Yuta tak habis pikir, maniknya menatap kaget saat sebuah post it biru cerah terpampang apik di lokernya. Tangannya bergegas mencabut kertas itu sebelum dilihat oleh orang lain. Matanya memeriksa segala hal yang ada di post it dan juga lokernya. Sebuah sandwich kesukaan yuta beserta dengan air mineral berada di sana. Menciptakan kebingungan yang sangat kental diwajahnya.

Johnny yang datang tiba-tiba, bersiul saat dirinya ikut melirik dari belakang. "Wuih, dari siape tuh?"

Yuta melompat kaget, reflek meremat post it dengan tulisan tegak sambung yang sangat indah itu. "Elah! Ngejutin aja maneh teh kambing!" Johnny tertawa kencang.

Dirinya kembali melirik-lirik loker yuta saat mendapati sandwich dan sebuah air mineral. Alisnya berkerut. "Waduh, ena banget maneh teh, dapet makan gratis."

"Woiya dong, emang kaya maneh, gada yang naksir."

"Babik."

Yuta ngakak, mengambil sandwichnya dengan songong sebelum berjalan menuju kelas. Johnny yang ditinggal hanya bisa misuh-misuh merutuki kesongongan teman edannya. Tapi kemudian pikirannya kembali mengingat tulisan yang ada di post it biru itu.

Wah, ga bener nih...

Johnny mengumpat kecil, mengingat yuta yang goblok di pelajaran bahasa inggris.


"Maneh napa keliatannya seneng pisan?" Yuta mendelik kesal karena kehadiran taeyong yang tiba-tiba. Membuat raganya sedikit melayang akibat kaget, sedangkan lelaki itu puas terbahak.

"Bacot siah. Pigi lo jauh-jauh sana." Ucap yuta kesal, kembali memakan sandwichnya sedikit demi sedikit. Seakan sandwich itu merupakan harta yang sangat berharga.

Taeyong menatap bingung, tatapan bertanya menuju johnny yang hanya dibalas gedikan. Dia menyerah, kemudian segera memesan makanan dan duduk di samping johnny. "Maneh udah pada ngerjain b inggris belum?" Johnny mengangguk sedangkan yuta menatap kaget masih dengan sandwich di dalam mulutnya.

"Hah? Ada pr emang?"

Taeyong mendengus, "Yelah yut, jadi manusia itu jangan goblok-goblok amat deh." Yuta tak peduli, mengambil catatan taeyong secepat kilat dan menyalinnya. Taeyong hanya menatap malas, kemudian mengeluarkan sebuah benda lain dari tasnya.

"Yaudah, catat aja. Gue sebagai teman baik kan ya." Ucapannya tak digubris oleh yuta, membuat taeyong mendecak sebal. Tangannya kemudian menulis sesuatu yang entah apa itu disebuah post it berwarna biru.

Johnny kembali makan, tapi kemudian tersedak. Matanya membulat, menatap post it yang sedang di tulis oleh taeyong. Berwarna biru cerah, johnny bahkan baru ingat kalau tulisan taeyong itu tegak sambung dan pandai dalam pelajaran b inggris. Bahkan inisial nama itu...

Dirinya sedikit curiga, tapi tetap diam selama keduanya ngobrol. Johnny menggeleng kepala, tak mungkin pikirnya.


"Beneran, maneh ga liat tadi post it yang ditulis ama taeyong? Itu warna biru cerah langit loh, persis ama yang lo temuin tadi pagi di loker."

Yuta mengerjab, pikiran sempitnya berhenti sejenak. Johnny mendecak gusar. "Ih! Maneh teh! Makanya kalo orang lagi ngapa-ngapain di perhatiin, bukannya malah ngelem!"

Johnny mengaduh saat kepalanya dipukul oleh yuta, sedikit menunduk saat dilototi yuta. "Bacot maneh teh. Ngelem pala lo. Tapi masa iya taeyong, belegug anying siah! Masa penggemar rahasia aing berbatang?!"

Johnny meringis, menatap tak yakin. "Makanya aing juga kaget. Tapi seriusan, ga boong. Tadi dia nulis di post it yang mirip sama di loker lo. Coba maneh pikir, taeyong itu tulisannya tegak sambung dan bagus mirip sama yang ditulis di post itu. Terus inisialnya juga mirip ama nama dia kan ya."

Pikiran yuta memproses perkataan johnny, membenarkan segala yang temannya itu bilang. Yuta juga tahu kalau semua itu fakta, tapi... "MASA IYA COWOK SUKA AMA GUE?! BERBATANG! TAEYONG LAGI ANYING MANEH TEH!!"

Johnny menutup mulut yuta kasar, maniknya menatap sekitar berusaha agar tak ketahuan oleh siapapun. Keduanya saat ini sedang berada di toilet karena yuta yang minta johnny buat nemenin dia. Awalnya johnny pengen nolak, tapi mengingat kecurigaannya tadi, dia langsung berubah pikiran. Johnny 99% curiga dengan oknum yang bernama lee taeyong itu. Dan ingin meminta persetujuan pendapat dari teman gobloknya satu ini.

Tapi lupa bahwa yuta itu gobloknya murni. Hhhhh

Yuta menghembus nafas saat tangan johnny segera tak lagi membekapnya. "Anjing yut, jan ngences di tangan gue bego!"

"Kaga ngences aing teh! Maneh aja yang kekencengan ngebekap mulut aing!"

"Maneh teh punya mulut kaga di jaga!"

"Yee maneh yang duluan!"

"Heh, pengen aing bekap lagi itu mulut hah?"

"BEKAP AJA GATAKUT AING— HMPHHH!!"

"BRAKK!!!"

Yuta dan johnny tersentak kaget saat pintu kamar mandi dibuka kasar oleh taeyong yang sekarang sudah menatap tajam keduanya. Maniknya menatap dingin tangan johnny yang masih berada di mulut yuta, yang segera dilepas olehnya. "Maneh kenapa anying? Ngagetin siah!"

Taeyong tak peduli dengan bacotan johnny, menarik kasar lengan yuta keluar dari kamar mandi. Sedangkan johnny, hanya bisa menggeleng kepala.

Pikirnya, dirinya sedikit khilap tadi dengan mulut yuta.

Yuta dengan kegoblokannya
Permanent 100%
Kebodohan :

UKE! YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang